25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Timnas U-23 Dikalahkan Persis Solo Selection

SOLO- Timnas U-23 mendapat pelajaran  berharga dari ajang Batik Cup 2012. Sempat memimpin 2-0 tim yang diproyeksikan tampil di SEA Games tahun depan itu dikalahkan tim yang belum jadi, Persis Solo Selection di Stadion Manahan, kemarin sore. Timnas U-23 gagal melau ke babak final setelah kalah dalam drama adu penalti.

Disaksikan sekitar tujuh ribu pasang mata termasuk Keta Umum PSSI Djohar Arifin, tim besustan Aji Santoso itu sudah unggul dua gol di babak pertama. Masing-masing lewat kaki gol A. Rahman menit ke-32 dan Fandi Eko 44′.

Setelah turun minum, pertandingan masih milik Timnas U-23. Dengan harapan permainan menjadi lebih baik, Aji Santoso mengganti beberapa pemain di babak kedua. Termasuk dengan memasukkan Andik Vermassyah. Tapi ternyata penggatian itu tidak efektif.

Sebaliknya, para pemain Persis yang tak henti hentinya mendapat dukungan dari  Pasoepati makin bersemangat memberikan perlawanan. Alhasil, di 10 menit terakhir memanfaatkan longgarnya barisan pertahanan timnas Persis bisa menyamakan kedudukan. Masing-masing lewat Yusuf di menit ke-80 dan  dan Agus Jeno menit ke-86.

Karena kedudukan seri 2-2 sampai waktu normal berakhir, pertandingan langsung dilanjutkan dalam drama adu penalty. Di babak tos tosan ini lima algojo Persis Doni Siregar, Stefen Anderson, Romy Agus Setiawan, Agus Jeno, hingga Dian Fachrudin sukses mengoyak jala Timnas U-23. Sebaliknya, di kubu timnas U-23 hanya Indra Cahya, Kurniawan Karman, Fandi Eko Utomo, dan Agung Prasetyo yang menjalankan tugas dengan baik. Bintang Timnas U-23 Andik Vermansyah kali ini tidak bisa menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tendangannya ditepis I Komang Putra.

“Ini baru tahapan awal, persiapan kami belum matang dan masih butuh banyak evaluasi lagi. Belum lagi materi pemain kami yang tidak komplit,” kilah asisten pelatih Timnas U-23 Liestiadi menanggapi kegagalan pasukannya. “Hasil ini memang sangat mengecewakan. Sudah unggul dua gol tapi Solo bisa menyamakan. Soal adu penalty, semua pasti sudah mengerti mental yang berpengaruh,” imbuhnya.

Lalu apa kunci sukses Persis meredam agresifitas Timnas U-23? Eduard Tjong angkat bicara. Pelatih Persis Solo Selection tersebut menilai kemenangan ada pada motivasi. “Ada tiga hal yang aku omongin ke pemain. Untuk pemain muda, ini kesempatan kalian dilihat Timnas. Yang senior, ini kesempatan dilihat tim-tim lain karena siaran langsung. Terakhir, harus main nothing to lose,” beber Edu.

Strategi permaian juga berpengaruh terhadap hasil akhir. Sejumlah darah segar dimasukkan pada pertengahan babak kedua. Ferryanto, Yunet HW, dan Diego Mendieta ditarik keluar karena bermain di bawah form. Masuklah Ahmad Faizal, Yusuf, dan Robbi Fajar yang punya power serta kecepatan. “Kami memang hanya berani main setengah lapangan. Sesekali kami tugasi striker untuk menghabisi pertahanan Timnas. Setelah lawan kelelahan, baru aku masukkan Yusuf dan Robbi dan ternyata mereka membuat perbedaan,” jelas Edu. Dengan kemenangan ini, Persis Solo Selection bersua Persiba Bantul di final sore ini (siaran langsung RCTI mulai pukul 15.00). Sementara Timnas U-23 ditantang LPIS Selection dalam perebutan juara ketiga. (ali/fer/jpnn).

SOLO- Timnas U-23 mendapat pelajaran  berharga dari ajang Batik Cup 2012. Sempat memimpin 2-0 tim yang diproyeksikan tampil di SEA Games tahun depan itu dikalahkan tim yang belum jadi, Persis Solo Selection di Stadion Manahan, kemarin sore. Timnas U-23 gagal melau ke babak final setelah kalah dalam drama adu penalti.

Disaksikan sekitar tujuh ribu pasang mata termasuk Keta Umum PSSI Djohar Arifin, tim besustan Aji Santoso itu sudah unggul dua gol di babak pertama. Masing-masing lewat kaki gol A. Rahman menit ke-32 dan Fandi Eko 44′.

Setelah turun minum, pertandingan masih milik Timnas U-23. Dengan harapan permainan menjadi lebih baik, Aji Santoso mengganti beberapa pemain di babak kedua. Termasuk dengan memasukkan Andik Vermassyah. Tapi ternyata penggatian itu tidak efektif.

Sebaliknya, para pemain Persis yang tak henti hentinya mendapat dukungan dari  Pasoepati makin bersemangat memberikan perlawanan. Alhasil, di 10 menit terakhir memanfaatkan longgarnya barisan pertahanan timnas Persis bisa menyamakan kedudukan. Masing-masing lewat Yusuf di menit ke-80 dan  dan Agus Jeno menit ke-86.

Karena kedudukan seri 2-2 sampai waktu normal berakhir, pertandingan langsung dilanjutkan dalam drama adu penalty. Di babak tos tosan ini lima algojo Persis Doni Siregar, Stefen Anderson, Romy Agus Setiawan, Agus Jeno, hingga Dian Fachrudin sukses mengoyak jala Timnas U-23. Sebaliknya, di kubu timnas U-23 hanya Indra Cahya, Kurniawan Karman, Fandi Eko Utomo, dan Agung Prasetyo yang menjalankan tugas dengan baik. Bintang Timnas U-23 Andik Vermansyah kali ini tidak bisa menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tendangannya ditepis I Komang Putra.

“Ini baru tahapan awal, persiapan kami belum matang dan masih butuh banyak evaluasi lagi. Belum lagi materi pemain kami yang tidak komplit,” kilah asisten pelatih Timnas U-23 Liestiadi menanggapi kegagalan pasukannya. “Hasil ini memang sangat mengecewakan. Sudah unggul dua gol tapi Solo bisa menyamakan. Soal adu penalty, semua pasti sudah mengerti mental yang berpengaruh,” imbuhnya.

Lalu apa kunci sukses Persis meredam agresifitas Timnas U-23? Eduard Tjong angkat bicara. Pelatih Persis Solo Selection tersebut menilai kemenangan ada pada motivasi. “Ada tiga hal yang aku omongin ke pemain. Untuk pemain muda, ini kesempatan kalian dilihat Timnas. Yang senior, ini kesempatan dilihat tim-tim lain karena siaran langsung. Terakhir, harus main nothing to lose,” beber Edu.

Strategi permaian juga berpengaruh terhadap hasil akhir. Sejumlah darah segar dimasukkan pada pertengahan babak kedua. Ferryanto, Yunet HW, dan Diego Mendieta ditarik keluar karena bermain di bawah form. Masuklah Ahmad Faizal, Yusuf, dan Robbi Fajar yang punya power serta kecepatan. “Kami memang hanya berani main setengah lapangan. Sesekali kami tugasi striker untuk menghabisi pertahanan Timnas. Setelah lawan kelelahan, baru aku masukkan Yusuf dan Robbi dan ternyata mereka membuat perbedaan,” jelas Edu. Dengan kemenangan ini, Persis Solo Selection bersua Persiba Bantul di final sore ini (siaran langsung RCTI mulai pukul 15.00). Sementara Timnas U-23 ditantang LPIS Selection dalam perebutan juara ketiga. (ali/fer/jpnn).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/