30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Serukan Boikot dan KLB PSSI

SURABAYA- Keinginan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) mencuat pada pertemuan 34 klub dan 21 Pengprov di Hotel Novotel Surabaya Rabu malam (16/11) lalu. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memboikot workshop klub-klub amatir PSSI yang rencananya dilakukan di salah satu hotel di daerah Pacenongan, Jakarta hari ini (18/11).

Sekretaris Pengprov Sulawesi Utara Hun Mokoagow mengajak 21 pengprov yang hadir pada acara berlabel Kickoff Divisi Utama tersebut untuk absen pada workshop tersebut. “Kami sepakat untuk tak hadir,” kata dia.

Ya, pertemuan yang awalnya mengagendakan silaturahim dan diskusi sepak bola nasional itu berubah menjadi persiapan PT LI menghadapi kompetisi divisi utama. Maka sebagian klub divisi utama belum dapat menentukan sikap. Mereka hadir karena menghormati undangan PT LI. Tapi Pengprov yang datang memilih memanfaatkan agenda itu untuk berkomplot mangkir dari undangan PSSI. Semakin malam, sebagian klub dari 34 klub dan 21 pengprov yang mengisi daftar hadir menyuarakan menuntut KLB.

Hun menegaskan jika keputusan itu disepakati 21 pengprov yang hadir di Hotel Novotel itu. Langkah tersebut untuk menegaskan ketidakpercayaaan kepada PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.  Hun juga mulai ragu dengan sikap executive committee (exco) PSSI yang turut menyuarakan keinginan KLB sejak lama. Sebab, tak ada langkah konkrit untuk benar-benar mempersiapkan KLB. “Kami akan membantu exco semua untuk bersikap,” kata Hun. Dia pun mendesak agar empat anggota exco yang sejak awal meminta KLB, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Tonny Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw untuk mengambil langkah konkrit. Langkah ke-21 pengprov itu mendapat dukungan dari PT Liga Indonesia (PT LI). “Kami dari PT Liga siap mensupport. Kami akan memfasilitasi upaya ini,” kata Komisaris PT Liga Harbiansyah.

Dengan nada tak memaksa pria yang juga menjabat sebagai presiden direktur Persisam Samarinda itu menyerahkan kembali keputusan kepada klub. “Keputusan tetap ada pada klub,” imbuh dia. Bagaimana pendapat exco yang hadir pada pertemuan tersebut? Erwin Dwi Budiawan meminta perwakilan pengprov menandatangani surat pernyataan. Nanti surat tersebut akan disampaikan exco kepada PSSI. Alternatif lain, Erwin meminta klub untuk menyerahkan surat pernyataan langsung kepada ketua umum PSSI.

Perbedaan pendapat ditunjukkan wakil PS Mojokerto Putra Pitung Hariono. Dia meminta klub dan pengprov untuk mencari solusi yang lebih bijak. Pertama mengajak bicara Djohar.
“Kita ini anak, masa nggak boleh ngadu ke bapaknya,” kata Pitung.(vem/ko/jpnn)

SURABAYA- Keinginan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) mencuat pada pertemuan 34 klub dan 21 Pengprov di Hotel Novotel Surabaya Rabu malam (16/11) lalu. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memboikot workshop klub-klub amatir PSSI yang rencananya dilakukan di salah satu hotel di daerah Pacenongan, Jakarta hari ini (18/11).

Sekretaris Pengprov Sulawesi Utara Hun Mokoagow mengajak 21 pengprov yang hadir pada acara berlabel Kickoff Divisi Utama tersebut untuk absen pada workshop tersebut. “Kami sepakat untuk tak hadir,” kata dia.

Ya, pertemuan yang awalnya mengagendakan silaturahim dan diskusi sepak bola nasional itu berubah menjadi persiapan PT LI menghadapi kompetisi divisi utama. Maka sebagian klub divisi utama belum dapat menentukan sikap. Mereka hadir karena menghormati undangan PT LI. Tapi Pengprov yang datang memilih memanfaatkan agenda itu untuk berkomplot mangkir dari undangan PSSI. Semakin malam, sebagian klub dari 34 klub dan 21 pengprov yang mengisi daftar hadir menyuarakan menuntut KLB.

Hun menegaskan jika keputusan itu disepakati 21 pengprov yang hadir di Hotel Novotel itu. Langkah tersebut untuk menegaskan ketidakpercayaaan kepada PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.  Hun juga mulai ragu dengan sikap executive committee (exco) PSSI yang turut menyuarakan keinginan KLB sejak lama. Sebab, tak ada langkah konkrit untuk benar-benar mempersiapkan KLB. “Kami akan membantu exco semua untuk bersikap,” kata Hun. Dia pun mendesak agar empat anggota exco yang sejak awal meminta KLB, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Tonny Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw untuk mengambil langkah konkrit. Langkah ke-21 pengprov itu mendapat dukungan dari PT Liga Indonesia (PT LI). “Kami dari PT Liga siap mensupport. Kami akan memfasilitasi upaya ini,” kata Komisaris PT Liga Harbiansyah.

Dengan nada tak memaksa pria yang juga menjabat sebagai presiden direktur Persisam Samarinda itu menyerahkan kembali keputusan kepada klub. “Keputusan tetap ada pada klub,” imbuh dia. Bagaimana pendapat exco yang hadir pada pertemuan tersebut? Erwin Dwi Budiawan meminta perwakilan pengprov menandatangani surat pernyataan. Nanti surat tersebut akan disampaikan exco kepada PSSI. Alternatif lain, Erwin meminta klub untuk menyerahkan surat pernyataan langsung kepada ketua umum PSSI.

Perbedaan pendapat ditunjukkan wakil PS Mojokerto Putra Pitung Hariono. Dia meminta klub dan pengprov untuk mencari solusi yang lebih bijak. Pertama mengajak bicara Djohar.
“Kita ini anak, masa nggak boleh ngadu ke bapaknya,” kata Pitung.(vem/ko/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/