27 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Liga Champions Beda

MANCHESTER – Manchester City mulai merasakan beratnya atmosfer persaingan di grup D Liga Champions musim ini.  Dua kali City bermain di fase grup, dua kali pula City gagal meraih hasil maksimal. Ya, City yang dua pekan lalu ditaklukkan Real Madrid 2-3, kemarin dini hari WIB hanya bisa bermain imbang 1-1 (0-0) dengan Borussia Dortmund.

The Citizens-julukan Manchester City bahkan nyaris kalah setelah mereka tertinggal 0-1 lewat gol Marco Reus.  Beruntung, City mendapat hadiah penalti pada menit ke-90 yang berhasil dimaksimalkan Mario Balotelli.

Hasil seri di Etihan Stadium kemarin membuat posisi City mulai kritis.  Meski fase grup baru melakoni dua laga, namun dengan baru mengumpulkan satu poin City harus berjuang lebih keras di empat laga berikutnya.

“Liga Champions sangat berbeda dengan Premier League. Kalau Anda kebobolan seperti kami melawan Dortmund, itu akan sulit untuk menang. Bila Anda tidak bertahan, tidak berlari seperti mereka, maka akan kesulitan,” jelas Roberto Mancini, manajer City, seperti dikutip BBC.

Menurut Mancini, kualitas pemain saja tidak cukup untuk berprestasi di Liga Champions. “Kami tidak bermain bagus karena Dortmund lebih baik saat ini. Kalau bermain di Liga Champions, harus bagus dan tidak boleh melakukan kesalahan,” tegas Mancini.

Kegagalan meraih tiga angka membuat City harus puas berada pada posisi ketiga klasemen. Mereka berada di belakang Real Madrid dengan enam poin dan Dortmund di posisi kedua dengan empat poin.

Situasi ini membuat Mancini was-was.  Sebab, belajar dari kegagalan musim sebelumnya, saat itu City tersisih di fase grup meski mampu mengoleksi sepuluh poin. Penyebabnya, start yang kurang mantap. Mereka seri di laga pertama kontra Napoli 1-1 dan kalah dari Bayern Munchen 0-2 di laga kedua.
City sendiri pada matchday ketiga akan menghadapi Ajax Amsterdam di Amsterdam Arena pada 24 Oktober mendatang. Bila di laga ini City kembali gagal meraih hasil maksimal, peluang lolos ke fase knock out akan semakin berat.

“Sukses Real Madrid menghabisi Ajax membuat pertandingan melawan Ajax nanti akan sulit. Banyak drama yang mungkin terjadi. Kami harus menang bila ingin terus melaju. Ini benar-benar grup yang berat,” jelas Joe Hart, kiper City.

Di sisi lain, Dortmund cukup puas membawa pulang satu angka. Kendati mereka sebenarnya sangat berambisi merebut kemenangan pertama selama 15 tahun melawan klub Inggris. Dortmund terakhir kali menang melawan klub Inggris pada 23 April 1997.  Saat itu mereka mengalahkan Manchester United. “Saya senang dengan performa tim. Nyaris saja kami menang,” kata Juergen Klopp, pelatih Dortmund. (ham/jpnn)

MANCHESTER – Manchester City mulai merasakan beratnya atmosfer persaingan di grup D Liga Champions musim ini.  Dua kali City bermain di fase grup, dua kali pula City gagal meraih hasil maksimal. Ya, City yang dua pekan lalu ditaklukkan Real Madrid 2-3, kemarin dini hari WIB hanya bisa bermain imbang 1-1 (0-0) dengan Borussia Dortmund.

The Citizens-julukan Manchester City bahkan nyaris kalah setelah mereka tertinggal 0-1 lewat gol Marco Reus.  Beruntung, City mendapat hadiah penalti pada menit ke-90 yang berhasil dimaksimalkan Mario Balotelli.

Hasil seri di Etihan Stadium kemarin membuat posisi City mulai kritis.  Meski fase grup baru melakoni dua laga, namun dengan baru mengumpulkan satu poin City harus berjuang lebih keras di empat laga berikutnya.

“Liga Champions sangat berbeda dengan Premier League. Kalau Anda kebobolan seperti kami melawan Dortmund, itu akan sulit untuk menang. Bila Anda tidak bertahan, tidak berlari seperti mereka, maka akan kesulitan,” jelas Roberto Mancini, manajer City, seperti dikutip BBC.

Menurut Mancini, kualitas pemain saja tidak cukup untuk berprestasi di Liga Champions. “Kami tidak bermain bagus karena Dortmund lebih baik saat ini. Kalau bermain di Liga Champions, harus bagus dan tidak boleh melakukan kesalahan,” tegas Mancini.

Kegagalan meraih tiga angka membuat City harus puas berada pada posisi ketiga klasemen. Mereka berada di belakang Real Madrid dengan enam poin dan Dortmund di posisi kedua dengan empat poin.

Situasi ini membuat Mancini was-was.  Sebab, belajar dari kegagalan musim sebelumnya, saat itu City tersisih di fase grup meski mampu mengoleksi sepuluh poin. Penyebabnya, start yang kurang mantap. Mereka seri di laga pertama kontra Napoli 1-1 dan kalah dari Bayern Munchen 0-2 di laga kedua.
City sendiri pada matchday ketiga akan menghadapi Ajax Amsterdam di Amsterdam Arena pada 24 Oktober mendatang. Bila di laga ini City kembali gagal meraih hasil maksimal, peluang lolos ke fase knock out akan semakin berat.

“Sukses Real Madrid menghabisi Ajax membuat pertandingan melawan Ajax nanti akan sulit. Banyak drama yang mungkin terjadi. Kami harus menang bila ingin terus melaju. Ini benar-benar grup yang berat,” jelas Joe Hart, kiper City.

Di sisi lain, Dortmund cukup puas membawa pulang satu angka. Kendati mereka sebenarnya sangat berambisi merebut kemenangan pertama selama 15 tahun melawan klub Inggris. Dortmund terakhir kali menang melawan klub Inggris pada 23 April 1997.  Saat itu mereka mengalahkan Manchester United. “Saya senang dengan performa tim. Nyaris saja kami menang,” kata Juergen Klopp, pelatih Dortmund. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/