25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Hanya Jaga Gengsi

Juventus v AC Milan

TURIN – Performa Juventus musim ini tidak sesuai harapan. Mereka tidak bisa bersaing di papan atas klasemen Serie A Liga Italia. Mereka juga kalah dalam dua laga terakhir. Modal buruk jelang grande partita pada pekan ke-28, dini hari nanti.

Ya, tim berjuluk Bianconeri itu akan menjamu rival berat sekaligus penguasa klasemen AC Milan. Meski bermodal performa labil, Juventus ogah menyerah. Mereka berambisi menjaga gengsi sebagai klub elite Italia.

Boleh saja kalah dari klub-klub gurem semacam Lecce dan Bologna, tapi Juve musim ini belum pernah kalah ketika bertarung dengan rivalnya sesama klub elite, seperti Milan, Inter Milan, dan AS Roma di Serie A Liga Italia.

Bahkan, dalam bentrok pada paro pertama musim ini kontra Milan di San Siro, Juve membawa pulang tiga angka setelah menang 2-1. Hanya, saat ini Milan sedang on fire. Mereka selalu menang dalam tiga laga terakhir di Serie A.

Sekarang mereka masih berkuasa di puncak klasemen dengan koleksi 58 poin. Mereka unggul lima poin atas pesaing terdekatnya Inter Milan yang mengemas 53 poin. Sedangkan, Juve berada pada peringkat ketujuh dengan 41 poin, tertinggal 17 angka dari Milan.

“Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda, tanpa mengurangi rasa hormat kepada dua lawan sebelumnya (Lecce dan Bologna). Kami melawan penguasa klasemen, favorit scudetto,” ungkap Giorgio Chiellini, bek Juve, seperti dilansir Football Italia.

Chiellini yang musim ini digeser ke bek kiri menilai, selama ini Juve bukannya kehilangan motivasi. Namun, menurut dia, melawan tim seperti Milan akan memberikan suntikan motivasi yang berlipat. “Tentu saja, selalu spesial,” kata Chiellini.

Namun, motivasi saja tidak cukup bila allenatore Juve Lugi Del Neri tidak bisa memperbaiki kinerja skuadnya. Memang, Juve memiliki serangan yang bagus dan penguasaan bola yang cukup baik, tapi sering dikagetkan oleh serangan balik.

Situasi itu bisa menjadi batu sandungan karena Milan punya pemain yang cepat di lini depan, seperti Alexandre Pato, Zlatan Ibrahimovic, dan Robinho. “Bila melakukan kesalahan melawan Milan, maka mereka akan membunuhmu,” jelas Felipe Melo, gelandang Juve, kepada Sky Sport.
Apalagi, sekarang Milan memiliki opsi pemain yang lebih banyak ketimbang sebelumnya.

Beberapa pemain yang sempat absen seperti Kevin-Prince Boateng, Gennaro Gattuso, dan Alessandro Nesta sudah bisa tampil membela Milan. Memang, Massimo Ambrosini, Andrea Pirlo, dan Clarence Seedorf tidak bisa bermain dan membuat kreatifitas di lini tengah sedikit berkurang, tapi setidaknya Gattuso, Mark Van Bommel, dan Mathieu Flamini mampu menjaga stabilitas di lini tengah. Kehadiran Boateng akan menambah daya dobrak. Kalau pun dia tidak dimainkan sebagai starter dini hari nanti, dia bisa menjadi pengganti yang berbahaya. “Boateng  pemain yang kokoh, dan cepat,” bilang Daniele Tognaccini, pelatih fisik Milan.(ham/jpnn)

Juventus v AC Milan

TURIN – Performa Juventus musim ini tidak sesuai harapan. Mereka tidak bisa bersaing di papan atas klasemen Serie A Liga Italia. Mereka juga kalah dalam dua laga terakhir. Modal buruk jelang grande partita pada pekan ke-28, dini hari nanti.

Ya, tim berjuluk Bianconeri itu akan menjamu rival berat sekaligus penguasa klasemen AC Milan. Meski bermodal performa labil, Juventus ogah menyerah. Mereka berambisi menjaga gengsi sebagai klub elite Italia.

Boleh saja kalah dari klub-klub gurem semacam Lecce dan Bologna, tapi Juve musim ini belum pernah kalah ketika bertarung dengan rivalnya sesama klub elite, seperti Milan, Inter Milan, dan AS Roma di Serie A Liga Italia.

Bahkan, dalam bentrok pada paro pertama musim ini kontra Milan di San Siro, Juve membawa pulang tiga angka setelah menang 2-1. Hanya, saat ini Milan sedang on fire. Mereka selalu menang dalam tiga laga terakhir di Serie A.

Sekarang mereka masih berkuasa di puncak klasemen dengan koleksi 58 poin. Mereka unggul lima poin atas pesaing terdekatnya Inter Milan yang mengemas 53 poin. Sedangkan, Juve berada pada peringkat ketujuh dengan 41 poin, tertinggal 17 angka dari Milan.

“Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda, tanpa mengurangi rasa hormat kepada dua lawan sebelumnya (Lecce dan Bologna). Kami melawan penguasa klasemen, favorit scudetto,” ungkap Giorgio Chiellini, bek Juve, seperti dilansir Football Italia.

Chiellini yang musim ini digeser ke bek kiri menilai, selama ini Juve bukannya kehilangan motivasi. Namun, menurut dia, melawan tim seperti Milan akan memberikan suntikan motivasi yang berlipat. “Tentu saja, selalu spesial,” kata Chiellini.

Namun, motivasi saja tidak cukup bila allenatore Juve Lugi Del Neri tidak bisa memperbaiki kinerja skuadnya. Memang, Juve memiliki serangan yang bagus dan penguasaan bola yang cukup baik, tapi sering dikagetkan oleh serangan balik.

Situasi itu bisa menjadi batu sandungan karena Milan punya pemain yang cepat di lini depan, seperti Alexandre Pato, Zlatan Ibrahimovic, dan Robinho. “Bila melakukan kesalahan melawan Milan, maka mereka akan membunuhmu,” jelas Felipe Melo, gelandang Juve, kepada Sky Sport.
Apalagi, sekarang Milan memiliki opsi pemain yang lebih banyak ketimbang sebelumnya.

Beberapa pemain yang sempat absen seperti Kevin-Prince Boateng, Gennaro Gattuso, dan Alessandro Nesta sudah bisa tampil membela Milan. Memang, Massimo Ambrosini, Andrea Pirlo, dan Clarence Seedorf tidak bisa bermain dan membuat kreatifitas di lini tengah sedikit berkurang, tapi setidaknya Gattuso, Mark Van Bommel, dan Mathieu Flamini mampu menjaga stabilitas di lini tengah. Kehadiran Boateng akan menambah daya dobrak. Kalau pun dia tidak dimainkan sebagai starter dini hari nanti, dia bisa menjadi pengganti yang berbahaya. “Boateng  pemain yang kokoh, dan cepat,” bilang Daniele Tognaccini, pelatih fisik Milan.(ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/