JAKARTA- Sukses menyabet gelar juara Preseason Tournament belum membuat Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta puas. Gelar tersebut hanya dianggap sebagai milestone untuk meraih target lebih tinggi: juara di akhir musim Speedy NBL Indonesia 2012/2013.
Nah, tak ingin terlena dengan gelar pertama tersebut, PJ langsung merencanakan mengirimkan armadanya untuk menjalani TC di Filipina 5-14 November mendatang. Di negara penguasa basket Asia Tenggara tersebut, Andy “Batam” Poedjakesuma dkk bakal berjibaku kontra beberapa tim universitas dan dua tim D-League.
“Coach Nath yang mencarikan lawan. Untuk pastinya memang belum tahu berapa kali bertanding. Ini sudah kami rencanakan sejak jauh-jauh hari. Namun akhirnya diputuskan menjelang seri pertama ini,” terang Ronald Simanjuntak, general manager (GM) PJ saat ditemui setelah latihan rutin di Hall Basket Senayan Jakarta kemarin sore (29/10). Rencana TC yang mepet dengan seri pertama memang sudah menjadi strategi dari manajemen dan pelatih PJ. Mereka berharap, memori Batam dkk masih melekat dengan berbagai pelajaran yang didapat di Filipina. Tujuannya, hal itu bisa menjadi daya ledak bagi PJ saat mengarungi ketatnya seri reguler NBL Indonesia mendatang.
Selain itu, Filipina dipilih karena memang memiliki sarana yang representatif. Meski hanya beruji coba kontra tim universitas, namun Batam dkk dijamin bakal mendapatkan banyak pelajaran berharga. Selama ini, tim-tim Indonesia memang kerap mengagendakan uji coba kontra tim universitas di Filipina untuk persiapan menghadapi sebuah even. Bahkan, Timnas Indonesia berjibaku di SEA Games 2011 lalu juga berlatih dengan beberapa tim college di negera tersebut.
“Kalau hanya beruji coba dengan klub-klub local, anak-anak sudah tahu karakter semua lawan. Kalau di Filipina kan banyak pemain dan tim yang lebih bagus. Jadinya anak-anak bisa mendapat pelajaran yang diharapkan hasilnya akan lebih baik,” tambah Ronald. Coach Nath juga sepakat dengan TC tersebut. Apalagi, dia melihat anak asuhnya masih memiliki banyak kelemahan. Menurutnya, Batam dkk mesti terus diposisikan sebagai para pemain yang haus ilmu.(ru/jpnn)