28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kompetisi Indonesia Premier League Masih Gelap

PSSI dan LPIS Tunggu Joint Comittee

JAKARTA- PSSI memang telah mengumumkan kompetisi musim depan dipastikan diputar mulai Januari sesuai kesepakatan anggota AFC. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian tentang format dan peserta kompetisi untuk musim depan.

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengakui kondisi ini. Menurutnya, kepastian permasalahan kompetisi baru akan diumumkan pasca pertemuan kedua joint committee yang akan digelar pada September mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Di situ kan dibahas nanti masalah kompetisi,’ ujarnya saat dihubungi oleh Jawa Pos (grup Jawa Pos), kemarin (24/8).
Djohar menyebut permasalahan kompetisi PSSI musim depan menjadi berantakan setelah Indonesia Super League (ISL) menyatakan berputar sendiri mulai November. Padahal, pihaknya sengaja belum memikirkan tentang kompetisi Indonesia Premier League (IPL) karena ingin ada satu kompetisi resmi setelah dibicarakan di Joint Committee.

“Perjanjian kami rusak semua. Karena itu nanti dilihat dulu bagaimana hasil joint committee,” terang lelaki bergelar profesor tersebut.
Pernyataan Djohar ini semakin mempertegas bahwa kepastian bergulirnya IPL musim depan memang masih suram. Terlebih, pada musim lalu IPL masih menyisakan banyak tunggakan dan masalah dengan banyaknya pertandingan yang diakhiri dengan hasil WO.

Belum jelasnya model kompetisi yang diakui oleh PSSI sebelumnya juga dibenarkan oleh CEO Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjadjanto. Beberapa waktu lalu dia menyatakan bahwa kompetisi bergantung kepada hasil pertemuan Joint Committee.

Karena itu, dia mengelak dan meminta agar menanyakan masalah kompetisi kepada Ketua Joint Committee Todung Mulya Lubis.
“Soal IPL musim depan, kami tunggu bagaimana hasil dari Joint Committee. Silakan bertanya kepada Todung. Kami tidak mau berandai-andai,” ucapnya.
Sebelum Joint Committee terbentuk, IPL untuk musim 2012-2013 direncanakan diikuti oleh 16 klub. Bertambah empat klub dari kompetisi musim lalu yang hanya diikuti oleh 12 klub. Tapi,skema ini akan berubah total seandainya Joint Committee telah menemukan kesepakatan terkait format kompetisi baru musim depan.

Keberlangsungan IPL sejatinya sempat dipertanyakan oleh para peserta kompetisi karena terjadi banyak ketidakprofesionalan. Juara bertahan Semen Padang FC pun menegaskan hal itu. CEO Semen Padan Erizal Anwar menyebut IPL masih jauh dari profesional. Terutama dalam pengelolaan kompetisi dan komitmen menjalankan kewajiban.

“Berapa banyak pertandingan yang tak terlaksana. Jadwal klub juga berantakan, tidak menguntungkan bagi klub juga pemain. Hadiah yang menjadi hak kami juga belum terselesaikan,” tandasnya.

Alhasil, dia berpikir pada musim depan ada kompetisi yang lebih profesional pengelolaannya dan resmi yang berjalan dibawah kontrol PSSI. Dengan begitu, Semen Padang merasa lebih terjamin dan tidak sia-sia mengikuti kompetisi tersebut. (aam/ko/jpnn)

PSSI dan LPIS Tunggu Joint Comittee

JAKARTA- PSSI memang telah mengumumkan kompetisi musim depan dipastikan diputar mulai Januari sesuai kesepakatan anggota AFC. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian tentang format dan peserta kompetisi untuk musim depan.

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengakui kondisi ini. Menurutnya, kepastian permasalahan kompetisi baru akan diumumkan pasca pertemuan kedua joint committee yang akan digelar pada September mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Di situ kan dibahas nanti masalah kompetisi,’ ujarnya saat dihubungi oleh Jawa Pos (grup Jawa Pos), kemarin (24/8).
Djohar menyebut permasalahan kompetisi PSSI musim depan menjadi berantakan setelah Indonesia Super League (ISL) menyatakan berputar sendiri mulai November. Padahal, pihaknya sengaja belum memikirkan tentang kompetisi Indonesia Premier League (IPL) karena ingin ada satu kompetisi resmi setelah dibicarakan di Joint Committee.

“Perjanjian kami rusak semua. Karena itu nanti dilihat dulu bagaimana hasil joint committee,” terang lelaki bergelar profesor tersebut.
Pernyataan Djohar ini semakin mempertegas bahwa kepastian bergulirnya IPL musim depan memang masih suram. Terlebih, pada musim lalu IPL masih menyisakan banyak tunggakan dan masalah dengan banyaknya pertandingan yang diakhiri dengan hasil WO.

Belum jelasnya model kompetisi yang diakui oleh PSSI sebelumnya juga dibenarkan oleh CEO Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjadjanto. Beberapa waktu lalu dia menyatakan bahwa kompetisi bergantung kepada hasil pertemuan Joint Committee.

Karena itu, dia mengelak dan meminta agar menanyakan masalah kompetisi kepada Ketua Joint Committee Todung Mulya Lubis.
“Soal IPL musim depan, kami tunggu bagaimana hasil dari Joint Committee. Silakan bertanya kepada Todung. Kami tidak mau berandai-andai,” ucapnya.
Sebelum Joint Committee terbentuk, IPL untuk musim 2012-2013 direncanakan diikuti oleh 16 klub. Bertambah empat klub dari kompetisi musim lalu yang hanya diikuti oleh 12 klub. Tapi,skema ini akan berubah total seandainya Joint Committee telah menemukan kesepakatan terkait format kompetisi baru musim depan.

Keberlangsungan IPL sejatinya sempat dipertanyakan oleh para peserta kompetisi karena terjadi banyak ketidakprofesionalan. Juara bertahan Semen Padang FC pun menegaskan hal itu. CEO Semen Padan Erizal Anwar menyebut IPL masih jauh dari profesional. Terutama dalam pengelolaan kompetisi dan komitmen menjalankan kewajiban.

“Berapa banyak pertandingan yang tak terlaksana. Jadwal klub juga berantakan, tidak menguntungkan bagi klub juga pemain. Hadiah yang menjadi hak kami juga belum terselesaikan,” tandasnya.

Alhasil, dia berpikir pada musim depan ada kompetisi yang lebih profesional pengelolaannya dan resmi yang berjalan dibawah kontrol PSSI. Dengan begitu, Semen Padang merasa lebih terjamin dan tidak sia-sia mengikuti kompetisi tersebut. (aam/ko/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/