SUMUTPOS.CO- Keluar dari penjara pada 17 Oktober 2014 lalu, Ched Evans kini bersiap kembali ke dunia sepakbola. Klub lamanya, Sheffield United bersedia merekrut kembali dan keputusan tersebut juga telah mendapat persetujuan dari pihak penyelenggara kompetisi League One.
Hanya saja, kembalinya Evans ke Sheffield masih mengundang pro dan kontra. Sejumlah pihak terus menolak pemain yang terlibat tindak perkosaan itu, termasuk salah satu bos mereka, Charlie Webster.
Bahkan, wanita cantik yang berprofesi sebagai presenter televisi itu telah menyatakan mundur dari klub usai manajemen membuat keputusan menerima Evans kembali.
“Keputusan saya telah disampaikan kepada klub sebelumnya, yakni tentang keputusan mundur sebagai patron Sheffield. Saya tak percaya pemerkosa seperti Evans bisa kembali ke klub saya,” kata Webster.
Wajar saja Webster menolak kembalinya Evans. Pasalnya, selama ini dia memang dikenal sebagai aktivis perlawanan tindak kriminal terhadap wanita, khususnya perkosaan.
Kebencian Webster terhadap para pelaku perkosaan sangat dalam karena dia pernah menjadi korban. Wanita dengan tinggi 178 sentimeter tersebut mengalaminya ketika masih berusia 15 tahun.
Sementara itu, Evans baru mendapatkan izin untuk berlatih bersama tim Sheffield. Selama itu, dia tidak akan menerima gaji dari klub. (bbs/ful)
SUMUTPOS.CO- Keluar dari penjara pada 17 Oktober 2014 lalu, Ched Evans kini bersiap kembali ke dunia sepakbola. Klub lamanya, Sheffield United bersedia merekrut kembali dan keputusan tersebut juga telah mendapat persetujuan dari pihak penyelenggara kompetisi League One.
Hanya saja, kembalinya Evans ke Sheffield masih mengundang pro dan kontra. Sejumlah pihak terus menolak pemain yang terlibat tindak perkosaan itu, termasuk salah satu bos mereka, Charlie Webster.
Bahkan, wanita cantik yang berprofesi sebagai presenter televisi itu telah menyatakan mundur dari klub usai manajemen membuat keputusan menerima Evans kembali.
“Keputusan saya telah disampaikan kepada klub sebelumnya, yakni tentang keputusan mundur sebagai patron Sheffield. Saya tak percaya pemerkosa seperti Evans bisa kembali ke klub saya,” kata Webster.
Wajar saja Webster menolak kembalinya Evans. Pasalnya, selama ini dia memang dikenal sebagai aktivis perlawanan tindak kriminal terhadap wanita, khususnya perkosaan.
Kebencian Webster terhadap para pelaku perkosaan sangat dalam karena dia pernah menjadi korban. Wanita dengan tinggi 178 sentimeter tersebut mengalaminya ketika masih berusia 15 tahun.
Sementara itu, Evans baru mendapatkan izin untuk berlatih bersama tim Sheffield. Selama itu, dia tidak akan menerima gaji dari klub. (bbs/ful)