Indonesia vs Singapura
Peluang Indonesia untuk lolos ke semifinal Piala AFF 2012 semakin terbuka. Itu setelah sukses menaklukkan Singapura 1-0 di laga kedua grup B, di Stadium Nasional Bukti Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, tadi malam (27/11).
KUALA LUMPUR – Satu-satunya gol Indonesia diciptakan oleh pemain pengganti, Andik Vermansah pada menit ke-87. Gol Andik ini pun cukup berkelas karena diciptakan melalui tendangan jarak jauh di sisi kiri lapangan pertahanan Singapura.
Keberhasilan Indonesia menang 1-0 memang tak bisa dilepaskan dari strategi berani pelatih Timnas Nilmaizar. Terlepas dari adanya pemain yang cedera, Nil mencoba memainkan pemain-pemain yang memiliki kecepatan untuk bisa membongkar pertahanan Singapura.
Dari skuad saat melawan Laos, Nil terhitung melakukan perubahan di setiap lini. Di belakang, dia menempatkan Fachruddin untuk menggantikan Handi Ramdhan, di tengah, Nil menempatkan Ellie Aiboy menggantikan Andik, dan Tonnie Cusell digantikan oleh Vendri Mofu.sementara, di depan striker Bambang Pamungkas digantikan oleh Rachmat Syamsuddin Leo.
Pada babak pertama, strategi Nil masih belum membuahkan hasil. Permainan cepat yang diharapkan oleh Indonesia tak berjalan maksimal karena lapangan diguyur hujan sehingga menjadi licin. Umpan-umpan yang dilepaskan pun belum terarah.
Namun, beberapa kali serangan pemain Indonesia dari sektor sayap sempat membuat pertahanan Singapura keteteran. Mereka terlihat pontang-panting untuk mengimbangi kecepatan Oktovianus Maniani di kanan dan Ellie Aiboy di kiri.Sayang, belum ada gol tercipta sampai peluit babak pertama dibunyikan.
Memasuki babak kedua, Nil mulai melakukan pergantian. Ellie yang terlihat kecapekan digantikan oleh Andik pada menit ke-48. Masuknya Andik membuat serangan Indonesia semakin hidup. Serangan balik Indonesia pun semakin berbahaya karena pemain Singapura mulai kelelahan.
Eksplorasi kecepatan pemain Nil terbukti berhasil membuat gawang Singapura kebobolan dari kaki Okto. Sayang, wasit menganggap gol Okto – yang memenangi adu sprint dengan Baihakki Khaizan – pada menit ke-54 dianggap offside. Belum membuahkan hasil Nil, memasukkan Bepe untuk menggantikan Rachmat Leo yangterlihat mulai melambat.
Sejak menit ke-65 Indonesia semakin dominan setelah bek kiri Singapura, M Irwan Shah dikartu merah oleh wasit karena mengantongi kartu kuning kedua akibat melanggar Andik. Unggul jumlah pemain, Nil mulai melakukan perubahan permainan dengan menarik Okto yang sengaja disimpan dengan Rasyid Bakri.
Nil ingin terus menguras tenaga pemain Filipian dengan memanfaat kecepatan Irfan Bachdim dan menggesernya di posisi sayap kanan dan Andik digeser ke posisi Okto di sayap kiri. Sementara, Vendri berada di belakang Bambang di lini depan.
Strategi ini memang membuat Indonesia semakin total dalam menyerang. Fokus ke penyerangan membuat Indonesia sempat lengah. Singapura sempat melakukan serangan balik berbahaya, beruntung sundulan Aleksandar Duric yang berdiri tak terkawal membentur mistar gawang di menit 80.
Indonesia akhirnya mencetak gol dari kaki Andik. Tendangan bebas Andik melengkung dari jarak sekitar 30 meter mengecoh penjaga gawang Singapura M Izwan dan menembus pojok kanan atas gawang.
“Kami belum aman. Tapi kami bersyukur dan senang bisa mendapat poin maksimal. Target kami dapat poin di pertandingan ini tercapai. Ini berkat anak-anak yang maksimal dan termotivasi. Lawan yang main sepuliuh orang juga menguntungkan kami,” kata Nil saat ditemui setelah pertandingan.
Dia pun belum bisa berpuas diri karena masih harus menjalani laga terakhir lawan Malaysia. Karena itu, Nil langsung fokus untuk menghadapi laga terakhir. “Sudah ada tim pelatih yang memantau pertandingan Malaysia lawan Laos. Saya akan siapkan semuanya setelah melihat pertandingan dan mengumpulkan laporan. Masih ada dua hari untuk menyiapkan diri,” tutur pelatih 42 tahun tersebut.
Sementara itu, pelatih Singapura Radojko Avramovic menilai Indonesia beruntung. Sebab, dia sudah memperkirakan jika Indonesia ingin bermain imbang. “Kami tahu mereka mencari satu poin, tapi dapat tiga poin,” terangnya.
Selain itu, dia juga mengkritik kepemimpinan wasit Ali Hasan Ebrahim asal Bahrain yang terlalu banyak memberikan kartu di pertandingan kemarin. “Saya kecewa dengan wasit yang banyak mengeluarkan kartu kuning dan kartu merah untuk pemain kami. Tapi saya juga kecewa dengan permainan anak-anak yang tidak terlalu menyatu,” tandasnya. (aam/jpnn)