30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pulang Kampung untuk Ziarah, Pangkas Liburan demi Umrah

Konate Makan 2-sumutpos
Farid Fandi/Jawa Pos/jpnn SELEBRASI: Konate Makan lakukan selebrasi usai cetak gol.

OLEH: Cholis Faizi, Jakarta

SUMUTPOS.CO- Nama Konate Makan langsung melambung tinggi di pesepakbolaan Indonesia. Pemain asli Mali itu diakui banyak kalangan sebagai motor serangan dan ritme permainan Persib Bandung. Bahkan, pemain berposisikan play maker itu sukses membawa tim berjuluk Maung Bandung itu menjadi jawara ISL2014.

Murah senyum dan bersahabat. Itulah kesan dari pemain yang terkenal dengan selebrasi sujud syukur itu. Dalam keadaan lelah maupun kalah sekalipun, pemain bernomor punggung 10 itu tidak pernah menolak diwawancara oleh wartawan atau diajak foto oleh penggemarnya.

Ya, dia adalah Konate Makan. Mantan pemain Barito Putra itu kini menjadi incaran banyak klub ISL yang ingin menggunakan tenaganya musim depan. “Hanya satu kata, Alhamdulillah,”ujarnya saat dicecar pertanyaan pasca menjadi juara ISL lalu.

Yang menarik, ternyata, kejayaan Persib di musim ini ternyata tidak hanya dirayakan oleh para bobotoh yang ada di Kota Bandung maupun Jawa Barat, tetapi di negara asal Konate Makan yakni Mali, tepatnya di ibu kota Bamako, banyak orang-orang yang juga turut bersuka ria dengan gelar juara yang direngkuh Maung Bandung.

Fenomena ini memang tidak lepas dari kehadiran Konate dan Djibril Coulibaly yang merupakan anggota skuad arahan Jajang Nurjaman tersebut. Konate bercerita, orang-orang terdekatnya memang terus memantau perkembangan Persib lewat dunia maya.

Bahkan ketika pemain berusia 23 tahun itu akan mengabari keluargannya bahwa klubnya meraih juara, mereka justru sudah merayakannya terlebih dahulu. “Mereka mengucapkan selamat untuk saya. Ketika juara, keluarga dan teman-teman saya ikut merayakan di Mali. Mereka mengikuti kabar saya via internet,”kenangnya kepada wartawan.

Konate sendiri tidak lama lagi akan pulang ke Mali. Terakhir, dia pulang ke negara asalnya tersebut ketika sang bunda meninggal dunia Juni lalu. Untuk itu sepulangnya Konate dia akan mendatangi makam ibunya untuk memanjatkan doa dan memberitahu bahwa putranya kini sukses me rengkuh titel juara bersama Persib.

“Ya, ketika memasuki 8 besar, saya berdoa agar juara. Saya bisa persembahkan untuk ibu saya yang meninggal 5 bulan lalu. Saya selalu merindukannya. Saat ke Mali nanti, saya mau ke makamnya dan berdoa,” tutupnya.

Konate pun menyebutkan, selain ziarah ke makam ibunya, kepulangannya ke negaranya juga untuk melepas rasa rindunya sembari menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekatnya.

Kepulangannya ke Mali kali ini memang berbeda dengan sebelumnya karena datang dengan status juara yang baru saja diraihnya. Pemain berusia 23 tahun itu pun berencana akan berada di negara selama 1 bulan sebelum kembali ke Bandung untuk berkumpul lagi dengan anggota tim yang lain.

“Alhamdulillah Persib menjadi juara dan saya bisa berlibur dengan tenang. Saya akan pulang ke negara asal saya dan bertemu dengan seluruh keluarga. Kemungkinan akan pulang ke Mali tanggal 14 atau 15 bulan ini. Mungkin saya disana 1 bulan atau 20 hari,”ujarnya.

Namun masa rehat Konate di Mali pun berpotensi berjalan lebih singkat lantaran para pemain Persib pun berencana menjalankan ibadah umrah bersama sebagai hadiah mereka menjuarai ISL yang telah lama diimpikan.

Meski begitu Konate mengaku siap memangkas liburannya lantaran perjalanan ke tanah suci ini pun adalah pengalaman pertama bagi pemain yang dikenal religius tersebut.

“Belum pernah umrah, tapi kalau memang jadi, saya akan datang lebih cepat dari Mali. Insya Allah saya siap untuk melaksanakan umrah,” terangnya. (btr)

Konate Makan 2-sumutpos
Farid Fandi/Jawa Pos/jpnn SELEBRASI: Konate Makan lakukan selebrasi usai cetak gol.

OLEH: Cholis Faizi, Jakarta

SUMUTPOS.CO- Nama Konate Makan langsung melambung tinggi di pesepakbolaan Indonesia. Pemain asli Mali itu diakui banyak kalangan sebagai motor serangan dan ritme permainan Persib Bandung. Bahkan, pemain berposisikan play maker itu sukses membawa tim berjuluk Maung Bandung itu menjadi jawara ISL2014.

Murah senyum dan bersahabat. Itulah kesan dari pemain yang terkenal dengan selebrasi sujud syukur itu. Dalam keadaan lelah maupun kalah sekalipun, pemain bernomor punggung 10 itu tidak pernah menolak diwawancara oleh wartawan atau diajak foto oleh penggemarnya.

Ya, dia adalah Konate Makan. Mantan pemain Barito Putra itu kini menjadi incaran banyak klub ISL yang ingin menggunakan tenaganya musim depan. “Hanya satu kata, Alhamdulillah,”ujarnya saat dicecar pertanyaan pasca menjadi juara ISL lalu.

Yang menarik, ternyata, kejayaan Persib di musim ini ternyata tidak hanya dirayakan oleh para bobotoh yang ada di Kota Bandung maupun Jawa Barat, tetapi di negara asal Konate Makan yakni Mali, tepatnya di ibu kota Bamako, banyak orang-orang yang juga turut bersuka ria dengan gelar juara yang direngkuh Maung Bandung.

Fenomena ini memang tidak lepas dari kehadiran Konate dan Djibril Coulibaly yang merupakan anggota skuad arahan Jajang Nurjaman tersebut. Konate bercerita, orang-orang terdekatnya memang terus memantau perkembangan Persib lewat dunia maya.

Bahkan ketika pemain berusia 23 tahun itu akan mengabari keluargannya bahwa klubnya meraih juara, mereka justru sudah merayakannya terlebih dahulu. “Mereka mengucapkan selamat untuk saya. Ketika juara, keluarga dan teman-teman saya ikut merayakan di Mali. Mereka mengikuti kabar saya via internet,”kenangnya kepada wartawan.

Konate sendiri tidak lama lagi akan pulang ke Mali. Terakhir, dia pulang ke negara asalnya tersebut ketika sang bunda meninggal dunia Juni lalu. Untuk itu sepulangnya Konate dia akan mendatangi makam ibunya untuk memanjatkan doa dan memberitahu bahwa putranya kini sukses me rengkuh titel juara bersama Persib.

“Ya, ketika memasuki 8 besar, saya berdoa agar juara. Saya bisa persembahkan untuk ibu saya yang meninggal 5 bulan lalu. Saya selalu merindukannya. Saat ke Mali nanti, saya mau ke makamnya dan berdoa,” tutupnya.

Konate pun menyebutkan, selain ziarah ke makam ibunya, kepulangannya ke negaranya juga untuk melepas rasa rindunya sembari menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekatnya.

Kepulangannya ke Mali kali ini memang berbeda dengan sebelumnya karena datang dengan status juara yang baru saja diraihnya. Pemain berusia 23 tahun itu pun berencana akan berada di negara selama 1 bulan sebelum kembali ke Bandung untuk berkumpul lagi dengan anggota tim yang lain.

“Alhamdulillah Persib menjadi juara dan saya bisa berlibur dengan tenang. Saya akan pulang ke negara asal saya dan bertemu dengan seluruh keluarga. Kemungkinan akan pulang ke Mali tanggal 14 atau 15 bulan ini. Mungkin saya disana 1 bulan atau 20 hari,”ujarnya.

Namun masa rehat Konate di Mali pun berpotensi berjalan lebih singkat lantaran para pemain Persib pun berencana menjalankan ibadah umrah bersama sebagai hadiah mereka menjuarai ISL yang telah lama diimpikan.

Meski begitu Konate mengaku siap memangkas liburannya lantaran perjalanan ke tanah suci ini pun adalah pengalaman pertama bagi pemain yang dikenal religius tersebut.

“Belum pernah umrah, tapi kalau memang jadi, saya akan datang lebih cepat dari Mali. Insya Allah saya siap untuk melaksanakan umrah,” terangnya. (btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/