28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

PSDS Degradasi ke Divisi II

MEDAN- PSDS adalah bagian dari sejarah tak terpisahkan dari sepak bola Sumut dan tanah air. Namun kisah Traktor Kuning, julukannya kini memprihatinkan. Tak ada lagi kebanggaan yang bisa dianggarkan masyarakat Deliserdang dengan PSDS yang turun kasta ke Divisi II.

Berlaga di Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) pada Juli lalu , PSDS ditargetkan kembali ke Divisi Utama. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Tim yang dahulu dikenal dengan kesebelasan anak Kebon ini malah terperosok lebih dalam hingga ke Divisi II.

Terlemparnya PSDS Deliserdang sampai ke Divisi II PSSI membuat mantan pemain PSDS sangat prihatin dan sedih melihat nasib Traktor Kuning.  Mereka meminta pengurus secepatnya berbenah dan menggeber pembinaan secara berkala.

Menurut Mantan pemain PSDS, Legirin, PSDS bukan klub kemarin sore. PSDS banyak melahirkan pemain bintang dan pemain nasional. Yang paling fenomenal adalah Ansyari Lubis. Namun kini  jangankan melahirkan pemain bintang, nasib PSDS hidup segan mati tak mau.

Legirin berharap pengurus mengevaluasi diri. “Perlu dilakukan intropeksi untuk pembinaan dan pengurus harus berperan aktif,”ujarnya.

Selain faktor itu, tak kalah lagi minimnya kompetisi di Deliserdang membuat pemain pun kurang berkembang. Pasalnya, ba-n-yak pemain yang di ambil untuk mengikuti kompetisi di kota lain seperti Medan. “Jadinya banyak pemain yang hengkang, karena minimnya kompetisi,”ujarnya.

Legirin berharap PSDS bisa meniru PS  Kwarta Deliserdang yang sukses masuk ke pentas profesional sebagai buah dari pembinaan terhadap pemain-pemain muda. “Saya harap PSDS walaupun tim yang lebih senior bisa mengikuti langkah yang diterapkan Kwarta,”ujarnya.

Ia pun berharap, KONI Deliserdang, Pengcab dan pemerintah Deliserdang ikut aktif untuk membantu PSDS dalam melakukan pembinaan dan menjaring bibit pemain potensial. “Selain itu, sekolah bola yang ada di Deliserdang bakal semakin termotivasi dengan banyaknya even dan menjadi prestise tersendiri,”pungkasnya. (*)

MEDAN- PSDS adalah bagian dari sejarah tak terpisahkan dari sepak bola Sumut dan tanah air. Namun kisah Traktor Kuning, julukannya kini memprihatinkan. Tak ada lagi kebanggaan yang bisa dianggarkan masyarakat Deliserdang dengan PSDS yang turun kasta ke Divisi II.

Berlaga di Divisi I Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) pada Juli lalu , PSDS ditargetkan kembali ke Divisi Utama. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Tim yang dahulu dikenal dengan kesebelasan anak Kebon ini malah terperosok lebih dalam hingga ke Divisi II.

Terlemparnya PSDS Deliserdang sampai ke Divisi II PSSI membuat mantan pemain PSDS sangat prihatin dan sedih melihat nasib Traktor Kuning.  Mereka meminta pengurus secepatnya berbenah dan menggeber pembinaan secara berkala.

Menurut Mantan pemain PSDS, Legirin, PSDS bukan klub kemarin sore. PSDS banyak melahirkan pemain bintang dan pemain nasional. Yang paling fenomenal adalah Ansyari Lubis. Namun kini  jangankan melahirkan pemain bintang, nasib PSDS hidup segan mati tak mau.

Legirin berharap pengurus mengevaluasi diri. “Perlu dilakukan intropeksi untuk pembinaan dan pengurus harus berperan aktif,”ujarnya.

Selain faktor itu, tak kalah lagi minimnya kompetisi di Deliserdang membuat pemain pun kurang berkembang. Pasalnya, ba-n-yak pemain yang di ambil untuk mengikuti kompetisi di kota lain seperti Medan. “Jadinya banyak pemain yang hengkang, karena minimnya kompetisi,”ujarnya.

Legirin berharap PSDS bisa meniru PS  Kwarta Deliserdang yang sukses masuk ke pentas profesional sebagai buah dari pembinaan terhadap pemain-pemain muda. “Saya harap PSDS walaupun tim yang lebih senior bisa mengikuti langkah yang diterapkan Kwarta,”ujarnya.

Ia pun berharap, KONI Deliserdang, Pengcab dan pemerintah Deliserdang ikut aktif untuk membantu PSDS dalam melakukan pembinaan dan menjaring bibit pemain potensial. “Selain itu, sekolah bola yang ada di Deliserdang bakal semakin termotivasi dengan banyaknya even dan menjadi prestise tersendiri,”pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/