31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

12 Klub Sumatera Ditatar PSSI

Setelah Jakarta, PSSI memilih Medan sebagai tuan rumah Assesment PSSI untuk klub profesional wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut). Acara digelar di Hotel Grand Angkasa Medan Jumat (12/8) lalu.
Menurut Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, Asistensi ini digelar untuk menghindari kesalahpahaman klub dalam memenuhi berkas verifikasi yang harus rampung sebelum tanggal 23 Agustus.

“Kita memilih turun langsung ke daerah untuk membantu klub-klub dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI. Jadi semacam panduan sehingga nantinya klub-klub mengerti apa-apa saja yang harus disiapkan,” ujar Sihar.

Sejatinya 16 klub dari Liga Super Indonesia, Divisi Utama mau pun LPI diundang untuk mendapatkan panduan dalam mengisi persyaratan. Namun hanya 12 klub yang hadir. Klub-klub tersebut antara lain PSMS Medan, Bintang Medan, Persiraja Banda Aceh, PSAP Sigli, PSBL Langsa, PSGL Gayo Lues, Medan Chiefs, Pro Duta, Minangkabau FC, Semen Padang, PSPS Pekan Baru, dan Persires Rengat. Empat klub yang berhalangan hadir adalah Persih Tembilahan, PSSB Bireuen, Aceh United dan PSLS Lhokseumawe.

Pada pertemuan tersebut, klub-klub dibimbing memenuhi lima aspek yang ditetapkan PSSI yakni aspek legal, finansial, administrasi, infrastruktur dan suporting.

Beberapa daftar dokumen yang harus dibawa terdiri dari bukti deposit partisipasi klub sebesar Rp5 miliar untuk level 1 dan Rp2 miliar untuk level 2 yang ditransfer lewat rekening, kontrak pemain tim senior, laporan pendapatan klub (penjualan tiket, hak siar, kerjasama sponsor, merchandising, fee transfer, bagi hasil liga), badan hukum klub dan lainnya.

Mengenai klub yang tidak hadir, Sihar menganggap sudah memahami prosedur dalam pemenuhan berkas verifikasi. “Sebenarnya pada workshop kemarin sudah dijelaskan AFC dan klub-klub juga sudah menghadirinya. Jadi bisa saja kita anggap mereka sudah paham,” lanjut Sihar.

Sihar menegaskan deadline yang diberikan AFC untuk verifikasi klub pada 3 September. Jika tidak memenuhinya Indonesia terancam tanpa wakil di Liga Champion Asia.
Salah satu peserta asistensi, Bintang Medan menyambut positif upaya PSSI membantu klub-klub memenuhi persyaratan.

“Asistensi ini penting agar klub-klub bisa memahami secara jelas apa-apa saja yang me njadi persyaratan. Lima aspek itu kan pen jabarannya banyak. Nantinya itu yang disiapkan dalam berkas klub yang akan diverifikasi,” ujar CEO Bintang Medan, Dityo Pramono.

Setelah Jakarta dan Medan, PSSI akan menggelar program asistensi di Yogyakarta, Surabaya dan Makassar. (ful)

Setelah Jakarta, PSSI memilih Medan sebagai tuan rumah Assesment PSSI untuk klub profesional wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut). Acara digelar di Hotel Grand Angkasa Medan Jumat (12/8) lalu.
Menurut Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, Asistensi ini digelar untuk menghindari kesalahpahaman klub dalam memenuhi berkas verifikasi yang harus rampung sebelum tanggal 23 Agustus.

“Kita memilih turun langsung ke daerah untuk membantu klub-klub dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI. Jadi semacam panduan sehingga nantinya klub-klub mengerti apa-apa saja yang harus disiapkan,” ujar Sihar.

Sejatinya 16 klub dari Liga Super Indonesia, Divisi Utama mau pun LPI diundang untuk mendapatkan panduan dalam mengisi persyaratan. Namun hanya 12 klub yang hadir. Klub-klub tersebut antara lain PSMS Medan, Bintang Medan, Persiraja Banda Aceh, PSAP Sigli, PSBL Langsa, PSGL Gayo Lues, Medan Chiefs, Pro Duta, Minangkabau FC, Semen Padang, PSPS Pekan Baru, dan Persires Rengat. Empat klub yang berhalangan hadir adalah Persih Tembilahan, PSSB Bireuen, Aceh United dan PSLS Lhokseumawe.

Pada pertemuan tersebut, klub-klub dibimbing memenuhi lima aspek yang ditetapkan PSSI yakni aspek legal, finansial, administrasi, infrastruktur dan suporting.

Beberapa daftar dokumen yang harus dibawa terdiri dari bukti deposit partisipasi klub sebesar Rp5 miliar untuk level 1 dan Rp2 miliar untuk level 2 yang ditransfer lewat rekening, kontrak pemain tim senior, laporan pendapatan klub (penjualan tiket, hak siar, kerjasama sponsor, merchandising, fee transfer, bagi hasil liga), badan hukum klub dan lainnya.

Mengenai klub yang tidak hadir, Sihar menganggap sudah memahami prosedur dalam pemenuhan berkas verifikasi. “Sebenarnya pada workshop kemarin sudah dijelaskan AFC dan klub-klub juga sudah menghadirinya. Jadi bisa saja kita anggap mereka sudah paham,” lanjut Sihar.

Sihar menegaskan deadline yang diberikan AFC untuk verifikasi klub pada 3 September. Jika tidak memenuhinya Indonesia terancam tanpa wakil di Liga Champion Asia.
Salah satu peserta asistensi, Bintang Medan menyambut positif upaya PSSI membantu klub-klub memenuhi persyaratan.

“Asistensi ini penting agar klub-klub bisa memahami secara jelas apa-apa saja yang me njadi persyaratan. Lima aspek itu kan pen jabarannya banyak. Nantinya itu yang disiapkan dalam berkas klub yang akan diverifikasi,” ujar CEO Bintang Medan, Dityo Pramono.

Setelah Jakarta dan Medan, PSSI akan menggelar program asistensi di Yogyakarta, Surabaya dan Makassar. (ful)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/