27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Bus Diserang, Persib Balik Kandang

JAKARTA- Laga Indonesia Super League (ISL) antara Persija Jakarta lawan Persib Bandung, kemarin (22/6) batal digelar. Penyebabnya, Persib tidak datang ke arena pertandingan, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Ketidakhadiran Maung Bandung, julukan Persib, dikarenakan bus pemain diserang oleh  suporter Persija, Jakmania.

Dari penjelasan pemain Persib, Atep, Bus sekitar pukul 14.00 WIB baru keluar dari hotel tempat mereka menginap di hotel Kartika Chandra. Baru 60 meter bus keluar dari pintu hotel, ratusan Jakmania langsung menghadang dan melempari bus dengan batu.
“Kaca bus pecah. Tadi juga mau dibakar busnya. Banyak asap di dalam bus,” ujarnya melalui pesan singkat.

Untuk mengamankan diri, lanjut Atep, pemain pun membentangkan kain gorden yang ada di dalam bus karena kaca sudah pecah, itu agar batu tidak mengenai pemain lain. Alhasil,  lengan dan beberapa bagian tubuh pemain Persib banyak yang terluka dan berdarah.
“Karena kondisinya tidak mungkin terus, akhirnya bus diminta masuk tol. Kami langsung balik ke arah Bandung dengan kondisi kaca bus banyak yang pecah,” tuturnya.

Meski tidak datang, status pertandingan ternyata tidak secara otomatis memenangkan WO (walk Out) Persija. Wasit Prasetyo Hadi pun tidak lantas memulai kick off dengan pemain Persija ditengah lapangan sebagai penanda jika pertandingan dilanjutkan dan berakhir WO.

Ketua Pengawas Pertandingan (PP) Maurice Tuguis menjelaskan, bahwa pihaknya memberikan status pertandingan tidak digelar.
“Ada gangguan keamanan di jalan, kami tidak tahu separah apa. Statusnya PP akan membuat laporan kepada PT Liga Indonesia (PT LI) untuk pertandingan tidak dilaksanakan,” katanya saat diwawancara setelah kepastian pertandingan tidak digelar.

Di sisi lain, CEO PT LI Joko Driyono saat dihubungi Jawa Pos (Grup Sumut Pos) mengaku sudah mengetahu kabar gagalnya pertandingan Persija v Persib digelar. Tapi, sampai tadi malam pihaknya belum bisa memberikan kepastian apakah pertandingan dijadwalkan ulang atau dinyatakan WO. (aam/jpnn)

JAKARTA- Laga Indonesia Super League (ISL) antara Persija Jakarta lawan Persib Bandung, kemarin (22/6) batal digelar. Penyebabnya, Persib tidak datang ke arena pertandingan, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Ketidakhadiran Maung Bandung, julukan Persib, dikarenakan bus pemain diserang oleh  suporter Persija, Jakmania.

Dari penjelasan pemain Persib, Atep, Bus sekitar pukul 14.00 WIB baru keluar dari hotel tempat mereka menginap di hotel Kartika Chandra. Baru 60 meter bus keluar dari pintu hotel, ratusan Jakmania langsung menghadang dan melempari bus dengan batu.
“Kaca bus pecah. Tadi juga mau dibakar busnya. Banyak asap di dalam bus,” ujarnya melalui pesan singkat.

Untuk mengamankan diri, lanjut Atep, pemain pun membentangkan kain gorden yang ada di dalam bus karena kaca sudah pecah, itu agar batu tidak mengenai pemain lain. Alhasil,  lengan dan beberapa bagian tubuh pemain Persib banyak yang terluka dan berdarah.
“Karena kondisinya tidak mungkin terus, akhirnya bus diminta masuk tol. Kami langsung balik ke arah Bandung dengan kondisi kaca bus banyak yang pecah,” tuturnya.

Meski tidak datang, status pertandingan ternyata tidak secara otomatis memenangkan WO (walk Out) Persija. Wasit Prasetyo Hadi pun tidak lantas memulai kick off dengan pemain Persija ditengah lapangan sebagai penanda jika pertandingan dilanjutkan dan berakhir WO.

Ketua Pengawas Pertandingan (PP) Maurice Tuguis menjelaskan, bahwa pihaknya memberikan status pertandingan tidak digelar.
“Ada gangguan keamanan di jalan, kami tidak tahu separah apa. Statusnya PP akan membuat laporan kepada PT Liga Indonesia (PT LI) untuk pertandingan tidak dilaksanakan,” katanya saat diwawancara setelah kepastian pertandingan tidak digelar.

Di sisi lain, CEO PT LI Joko Driyono saat dihubungi Jawa Pos (Grup Sumut Pos) mengaku sudah mengetahu kabar gagalnya pertandingan Persija v Persib digelar. Tapi, sampai tadi malam pihaknya belum bisa memberikan kepastian apakah pertandingan dijadwalkan ulang atau dinyatakan WO. (aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/