26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Klub dan Pemain ISL Terancam Sanksi

Timnas U-23 yang tampil cukup mengesankan selama SEA Games XXVI namun gagal meraih meraih emas setelah kalah adu penalti melawan Malaysia terancam bubar. Ancaman serupa juga terjadi di timnas senior.

Sebab PSSI menegaskan bahwa pemain yang tampil di kompetisi yang tidak mendapat izin dari PSSI tidak akan bisa memperkuat timnas. Masalah besarnya adalah, mayoritas pemain timnas U-23 dan timnas senior saat ini tercatat sebagai pemain klub yang akan berlaga di kompetisi Indonesian Super League (ISL) yang tidak direstui PSSI. Otoritas tertinggi sepak bola tanah air tersebut hanya mengakui kompetisi Indonesian Premier League (IPL) yang dilaksanakan oleh PT Liga Prima Indoensia Sportindo ( PT LPIS).

“Yang jelas kompetisi itu harus diakui oleh federasi. Jika tidak itu artinya breakaway league. Kalau kompetisinya tidak diakui, maka pemainnya pun tidak akan diakui,” kata Benhard Limbong, penanggungjawab timnas dan juga ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada wartawan di kantor PSSI kemarin siang.

Jendral bintang satu ini menyatakan, jika pemain masih ingin memperkuat timnas mestinya mereka harus bermain di kompetisi yang diakui federasi (PSSI). “Untuk itu kita serahkan kepada pemain untuk memilih yang mana. Silakan saja,” cetus Limbong.

Agar semuanya tetap kondusif dan sepakbola Indonesia semakin maju Limbong berharap adanya islah antara pihak-pihak yang selama ini berselisih paham.

Seperti diketahui, saat ini kompetisi sepak bola tanah air kembali terancam jadi dua. Itu tak hanya terjadi di kasta tertinggi. Ancaman yang sama juga terjadi di Divisi Utama. PSSI melalui PT LPIS akan menggelar IPL dan Divisi Utama versi mereka. Setelah “cuti” selama 40 hari, IPL yang sudah kick off pada 15 Oktober lalu di Stadion Jalak Harupat Bandung berencana melanjutkan kompetisi pada 26 November. PT LPIS akan menggelar kick off Divisi Utama pada pekan kedua Desember.

Sedangkan PT Liga Indonesia mendapat mandat dari pemegang saham (klub-klub) akan menggelar kick off ISL musim 2011/2012 pada 1 Desember dan Divisi Utama pada 15 Desember. Dalam managers meeting yang dilangsungkan Sabtu (19/11) di Jakarta, 18 klub memutuskan ikut ISL. Sebagian klub yang bulat tekat ikut ISL itu sebelumnya diklaim PT LPIS akan iakut IPL. Di antaranya adalah Persipura Jayapura, Persidafon Dafonsoro, Sriwijaya FC, Mitra Kukar, dan Persib Bandung.(ali/ko/jpnn)

Timnas U-23 yang tampil cukup mengesankan selama SEA Games XXVI namun gagal meraih meraih emas setelah kalah adu penalti melawan Malaysia terancam bubar. Ancaman serupa juga terjadi di timnas senior.

Sebab PSSI menegaskan bahwa pemain yang tampil di kompetisi yang tidak mendapat izin dari PSSI tidak akan bisa memperkuat timnas. Masalah besarnya adalah, mayoritas pemain timnas U-23 dan timnas senior saat ini tercatat sebagai pemain klub yang akan berlaga di kompetisi Indonesian Super League (ISL) yang tidak direstui PSSI. Otoritas tertinggi sepak bola tanah air tersebut hanya mengakui kompetisi Indonesian Premier League (IPL) yang dilaksanakan oleh PT Liga Prima Indoensia Sportindo ( PT LPIS).

“Yang jelas kompetisi itu harus diakui oleh federasi. Jika tidak itu artinya breakaway league. Kalau kompetisinya tidak diakui, maka pemainnya pun tidak akan diakui,” kata Benhard Limbong, penanggungjawab timnas dan juga ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada wartawan di kantor PSSI kemarin siang.

Jendral bintang satu ini menyatakan, jika pemain masih ingin memperkuat timnas mestinya mereka harus bermain di kompetisi yang diakui federasi (PSSI). “Untuk itu kita serahkan kepada pemain untuk memilih yang mana. Silakan saja,” cetus Limbong.

Agar semuanya tetap kondusif dan sepakbola Indonesia semakin maju Limbong berharap adanya islah antara pihak-pihak yang selama ini berselisih paham.

Seperti diketahui, saat ini kompetisi sepak bola tanah air kembali terancam jadi dua. Itu tak hanya terjadi di kasta tertinggi. Ancaman yang sama juga terjadi di Divisi Utama. PSSI melalui PT LPIS akan menggelar IPL dan Divisi Utama versi mereka. Setelah “cuti” selama 40 hari, IPL yang sudah kick off pada 15 Oktober lalu di Stadion Jalak Harupat Bandung berencana melanjutkan kompetisi pada 26 November. PT LPIS akan menggelar kick off Divisi Utama pada pekan kedua Desember.

Sedangkan PT Liga Indonesia mendapat mandat dari pemegang saham (klub-klub) akan menggelar kick off ISL musim 2011/2012 pada 1 Desember dan Divisi Utama pada 15 Desember. Dalam managers meeting yang dilangsungkan Sabtu (19/11) di Jakarta, 18 klub memutuskan ikut ISL. Sebagian klub yang bulat tekat ikut ISL itu sebelumnya diklaim PT LPIS akan iakut IPL. Di antaranya adalah Persipura Jayapura, Persidafon Dafonsoro, Sriwijaya FC, Mitra Kukar, dan Persib Bandung.(ali/ko/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/