25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Tubuh Bocah Ini Dipenuhi Bintik Putih

Roni Saputra yang terbaring lemah dan masih terus merasakan sakit akibat penyakit yang dideritanya, Minggu (29/12). (Foto: Oryza Pasaribu)
Roni Saputra yang terbaring lemah dan masih terus merasakan sakit akibat penyakit yang dideritanya, Minggu (29/12). (Foto: Oryza Pasaribu)

SIDIMPUAN,SUMUTPOS.CO – Roni Saputra (4,5), anak ke-2 buah hati pasangan Jimmy (35) dan Suhaida (30) sudah terbaring kurang lebih satu bulan menahan sakit yang dideritanya. Sebab, tubuhnya dipenuhi bintik-bintik putih seperti nanah.

Sedihnya, ia pernah dirawat di RSUD Kota Psp selama 1 minggu, namun penyakit kulit yang dideritanya tak kunjung sembuh dan disarankan untuk berobat ke Medan. Sayangnya, pihak keluarga tidak mempunyai uang untuk melakukannya dan mereka berharap ada orang yang bersedia memberikan bantuan.

Kepada METRO,(GRUP SUMUTPOS.CO) Minggu (29/12) Jimmy, ayah Roni Saputra mengatakan, ia berharap sekali ada orang yang sudi kiranya membantu membiayai untuk perobatan anaknya tersebut. Sebab hingga kini, Roni masih terbaring lemah dan terus merasa kesakitan.

“Siapalah kira-kira orang yang tulus mau membantu perobatan anak saya ini. Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Soalnya rumah sakit di sini, sudah tidak sanggup untuk mengobatinya,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi becak barang tersebut.

Cerita Jimmy, mulanya Roni sekitar satu bulan yang lalu, bermain-main di sekitar kediamannya. Pada saat itu dalam keadaan hujan. Ketika Roni tiba di rumah, ia tidak langsung mandi dan hanya dilap saja. Rupanya, malam harinya, Roni jatuh sakit dan badannya terasa panas. Dan tidak berapa lama, bintik-bintik putih seperti nanah, keluar dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

“Kami pikir kemarin itu, anak saya hanya terkena penyakit cacar. Setelah seminggu baru kami bawa ke rumah sakit. Untungnya kami menggunakan Jamkesda, jadi tidak berat kali. Dan setelah seminggu dirawat, kami bawa kembali ke rumah dan tetap seperti ini,” ujar warga Jalan Alboin Hutabarat Gang Dame 5 Kampung Darek, Kelurahan Wek VI, Kecamatan Psp Selatan, Kota Psp ini.

Jimmy sudah membawa anaknya ke RSUD Kota Psp. Di sana, Roni dirawat selama seminggu, namun sakitnya juga tak kunjung sembuh dan akhirnya dibawa lagi ke rumah mereka. Hingga kini, Roni masih terbaring lemah dan selalu mengerang setiap kali merasakan sakit yang dideritanya.

“Kata dokter anak saya terkena penyakit kulit dan kurang gizi. Kami disarankan untuk membawanya berobat ke Medan,” tukasnya. Hal itu yang membuat Jimmy dan keluarganya menjadi bingung dan pusing. Sebab keadaan ekonomi mereka jauh dari sejahtera. Jangankan untuk membeli obat anaknya, untuk makan sehari-hari saja, Jimmy sudah mengalami kesulitan.

“Bagaimanalah Bang, pekerjaan saya hanya sebagai tukang becak barang, itupun kalau ada bongkar barang baru dapat uang, sedangkan istri saya hanya sebagai ibu rumah tangga. Saya takut dan khawatir sekali dengan kondisi anak saya ini. Sebab kata orang-orang penyakit yang diderita anak saya ini harus segera diobati. Jika tidak bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (meninggal, red) ,” ucapnya sambil menangis.

Jimmy berharap sekali, kiranya ada orang yang bersikap dermawan yang sudi mebantu biaya perobatan anaknya tersebut, agar bisa dibawa ke Medan.

“Kiranya ada orang yang bersikap dermawan yang iklas membantu untuk mengobati penyakit anak kami ini, biar bisa dibawa ke Medan. Mudah-mudahan, dengan adanya pemberitaan ini, ada orang yang terbuka hatinya kepada kami,” tukas pria yang tinggal di rumah kontrakan  tersebut. (yza)

Roni Saputra yang terbaring lemah dan masih terus merasakan sakit akibat penyakit yang dideritanya, Minggu (29/12). (Foto: Oryza Pasaribu)
Roni Saputra yang terbaring lemah dan masih terus merasakan sakit akibat penyakit yang dideritanya, Minggu (29/12). (Foto: Oryza Pasaribu)

SIDIMPUAN,SUMUTPOS.CO – Roni Saputra (4,5), anak ke-2 buah hati pasangan Jimmy (35) dan Suhaida (30) sudah terbaring kurang lebih satu bulan menahan sakit yang dideritanya. Sebab, tubuhnya dipenuhi bintik-bintik putih seperti nanah.

Sedihnya, ia pernah dirawat di RSUD Kota Psp selama 1 minggu, namun penyakit kulit yang dideritanya tak kunjung sembuh dan disarankan untuk berobat ke Medan. Sayangnya, pihak keluarga tidak mempunyai uang untuk melakukannya dan mereka berharap ada orang yang bersedia memberikan bantuan.

Kepada METRO,(GRUP SUMUTPOS.CO) Minggu (29/12) Jimmy, ayah Roni Saputra mengatakan, ia berharap sekali ada orang yang sudi kiranya membantu membiayai untuk perobatan anaknya tersebut. Sebab hingga kini, Roni masih terbaring lemah dan terus merasa kesakitan.

“Siapalah kira-kira orang yang tulus mau membantu perobatan anak saya ini. Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Soalnya rumah sakit di sini, sudah tidak sanggup untuk mengobatinya,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi becak barang tersebut.

Cerita Jimmy, mulanya Roni sekitar satu bulan yang lalu, bermain-main di sekitar kediamannya. Pada saat itu dalam keadaan hujan. Ketika Roni tiba di rumah, ia tidak langsung mandi dan hanya dilap saja. Rupanya, malam harinya, Roni jatuh sakit dan badannya terasa panas. Dan tidak berapa lama, bintik-bintik putih seperti nanah, keluar dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

“Kami pikir kemarin itu, anak saya hanya terkena penyakit cacar. Setelah seminggu baru kami bawa ke rumah sakit. Untungnya kami menggunakan Jamkesda, jadi tidak berat kali. Dan setelah seminggu dirawat, kami bawa kembali ke rumah dan tetap seperti ini,” ujar warga Jalan Alboin Hutabarat Gang Dame 5 Kampung Darek, Kelurahan Wek VI, Kecamatan Psp Selatan, Kota Psp ini.

Jimmy sudah membawa anaknya ke RSUD Kota Psp. Di sana, Roni dirawat selama seminggu, namun sakitnya juga tak kunjung sembuh dan akhirnya dibawa lagi ke rumah mereka. Hingga kini, Roni masih terbaring lemah dan selalu mengerang setiap kali merasakan sakit yang dideritanya.

“Kata dokter anak saya terkena penyakit kulit dan kurang gizi. Kami disarankan untuk membawanya berobat ke Medan,” tukasnya. Hal itu yang membuat Jimmy dan keluarganya menjadi bingung dan pusing. Sebab keadaan ekonomi mereka jauh dari sejahtera. Jangankan untuk membeli obat anaknya, untuk makan sehari-hari saja, Jimmy sudah mengalami kesulitan.

“Bagaimanalah Bang, pekerjaan saya hanya sebagai tukang becak barang, itupun kalau ada bongkar barang baru dapat uang, sedangkan istri saya hanya sebagai ibu rumah tangga. Saya takut dan khawatir sekali dengan kondisi anak saya ini. Sebab kata orang-orang penyakit yang diderita anak saya ini harus segera diobati. Jika tidak bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (meninggal, red) ,” ucapnya sambil menangis.

Jimmy berharap sekali, kiranya ada orang yang bersikap dermawan yang sudi mebantu biaya perobatan anaknya tersebut, agar bisa dibawa ke Medan.

“Kiranya ada orang yang bersikap dermawan yang iklas membantu untuk mengobati penyakit anak kami ini, biar bisa dibawa ke Medan. Mudah-mudahan, dengan adanya pemberitaan ini, ada orang yang terbuka hatinya kepada kami,” tukas pria yang tinggal di rumah kontrakan  tersebut. (yza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/