JAKARTA-Indonesia Super League (ISL) musim anyar sudah direncanakan bakal bergulir di awal Februari mendatang. Namun, hingga menjelang dua pekan sebelum kick off, pihak PT Liga Indonesia (PT LI) sebagai operator penyelenggara ISL belum juga meluncurkan jadwal yang terbaru.
PT LI sendiri untuk sementara ini baru mengirimkan jadwal ISL yang masih berupa draft kepada klub-klub kontestannya. Draft tersebut diharapkan bisa menuai komentar dari klub kontestan dan hingga pada akhirnya menjadi masukan bagi PSSI. Sekalipun jika ada klub yang keberatan soal jadwal itu PT LI tidak akan mengambil sikap.
PT LI menargetkan jadwal secara lengkap sudah bisa dirilis kepada seluruh 22 klub kontestan ISL, hari ini. Kepastian peluncuran jadwal resmi itu diungkapkan oleh CEO PT LI Joko Driyono di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, kemarin (16/1). “Itu sudah sesuai dengan target kami bahwa peluncuran jadwal adalah dua pekan sebelum kick off,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI tersebut mengakui sejatinya jadwal ISL musim 2014 itu sudah berhasil disusun jajarannya pada Rabu malam lalu (15/1). Tapi dikarenakan masih adanya penyempurnaan dan perombakan sebelum jadwal diberikan kepada klub, maka jadwal pun urung dirilis.
Molornya peluncuran jadwal tersebut disebabkan lantaran masukan dari klub-klub setelah draft diberikan beberapa waktu lalu. Meski demikian, Joko menyatakan bahwa masukan klub-klub itu pengaruhnya hanya sebatas pada penempatan jadwal laga tengah pekan atau akhir pekan. “Itu tidak menyangkut hal-hal yang lebih spesifik,” ungkapnya.
Dengan perhitungan kasar, ISL musim ini berlangsung sebulan lebih panjang ketimbang ISL 2013 lalu. Jika pada ISL 2013 lalu berlangsung sepanjang sembilan bulan, namun untuk tahun ini hingga sepuluh bulan.
Itu belum termasuk adanya jeda kompetisi dikarenakan adanya beberapa agenda di timnas, baik di kelompok umur ataupun di level senior.
Selain itu, tahun ini juga ada agenda non sepakbola, misalnya agenda politik yang tentunya akan menyita banyak waktu. “Kalau untuk agenda sepakbola mungkin masih bisa kami pikirkan, tapi kalau untuk agenda nasional, itu yang sulit. Semoga tidak sesulit yang kami ba-yangkan,” tutur pria asal Ngawi itu. (ren/jpnn)