31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

La Nyalla Ultimatum Djohar

JAKARTA-Langkah PSSI Djohar Arifin memanggil pemain Indonesia Super league (ISL) untuk memperkuat timnas dalam ajang Java Cup membuat PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti meradang. Mereka menilai kebijakan PSSI menyalahi hasil pertemuan Joint Comitte (Komite bersama)pada 12 Juli lalu.

La Nyalla menegaskan bahwa menyerahkan masalah timnas kepada Joint Comitte sudah menjadi  kesepakatan bersama. Karena itu, dia meminta agar Djohar tak lagi melakukan pemanggilan secara sepihak.
“Sudah ada kesepaktan di Joint Comitte bahwa timnas akan langsung di bawah Joint comitee. Jadi siapa ofisial dan peltihnya ditentukan joint comittee. Baru nantinya klub ISL akan melepas pemainnya,” ujar Nyalla melalui pesan singkat.
Karena itu, Nyalla meminta agar jangan sampai langkah-langkah Djohar dkk ini nantinya bisa membuat perjanjian antara PSSI-KPSI dan PT Liga Indonesia (LI) rusak. Menurut dia, sekeras apapun PSSI memanggil pemain ISL tidak akan dipenuhi oleh klub karena pemanggilan itu sudah tidak sesuai dengan pertemuan pertama.

“Klub-klub tidak akan mengizinkan karena pemanggilan itu sendiri menyalahai kesepakatan. Klub-klub salah kalau memenuhi,” ucapnya.
Sementara itu, ketua Joint Comittee Todung Mulya Lubis membantah keras pernyataan Nyalla. Bagi dia, masalah timnas masih menjadi wilayah kewenangan PSSI di bawah Djohar Arifin.  Tapi, dia mengakui jika masalah JC sempat membicarakan masalah timnas dan prihatin dengan prestasi yang terus merosot.

“Saya ketua Joint Comitte , dia bukan, anggota juga bukan. Jadi saya tahu persis apa saja agendanya. Masalah timnas bukan menjadi wewnang Joint committee,” sebutnya.
Kendati demikian, permasalahan timnas ini sebelumnya sempat diusulkan untuk dibahas dan dimasukkan sebagai salah satu poin dalam association matters (permasalahan Asosiasi). Kemungkinan, pada pertemuan selanjutnya baru jelas bagaimana tentang permasalahan timnas ini.

Di sisi lain, Timnas terus dipersiapkan untuk menyambut Java Cup pada 26-29 Juli mendatang. Rencananya duet pelatih Aji Santoso dan Nil Maizar akan mengumpulkan pemanin pada 23 Juli mendatang untuk berlatih bersama di Jakarta.
Dari 20-an nama yang dipanggil, beberapa diantaranya adalah pemain ISL. Mereka antara lain Ahmad Bustomi, Firman Utina, M. Ridwan, Patrich Wanggai, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, dan Oktovianus Maniani. (aam/jpnn)

JAKARTA-Langkah PSSI Djohar Arifin memanggil pemain Indonesia Super league (ISL) untuk memperkuat timnas dalam ajang Java Cup membuat PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti meradang. Mereka menilai kebijakan PSSI menyalahi hasil pertemuan Joint Comitte (Komite bersama)pada 12 Juli lalu.

La Nyalla menegaskan bahwa menyerahkan masalah timnas kepada Joint Comitte sudah menjadi  kesepakatan bersama. Karena itu, dia meminta agar Djohar tak lagi melakukan pemanggilan secara sepihak.
“Sudah ada kesepaktan di Joint Comitte bahwa timnas akan langsung di bawah Joint comitee. Jadi siapa ofisial dan peltihnya ditentukan joint comittee. Baru nantinya klub ISL akan melepas pemainnya,” ujar Nyalla melalui pesan singkat.
Karena itu, Nyalla meminta agar jangan sampai langkah-langkah Djohar dkk ini nantinya bisa membuat perjanjian antara PSSI-KPSI dan PT Liga Indonesia (LI) rusak. Menurut dia, sekeras apapun PSSI memanggil pemain ISL tidak akan dipenuhi oleh klub karena pemanggilan itu sudah tidak sesuai dengan pertemuan pertama.

“Klub-klub tidak akan mengizinkan karena pemanggilan itu sendiri menyalahai kesepakatan. Klub-klub salah kalau memenuhi,” ucapnya.
Sementara itu, ketua Joint Comittee Todung Mulya Lubis membantah keras pernyataan Nyalla. Bagi dia, masalah timnas masih menjadi wilayah kewenangan PSSI di bawah Djohar Arifin.  Tapi, dia mengakui jika masalah JC sempat membicarakan masalah timnas dan prihatin dengan prestasi yang terus merosot.

“Saya ketua Joint Comitte , dia bukan, anggota juga bukan. Jadi saya tahu persis apa saja agendanya. Masalah timnas bukan menjadi wewnang Joint committee,” sebutnya.
Kendati demikian, permasalahan timnas ini sebelumnya sempat diusulkan untuk dibahas dan dimasukkan sebagai salah satu poin dalam association matters (permasalahan Asosiasi). Kemungkinan, pada pertemuan selanjutnya baru jelas bagaimana tentang permasalahan timnas ini.

Di sisi lain, Timnas terus dipersiapkan untuk menyambut Java Cup pada 26-29 Juli mendatang. Rencananya duet pelatih Aji Santoso dan Nil Maizar akan mengumpulkan pemanin pada 23 Juli mendatang untuk berlatih bersama di Jakarta.
Dari 20-an nama yang dipanggil, beberapa diantaranya adalah pemain ISL. Mereka antara lain Ahmad Bustomi, Firman Utina, M. Ridwan, Patrich Wanggai, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, dan Oktovianus Maniani. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/