MADRID – Ancaman pemogokan yang dilakukan klub-klub Liga Primera Spanyol pada 2-3 April nanti, kemungkinan besar bakal batal. Pengadilan Madrid menangguhkan rencana pemogokan tersebut setelah enam klub Liga Primera menolak ide mogok.
Klub yang menolak pemogokan antara lain Sevilla, Villarreal, Athletic Bilbao, Real Sociedad, Espanyol, dan Zaragoza. Mereka menilai, pemogokan tidak menguntungkan bagi klub serta melawan kehendak klub, kompetisi, dan suporter.
Selain melawan hukum, dampak dari pemogokan hanya membuat klub rugi. Penyebabnya, durasi kompetisi bakal bertambah panjang. Bila seharusnya berakhir pada 21-22 Mei, bisa bergeser hingga 11-12 Juni. Itu bisa membuat pemain keletihan.
“Pemogokan itu bagaikan tusukan yang menghujam jantung sepak bola. Sepak bola menjual harapan, bila kita mematikannya, maka itu juga sama dengan membunuh sepak bola,” bilang Jose Manuel Llaneza, manajer umum Villarreal, kepada Marca.
Dengan begitu, jadwal Liga Primera pekan ini bakal berjalan sesuai rencana. Dimulai dari pertandingan Real Madrid menghadapi Sporting Gijon, Minggu dini hari (3/4). Serta disusul delapan pertandingan lagi di pekan ke-30 Liga Primera.
“Yang akan dirugikan adalah masyarakat dan pemain sepak bola karena kompetisi bakal diperpanjang sekitar 20 hari,” ungkap Jaime Lissavetzky, sekretaris negara bidang olahraga Spanyol, seperti dilansir Soccernet.
Rencana pemogokan dilancarkan lantaran adanya keputusan pemerintah yang mengharusnya ada satu laga Liga Primera yang diyatangkan secara gratis. Gaung rencana mogok itu sudah disuarakan sejak Februari lalu. (ham/jpnn)
Mulanya, mereka berharap aksi mogok itu akan meningkatkan daya klub dalam bernegosiasi soal hak siar di Liga Primera dan juga Segunda Division alias kasta kedua Liga Spanyol.
Namun, belakangan beberapa klub mulai berpikir ulang.
Sementara itu, dari Segunda Division, sang penguasa klasemen Rayo Vallecano berencana melakukan aksi mogok tanding. Namun, ini bukan karena masalah hak siar, melainkan akibat krisis finansial yang membuat para pemain belum digaji.
“Kami menolak berangkat ke Valladolid. Tidak ada satu pun pemain dalam skuad yang menginginkannya. Hanya itu alternatif yang kami miliki dalam kondisi seperti ini. Hampir setahun kami tidak digaji,” ketus Michel, kapten Vallecano, seperti dilansir Reuters. (ham/jpnn)