24 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Marcio Tolak Pencekalan

SURABAYA – Marcio Souza tak menggubris larangan CEO PT.LI Joko Driyono soal larangan bermain di klub PT.LI. Menurut pemain berusia 32 tahun itu tudingan Joko kepadanya sangat tak beralasan. Marcio membela diri bahwa musim lalu, dirinya tak sekalipun mendapat kartu merah.

“Tuduhan kepada saya itu mengada-ada. Masalah apa saya tak boleh bermain di kompetisi sepak bola Indonesia. Kalau masalah sikap di lapangan saya kira itu subyektif. Pemain lain ada yang mencatat kartu merah dan kartu kuning lebih dari saya. Ini tak fair,” kata Marcio kemarin (29/9) di Gelora 10 Nopember.

Mantan pemain Persela Lamongan tersebut menilai pencekalan oleh PT.LI kepada dirinya sangat lemah. Sebab hingga kemarin belum ada surat resmi yang dilayangkan PT.LI kepadanya. Karena itu, Marcio menyebut pengumuman Joko di media soal dirinya adalah pembunuhan karakter.

“Saya tak akan berhenti mencari klub musim ini. Lagi pula, mana surat dari PT.LI kalau saya memang betul dicekal. PT.LI dalam hal ini sangat merugikan saya karena gara-gara pengumuman itu saya kesulitan mencari klub,” ucap Marcio.
Mantan pemain Deltras Sidoarjo itu menyebutkan Persiba Balikpapan sempat menjalin komunikasi dengannya. Namun karena ada seruan dari PT.LI kepada klub peserta, manajemen Persiba tiba-tiba mengumumkan tak lagi berminat.
Terkait pengumuman sepihak yang dilakukan Joko Driyono, Marcio siap melapor kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). APPI diharapnya mampu menjembatani miskomunikasi antara dirinya dengan PT LI.

Sebagai catatan, musim lalu Marcio sempat berpindah klub dalam satu musim. Pada putaran pertama, Marcio membela Arema Malang. Di pertengahan musim dia pindah ke Persib Bandung. Dari rekapan PT.LI dia mengantongi sembilan kali kartu kuning semusim.

Ketua panpel seleksi Persebaya Surahman berkata sudah mendengar soal pencekalan Marcio dari PT.LI. Namun Ram, sapaan Surahman, menyerahkan kebijakan perekrutan kepada tim pelatih Persebaya.
“Kami berusaha adil dengan menampung semua pemain yang ingin ikut seleksi. Kami tak membatasi siapa saja yang mau ikut. Namun kebijakan akhir ada ditangan pelatih,” beber bapak dua anak itu. (dra/jpnn)

SURABAYA – Marcio Souza tak menggubris larangan CEO PT.LI Joko Driyono soal larangan bermain di klub PT.LI. Menurut pemain berusia 32 tahun itu tudingan Joko kepadanya sangat tak beralasan. Marcio membela diri bahwa musim lalu, dirinya tak sekalipun mendapat kartu merah.

“Tuduhan kepada saya itu mengada-ada. Masalah apa saya tak boleh bermain di kompetisi sepak bola Indonesia. Kalau masalah sikap di lapangan saya kira itu subyektif. Pemain lain ada yang mencatat kartu merah dan kartu kuning lebih dari saya. Ini tak fair,” kata Marcio kemarin (29/9) di Gelora 10 Nopember.

Mantan pemain Persela Lamongan tersebut menilai pencekalan oleh PT.LI kepada dirinya sangat lemah. Sebab hingga kemarin belum ada surat resmi yang dilayangkan PT.LI kepadanya. Karena itu, Marcio menyebut pengumuman Joko di media soal dirinya adalah pembunuhan karakter.

“Saya tak akan berhenti mencari klub musim ini. Lagi pula, mana surat dari PT.LI kalau saya memang betul dicekal. PT.LI dalam hal ini sangat merugikan saya karena gara-gara pengumuman itu saya kesulitan mencari klub,” ucap Marcio.
Mantan pemain Deltras Sidoarjo itu menyebutkan Persiba Balikpapan sempat menjalin komunikasi dengannya. Namun karena ada seruan dari PT.LI kepada klub peserta, manajemen Persiba tiba-tiba mengumumkan tak lagi berminat.
Terkait pengumuman sepihak yang dilakukan Joko Driyono, Marcio siap melapor kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). APPI diharapnya mampu menjembatani miskomunikasi antara dirinya dengan PT LI.

Sebagai catatan, musim lalu Marcio sempat berpindah klub dalam satu musim. Pada putaran pertama, Marcio membela Arema Malang. Di pertengahan musim dia pindah ke Persib Bandung. Dari rekapan PT.LI dia mengantongi sembilan kali kartu kuning semusim.

Ketua panpel seleksi Persebaya Surahman berkata sudah mendengar soal pencekalan Marcio dari PT.LI. Namun Ram, sapaan Surahman, menyerahkan kebijakan perekrutan kepada tim pelatih Persebaya.
“Kami berusaha adil dengan menampung semua pemain yang ingin ikut seleksi. Kami tak membatasi siapa saja yang mau ikut. Namun kebijakan akhir ada ditangan pelatih,” beber bapak dua anak itu. (dra/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/