30 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Pieter Bisa Tak Merumput Semusim

JAKARTA-Kasus pemukulan yang dilakukan pemain Persiwa Wamena Edison Pieter Rumaropen menjadi perhatian Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Mereka berjanji akan bertindak tegas terhadap tindakan kekerasan di atas lapangan tersebut.

DIPUKUL: Wasit Muhaimin saat mendapat pukulan dari pemain Persiwa Wamena, Pieter Rumaropen   saat melawan Pelita Bandung Raya Minggu (21/4) lalu. //SEPTIANJAR MUHARAM/RADAR BANDUNG
DIPUKUL: Wasit Muhaimin saat mendapat pukulan dari pemain Persiwa Wamena, Pieter Rumaropen saat melawan Pelita Bandung Raya Minggu (21/4) lalu. //SEPTIANJAR MUHARAM/RADAR BANDUNG

Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan bakal menindak Pieter sesuai dengan aturan yang ada. Pasalnya, pemukulan yang dilakukan oleh pemain Papua itu kepada wasit Muhaimin dalam laga PBR kontra Persiwa, Minggu (21/4) lalu cukup fatal karena sang wasit sampai berdarah-darah.
Hinca memastikan kasus ini akan menjadi fokus Komdis dan bakal disidangkan dalam sidang Komdis pekan ini.

“Kami pasti akan menindak sesuai aturan. Rabu (24/4) kami akan sidang, nanti akan kami pelajari kasusnya,” katanya melalui pesan singkat, kemarin (22/4).

Saat ini, Komdis mengaku sudah mendapatkan rekaman video bagaimana kejadian pemukulan itu berawal sampai akhirnya wasit Muhaimin keluar dan digantikan oleh wasit cadangan,Thabrani. Nantinya, dari bukti tersebut, lanjut Hinca, Komdis akan lebih mudah menentukan sanksi yang akan diberikan kepada pemain bersangkutan.

“Kami pastikan dulu bagaimana (kasusnya) dengan melihat rekaman video. Baru akan kami putuskan apa sanksi yang pantas,” tegasnya.
Dia meyakinkan bahwa Komdis akan bekerja sesuai mekanisme dan aturan yang baku.

Melihat kasus yang pernah terjadi sebelumnya, Pieter bisa mendapatkan hukuman tak boleh merumput selama satu musim kompetisi plus sanksi denda. Itu menilik pada hukuman yang pernah dikeluarkan Hinca saat Indonesia Super League (ISL) masih di bawah KPSI. Saat itu, ofisial Persiram Raja Ampat, Yopi Rayar, mendapatkan denda Rp100 juta dan larangan aktif di sepak bola selama satu tahun dengan masa percobaan enam bulan. Yopi melakukan pemukulan terhadap wasit pada pertandingan Persiram versus Persipura 18 Februari lalu.

Manajer Persiram, Henry Wairara juga dikenai denda Rp30 juta dan larangan aktif satu tahun dengan masa percobaan 6 bulan dengan kasus sama. (aam/jpnn)

JAKARTA-Kasus pemukulan yang dilakukan pemain Persiwa Wamena Edison Pieter Rumaropen menjadi perhatian Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Mereka berjanji akan bertindak tegas terhadap tindakan kekerasan di atas lapangan tersebut.

DIPUKUL: Wasit Muhaimin saat mendapat pukulan dari pemain Persiwa Wamena, Pieter Rumaropen   saat melawan Pelita Bandung Raya Minggu (21/4) lalu. //SEPTIANJAR MUHARAM/RADAR BANDUNG
DIPUKUL: Wasit Muhaimin saat mendapat pukulan dari pemain Persiwa Wamena, Pieter Rumaropen saat melawan Pelita Bandung Raya Minggu (21/4) lalu. //SEPTIANJAR MUHARAM/RADAR BANDUNG

Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan bakal menindak Pieter sesuai dengan aturan yang ada. Pasalnya, pemukulan yang dilakukan oleh pemain Papua itu kepada wasit Muhaimin dalam laga PBR kontra Persiwa, Minggu (21/4) lalu cukup fatal karena sang wasit sampai berdarah-darah.
Hinca memastikan kasus ini akan menjadi fokus Komdis dan bakal disidangkan dalam sidang Komdis pekan ini.

“Kami pasti akan menindak sesuai aturan. Rabu (24/4) kami akan sidang, nanti akan kami pelajari kasusnya,” katanya melalui pesan singkat, kemarin (22/4).

Saat ini, Komdis mengaku sudah mendapatkan rekaman video bagaimana kejadian pemukulan itu berawal sampai akhirnya wasit Muhaimin keluar dan digantikan oleh wasit cadangan,Thabrani. Nantinya, dari bukti tersebut, lanjut Hinca, Komdis akan lebih mudah menentukan sanksi yang akan diberikan kepada pemain bersangkutan.

“Kami pastikan dulu bagaimana (kasusnya) dengan melihat rekaman video. Baru akan kami putuskan apa sanksi yang pantas,” tegasnya.
Dia meyakinkan bahwa Komdis akan bekerja sesuai mekanisme dan aturan yang baku.

Melihat kasus yang pernah terjadi sebelumnya, Pieter bisa mendapatkan hukuman tak boleh merumput selama satu musim kompetisi plus sanksi denda. Itu menilik pada hukuman yang pernah dikeluarkan Hinca saat Indonesia Super League (ISL) masih di bawah KPSI. Saat itu, ofisial Persiram Raja Ampat, Yopi Rayar, mendapatkan denda Rp100 juta dan larangan aktif di sepak bola selama satu tahun dengan masa percobaan enam bulan. Yopi melakukan pemukulan terhadap wasit pada pertandingan Persiram versus Persipura 18 Februari lalu.

Manajer Persiram, Henry Wairara juga dikenai denda Rp30 juta dan larangan aktif satu tahun dengan masa percobaan 6 bulan dengan kasus sama. (aam/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/