Dibilang Monyet, Obi Ancam Patahkan Kaki Clettenburg
MARK Clattenburg makin tersudut dalam kasus rasisme yang dituduhkan kepadanya terhadap John Obi Mikel dan Juan Mata. Itu karena Chelsea menyertakan bukti kuat dalam komplain resmi saat mengadukan Clattenburg kepada FA.
Hal itu terkuak kala Kepolisan Metropolitan London memulai investigasi terhadap kasus Clattenburg kemarin. Seperti dilansir Daily Star, bukti yang dimaksud adalah kesaksian dua pemain Chelsea yang mengaku mendengar bahasa rasisme dari mulut Clattenburg. Dua pemain itu adalah David Luiz dan Ramires. Kedua penggawa Chelsea yang sama-sama berkebangsaan Brasil tersebut dikabarkan siap memenuhi panggilan kepolisian maupun FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) untuk didengarkan kesaksiannya.
Investigasi yang dilakukan polisi kemarin juga menguak beberapa insiden manakala Clattenburg dikerubuti sejumlah pemain Chelsea sampai pelatih Roberto di Matteo dan asistennya Eddie Newton, sampai chief executive Ron Gourlay di ruang ganti wasit.
Salah satunya ucapan salah seorang pemain Chelsea yang mengarah kepada Obi Mikel yang ingin mematahkan kaki Clattenburg. Tidak heran apabila dalam laporan pertandingan yang diserahkannya kepada FA, Clattenburg menuliskannya sebagai ‘insiden luar biasa’ atau berarti insiden diluar pertandingan yang tidak dalam jurisdiksi wasit.
Menurut Mirror Football, seusai laga panas tersebut kapten John Terry, manajer Roberto Di Matteo dan Obi Mikel mendatangi ruang ganti Clattenburg. Mereka tak terima dengan perlakuan Clattenburg.
Di sinilah adu mulut terjadi. Obi Mikel menjadi sosok yang paling emosi dengan Clattenburg dan melontarkan ancaman: “Saya akan mematahkan kakimu.”
Sebelumnya Clattenburg dituduh menyebut Mikel dengan panggilan Monyet. Juan Mata juga mendapat makian dari sang wasit. Tapi hal itu sudah dibantah. Hakim garis dan asisten wasit pun tak mendengar kata tersebut terlontar dari Clattenburg. Seperti diketahui, mikrofon yang dikenakan Clattenburg untuk berkomunikasi itu sudah pasti terdengar juga oleh asisten wasit lainnya karena itu cara mereka berkomunikasi.
“Ia tak mengatakan hal tersebut. Clattenburg akan terus berjuang dengan keras untuk melawan segala tuduhan kepadanya. Ada banyak suara di lapangan dan pemain bisa saja salah mendengar,” kata seorang sumber dari pihak Clattenburg.
Sementara itu, seiring mulai menjalani investigasi sejak kemarin, Clattenburg dipastikan tidak akan bertugas setidaknya dalam sepekan ke depan. “Mark Clattenburg bakal off dari tugasnya memimpin laga Premier League pada 3-4 November 2012,” kata juru bicara otoritas Premie League. (dns/jpnn/ful)