27.8 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

PBVSI Sumut Butuh Bapak Angkat

24 Atlet Volly Junior Sumut Berlaga di Kejurnas

MEDAN- Sebanyak 24 atlet volly junior Sumatera Utara dilepas Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Wakapoldasu) Brigjend Pol Cornelius Hutagaol MM dan Ketua Umum Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia (PBVSI) Sumut, Hardy Mulyono dari rumah makan Sederhana di Jalan Kapten Patimura Medan, Sabtu (15/12). Ke-24 atlet volly ini akan mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) bola Volly junior di Sentul, Jawa Barat.

Para atlet volly ini diberangkat setelah menjalani pemusatan latihan di Kota Tebingtinggi selama 10 hari dan akan bertanding di Kejurnas mulai 16 sampai 23 Desember.

“Saya yakin atlet bola volly ini sudah siap bertanding karena sudah mengikuti latihan bersama. Di semangat bertanding dititip nama baik Sumut dalam Kejurnas Volly junior, peganglah amanah itu dan bertanding secara sportif, semangat dan cerdas,” kata Wakapoldasu yang mewakili Kapoldasu saat memberikan kata sambutan pelepasan atlet Volly junior Sumut.

Dia mengingatkan, bertanding di lapangan itu harus full fight, dan bersemangat untuk kemenangan. Kemudian, bertanding juga tak sepenuhnya pakai otot, melainkan dibutuhkan trik dan kecerdasan sehingga hasilnya akan lebih baik.

“Saya minta selama bertanding harus kompak dan konsentrasi, walaupun menyatukan konsentrasi cukup sulit. Yakinlah, bila bermain konsentrasi dan kompak kemenangan itu milik kita,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia berpesan, nasib bola Volly di Sumut tak hanya dititipkan kepada para atlet, melainkan dari tangan pengusa-pengusaha yang semestinya juga mau menjadi bapak angkat atlet Volly Sumut, singgah kiprah bola Volly di Sumut menjadi lebih baik.

“Waktu saya tugas di Jawa Timur, ada satu pengusaha yang menjadi bapak angkat bola Volly, hasilnya boleh dilihat atlet Volly Jawa Timur selalu juara. Inilah yang semestinya ditiru oleh banyak pengusaha di Sumut,” ujarnya.

Hardy Mulyono juga menegaskan, selama ini atlet bola volly Sumut berangkat dengan menggunakan uang pribadi. Jika ada bantuan dari Pemerintah melalui Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) hanya cukup untuk membayar tiket para atlet, pelatih dan official saja. Sedangkan selama bertanding memakai anggaran pribadi yang dikumpulkan Pengda PBVSI Sumut.

“Sumut memiliki potensi besar untuk perkembangan bola volly, bahkan bibit atletnya cukup banyak. Inilah yang kami harapkan dari pemerintah dan pengusaha agar memperhatikan bola Volly Sumut,” katanya.

Begitupun, tegasnya atlet bola Volly junior Sumut yang dikumpulkan dari Kejurda bola Volly di Labuhanbatu merupakan atlet muda yang masih berusia pelajar. Tapi, lewat pelatihan bersama di Tebingtinggi dinilai mampu bertanding dengan atlet dari provinsi lain.
“Semoga hasil pelatihan tak sia-sia, dan tetap semangat selama bertanding serta kemenagan milik Sumut,” pesannya kepada 24 atlet Volly junior Sumut. (ril)

24 Atlet Volly Junior Sumut Berlaga di Kejurnas

MEDAN- Sebanyak 24 atlet volly junior Sumatera Utara dilepas Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Wakapoldasu) Brigjend Pol Cornelius Hutagaol MM dan Ketua Umum Persatuan Bola Volly Seluruh Indonesia (PBVSI) Sumut, Hardy Mulyono dari rumah makan Sederhana di Jalan Kapten Patimura Medan, Sabtu (15/12). Ke-24 atlet volly ini akan mengikuti kejuaraan nasional (Kejurnas) bola Volly junior di Sentul, Jawa Barat.

Para atlet volly ini diberangkat setelah menjalani pemusatan latihan di Kota Tebingtinggi selama 10 hari dan akan bertanding di Kejurnas mulai 16 sampai 23 Desember.

“Saya yakin atlet bola volly ini sudah siap bertanding karena sudah mengikuti latihan bersama. Di semangat bertanding dititip nama baik Sumut dalam Kejurnas Volly junior, peganglah amanah itu dan bertanding secara sportif, semangat dan cerdas,” kata Wakapoldasu yang mewakili Kapoldasu saat memberikan kata sambutan pelepasan atlet Volly junior Sumut.

Dia mengingatkan, bertanding di lapangan itu harus full fight, dan bersemangat untuk kemenangan. Kemudian, bertanding juga tak sepenuhnya pakai otot, melainkan dibutuhkan trik dan kecerdasan sehingga hasilnya akan lebih baik.

“Saya minta selama bertanding harus kompak dan konsentrasi, walaupun menyatukan konsentrasi cukup sulit. Yakinlah, bila bermain konsentrasi dan kompak kemenangan itu milik kita,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia berpesan, nasib bola Volly di Sumut tak hanya dititipkan kepada para atlet, melainkan dari tangan pengusa-pengusaha yang semestinya juga mau menjadi bapak angkat atlet Volly Sumut, singgah kiprah bola Volly di Sumut menjadi lebih baik.

“Waktu saya tugas di Jawa Timur, ada satu pengusaha yang menjadi bapak angkat bola Volly, hasilnya boleh dilihat atlet Volly Jawa Timur selalu juara. Inilah yang semestinya ditiru oleh banyak pengusaha di Sumut,” ujarnya.

Hardy Mulyono juga menegaskan, selama ini atlet bola volly Sumut berangkat dengan menggunakan uang pribadi. Jika ada bantuan dari Pemerintah melalui Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) hanya cukup untuk membayar tiket para atlet, pelatih dan official saja. Sedangkan selama bertanding memakai anggaran pribadi yang dikumpulkan Pengda PBVSI Sumut.

“Sumut memiliki potensi besar untuk perkembangan bola volly, bahkan bibit atletnya cukup banyak. Inilah yang kami harapkan dari pemerintah dan pengusaha agar memperhatikan bola Volly Sumut,” katanya.

Begitupun, tegasnya atlet bola Volly junior Sumut yang dikumpulkan dari Kejurda bola Volly di Labuhanbatu merupakan atlet muda yang masih berusia pelajar. Tapi, lewat pelatihan bersama di Tebingtinggi dinilai mampu bertanding dengan atlet dari provinsi lain.
“Semoga hasil pelatihan tak sia-sia, dan tetap semangat selama bertanding serta kemenagan milik Sumut,” pesannya kepada 24 atlet Volly junior Sumut. (ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/