JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Timnas U-23 proyeksi kualifikasi Piala Asia U-23 memang memiliki titik lemah di lini depan. Namun, Aji sudah menyiapkan cara untuk memaksimalkan seluruh pemain bisa mencetak gol.
Dalam sesi latihan di lapangan Sutasoma, Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (25/3), pelatih Aji Santoso terlihat mematangkan set piece bola mati.
“Kami harus mencari solusi. tak harus mencetak gol dari open play, bola mati bisa dimaksimal. Semua harus bisa mencetak gol,” katanya saat ditemui usai latihan.
Free kick dan corner kick yang besar kemungkinan sering didapatkan nanti, Aji tak mau itu terbuang percuma.
“Corener kick, itu kesempatan. Free kick juga. Sekarang kami harus lebih variatif memaksimalkan set piece itu. Peluang sekecil apapun, harus dimaksimalkan,” ungkapnya.
Siapa eksekutor bola mati? Evan Dimas dan Wawan Febrianto diplot untuk mengambil tendangan bebas ke arah gawang. Sementara, untuk tendangan penjuru, Evan dan Paulo Sitanggang yang memberikan servis untuk rekan-rekannya. Â (dkk/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Timnas U-23 proyeksi kualifikasi Piala Asia U-23 memang memiliki titik lemah di lini depan. Namun, Aji sudah menyiapkan cara untuk memaksimalkan seluruh pemain bisa mencetak gol.
Dalam sesi latihan di lapangan Sutasoma, Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu (25/3), pelatih Aji Santoso terlihat mematangkan set piece bola mati.
“Kami harus mencari solusi. tak harus mencetak gol dari open play, bola mati bisa dimaksimal. Semua harus bisa mencetak gol,” katanya saat ditemui usai latihan.
Free kick dan corner kick yang besar kemungkinan sering didapatkan nanti, Aji tak mau itu terbuang percuma.
“Corener kick, itu kesempatan. Free kick juga. Sekarang kami harus lebih variatif memaksimalkan set piece itu. Peluang sekecil apapun, harus dimaksimalkan,” ungkapnya.
Siapa eksekutor bola mati? Evan Dimas dan Wawan Febrianto diplot untuk mengambil tendangan bebas ke arah gawang. Sementara, untuk tendangan penjuru, Evan dan Paulo Sitanggang yang memberikan servis untuk rekan-rekannya. Â (dkk/jpnn)