MILAN- Kecintaan Julio Cesar kepada Inter Milan cukup besar. Karenanya, ia mengaku, keputusannya untuk pergi dari Inter adalah hal yang cukup sulit. Namun, kata Cesar, dia harus pergi karena diminta Presiden Nerazzuri, Massimo Moratti.
Tujuh tahun memperkuat Inter, Cesar sukses membawa Inter Milan meraih treble winner pada 2009-2010. Namun secara perlahan, peraih dua kali trofi kiper terbaik Serie A ini tak mulai tersingkirkan.
Selain tak masuk dalam pilihan utama pelatih Andrea Stramaccioni, penurunan gaji dari klub menjadi alasan ia pergi dari Giuseppe Meazza.. Terlepas dari itu semua, Cesar mengatakan, keputusannya itu memang diinginkan oleh sang presiden.
“Pergi dari Inter adalah hal sulit bagi saya. Klub itu sudah seperti keluarga, presidennya, rekan setim, dan terutama suporternya. Di Inter saya memiliki beberapa momen indah dalam karier saya,” ungkap Cesar, seperti dilansir Football-Italia, Sabtu (3/11).
“Jujur, saya tak mengerti dengan apa yang terjadi. Saya menemui Massimo Morrati dan berbicara selama 15 menit. Saat meninggalkannya, saya sadar bahwa ia telah membukakan pintu kepada saya untuk pergi meninggalkan klub,” sambungnya.
Kiper 32 tahun itu pun merasa bahwa masa baktinya di Inter sudah habis dan saatnya untuk beranjak pergi. “Ketika berjalan pergi, saya merasa semua sudah selesai mengerjakan tugas saya. Suporter selalu dekat denganku dalam masa-masa indah maupun sedih,” kenangnya.(bbs/jpnn)
Kini, Cesar berada di Premier League dan menjadi penjaga gawang untuk Queens Park Rangers (QPR). Ia pun menilai keputusannya untuk hijrah ke QPR sudah tepat dan ia siap memberikan segalanya untuk tim asuhan Mark Hughes tersebut.
“Saya membuat keputusan tepat datang ke sini (QPR). Sekarang, saya memiliki motivasi baru. Saya ingin melihat secara dekat, bagaimana sepakbola Inggris. Saya pikir, saya masih memiliki banyak cita-cita yang belum tercapai,” pungkasnya. (bbs/jpnn)
