26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Tak Terawat dan Digunakan Warga Jadi Tempat Tinggal

Sejak diresmikan matan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar pada 1995 silam, valedrome (sarana olahraga sepeda) yang berada di Jalan Willem Iskandar Medan Estate, banyak menuai kontroversi. Sejak itu, sarana mulai tak digunakan karena dianggap tak memenuhi standar. Alhasil, valedrome ini tak terawat dan digunakan warga untuk dijadikan tempat tinggal.

BERMAIN: Dua orang anak terlihat bermain  fasilitas valedrome  berada  Jalan Willem Iskandar Medan Estate.//sahbainy/sumut pos
BERMAIN: Dua orang anak terlihat bermain di fasilitas valedrome yang berada di Jalan Willem Iskandar Medan Estate.//sahbainy/sumut pos

Dari kejauhan valedrome tampak besar dan megah untuk sebuah arena sepeda. Namun saat dihampiri, pintu masuknya sudah tidak ada lagi. Hanya sebuah plang yang terdapat tulisan ‘Tanah ini milik Pemprov Sumut Dinas Pemuda dan Olahraga’.

Bukan hanya tak terawat, tapi terlihat juga beberapa tukang yang sedang membangun warung. Kabarnya mereka akan membuat tempat fitnes dan toko lainnya. Padahal, ini  tanah milik  pemerintah.

Saat masuk lebih ke dalam, Sumut Pos bertemu Supriadi (40). Ia merupakan seorang kepala keluarga yang menjadikan valedrome sebagai tempat tinggal. Sudah empat tahun  Supriadi bersama keluarganya tinggal di gedung yang merupakan fasilitas olahraga ini. Ia menceritakan, dulunya tempat ini sebagai sarana latihan sepeda untuk atlet di Sumut. Namun, dengan berjalannya waktu, valedrome ini ditinggalkan karena adanya bangunan yang tak sesuai spesifikasi.

“Seingat saya terakhir sekali atlet latihan di tempat ini sekira tahun 1990-an, saat itu saya lihat banyak atlet yang ce-dera. Mungkin karena bangunannya ada yang kurang pas ,”tutur ayah tiga orang anak ini.

Dengan tidak terpakainya tempat ini, akhirnya banyak orang yang menjadikannya tempat tinggal. Bahkan dulu-nya ada mahasiswa yang tinggal di valedrome ini.

Menurut Supriadi, di valedrome ini sedikitnya ada 15 ruangan berukuran 5X4 meter, dan kini telah ditinggali oleh 15 kepala keluarga.
“Dulu listrik masih ada di tiap ruang, tapi sekarang sudah diputus. Hanya tersisa satu ruangan yang memiliki arus listrik, dan itu yang kami gunakan,” ung-kapnya.

Selain dijadikan tempat tinggal, ada satu ruangan yang berukuran cukup be sar, dan mempunya satu unit AC yang menempel di dindingnya.
Menurut Supriadi, ruangan-ruangan yang mereka gunakan ini bukanlah disewakan kepada mereka. Namun,  mereka membuat permohonan kepada pemerintah untuk bisa ditempati. “Kami di sini memohon untuk bisa diberikan tempat tinggal. Kami juga menjaga tempat ini,”paparnya.

Jika terjadi pembenahan di vale-drome ini, Supriadi berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan tempat tinggal yang lain bagi mereka. Selain itu, ia juga berharap ada pekerjaan yang layak diberikan kepada mereka di valedrome ini.

“Kalau ada pembenahan kami setuju saja. Tapi maunya kami tetap bisa tinggal di tempat ini dan diberi pekerjaan,”harap Supriadi.

Terpisah, Kabid Sarana Disporasu Sujamrat, mengaku, pembenahan valedrome sudah diajukan sejak 2000 silam. Namun, hingga sekarang pihak DPRD Sumut belum menaggapinya. “Saya berharap ada solusi dari DPRD Sumut untuk membenahi fasilitas sepeda ini,”jelasnya.

Sementara, Sekretaris Komisi E John Hugo Silalahi, menuturkan, ia belum pernah menerima pengajuan pembenahan valedrome di APBD Sumut. Sehingga ia mengaku belum dapat memutuskan apapun untuk mendorong pembenahan fasilitas tersebut. “Wah, seingat saya belum ada pengajuan pembenahan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut,” ungkapnya.

Namun ia mengaku akan mendorong agar pihak Pemprovsu melakukan inventarisir terhadap semua fasilitas olah-raga yang dimiliki, agar bisa menjadi tuan rumah PON. Terlebih menurutnya fasilitas olahraga yang dimiliki Pemprovsu saat ini masih dalam kondisi yang kurang baik. Untuk itu jika di APBD berikutnya dapat diajukan pembenahan tentu akan diupayakan.

“Kami sudah mengintruksikan Pemprovsu agar melakukan inventarisir seluruh fasilitas olahraga. Dan jika perlu pembiyaan untuk pembenahan, tentu akan kami dukung,” tandasnya. (ban/mag-5)

Sejak diresmikan matan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar pada 1995 silam, valedrome (sarana olahraga sepeda) yang berada di Jalan Willem Iskandar Medan Estate, banyak menuai kontroversi. Sejak itu, sarana mulai tak digunakan karena dianggap tak memenuhi standar. Alhasil, valedrome ini tak terawat dan digunakan warga untuk dijadikan tempat tinggal.

BERMAIN: Dua orang anak terlihat bermain  fasilitas valedrome  berada  Jalan Willem Iskandar Medan Estate.//sahbainy/sumut pos
BERMAIN: Dua orang anak terlihat bermain di fasilitas valedrome yang berada di Jalan Willem Iskandar Medan Estate.//sahbainy/sumut pos

Dari kejauhan valedrome tampak besar dan megah untuk sebuah arena sepeda. Namun saat dihampiri, pintu masuknya sudah tidak ada lagi. Hanya sebuah plang yang terdapat tulisan ‘Tanah ini milik Pemprov Sumut Dinas Pemuda dan Olahraga’.

Bukan hanya tak terawat, tapi terlihat juga beberapa tukang yang sedang membangun warung. Kabarnya mereka akan membuat tempat fitnes dan toko lainnya. Padahal, ini  tanah milik  pemerintah.

Saat masuk lebih ke dalam, Sumut Pos bertemu Supriadi (40). Ia merupakan seorang kepala keluarga yang menjadikan valedrome sebagai tempat tinggal. Sudah empat tahun  Supriadi bersama keluarganya tinggal di gedung yang merupakan fasilitas olahraga ini. Ia menceritakan, dulunya tempat ini sebagai sarana latihan sepeda untuk atlet di Sumut. Namun, dengan berjalannya waktu, valedrome ini ditinggalkan karena adanya bangunan yang tak sesuai spesifikasi.

“Seingat saya terakhir sekali atlet latihan di tempat ini sekira tahun 1990-an, saat itu saya lihat banyak atlet yang ce-dera. Mungkin karena bangunannya ada yang kurang pas ,”tutur ayah tiga orang anak ini.

Dengan tidak terpakainya tempat ini, akhirnya banyak orang yang menjadikannya tempat tinggal. Bahkan dulu-nya ada mahasiswa yang tinggal di valedrome ini.

Menurut Supriadi, di valedrome ini sedikitnya ada 15 ruangan berukuran 5X4 meter, dan kini telah ditinggali oleh 15 kepala keluarga.
“Dulu listrik masih ada di tiap ruang, tapi sekarang sudah diputus. Hanya tersisa satu ruangan yang memiliki arus listrik, dan itu yang kami gunakan,” ung-kapnya.

Selain dijadikan tempat tinggal, ada satu ruangan yang berukuran cukup be sar, dan mempunya satu unit AC yang menempel di dindingnya.
Menurut Supriadi, ruangan-ruangan yang mereka gunakan ini bukanlah disewakan kepada mereka. Namun,  mereka membuat permohonan kepada pemerintah untuk bisa ditempati. “Kami di sini memohon untuk bisa diberikan tempat tinggal. Kami juga menjaga tempat ini,”paparnya.

Jika terjadi pembenahan di vale-drome ini, Supriadi berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan tempat tinggal yang lain bagi mereka. Selain itu, ia juga berharap ada pekerjaan yang layak diberikan kepada mereka di valedrome ini.

“Kalau ada pembenahan kami setuju saja. Tapi maunya kami tetap bisa tinggal di tempat ini dan diberi pekerjaan,”harap Supriadi.

Terpisah, Kabid Sarana Disporasu Sujamrat, mengaku, pembenahan valedrome sudah diajukan sejak 2000 silam. Namun, hingga sekarang pihak DPRD Sumut belum menaggapinya. “Saya berharap ada solusi dari DPRD Sumut untuk membenahi fasilitas sepeda ini,”jelasnya.

Sementara, Sekretaris Komisi E John Hugo Silalahi, menuturkan, ia belum pernah menerima pengajuan pembenahan valedrome di APBD Sumut. Sehingga ia mengaku belum dapat memutuskan apapun untuk mendorong pembenahan fasilitas tersebut. “Wah, seingat saya belum ada pengajuan pembenahan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut,” ungkapnya.

Namun ia mengaku akan mendorong agar pihak Pemprovsu melakukan inventarisir terhadap semua fasilitas olah-raga yang dimiliki, agar bisa menjadi tuan rumah PON. Terlebih menurutnya fasilitas olahraga yang dimiliki Pemprovsu saat ini masih dalam kondisi yang kurang baik. Untuk itu jika di APBD berikutnya dapat diajukan pembenahan tentu akan diupayakan.

“Kami sudah mengintruksikan Pemprovsu agar melakukan inventarisir seluruh fasilitas olahraga. Dan jika perlu pembiyaan untuk pembenahan, tentu akan kami dukung,” tandasnya. (ban/mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/