26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Selamatkan Bale

WHITE Hart Lane pernah jadi saksi kekalahan Inter Milan di Liga Champions. Akankah di Europa League Inter juga akan menyerah di tangan Tottenham Hotspurs? Keduanya akan kembali bertemu di babak 16 besar Europa League dini hari nanti.

Liga Champions 2010-2011 memang tak mengenakkan bagi Inter, utamanya setelah dipaksa berada satu grup dengan Tottenham. Saat itu mereka berada di grup A bersama dua kontestan lainnya, FC Twente dari Belanda dan Werder Bremen dari Jerman. Di ujung penyisihan, Tottenham keluar sebagai juara grup disusul Inter di posisi dua.

Kenapa bisa begitu, tentu saja karena Inter tidak bisa dengan baik mengawal laju Spurs. Di pertemuan pertama di kandang, Inter sempat unggul 4-0 atas Spurs, tapi akhirnya Spurs bisa memperkecil kekalahan menjadi 4-3. Selanjutnya di pertemuan kedua di White Hart Lane, giliran Spurs membantai Inter 3-1.

Sosok yang kemudian jadi masalah bagi Inter adalah Gareth Bale. Di Giuseppe Meazza, Bale bisa leluasa bikin tiga gol alias hat-trick. Saat itu Bale bahkan masih berposisi sebagai wing back kiri. Namun penetrasinya membantu serangan begitu menawan. Barisan pertahanan Inter pun kocar-kacir.

Kini, transformasi sedang dinikmati oleh Bale. Sejak diberi nomor punggung 11, Bale tak lagi ditugasi menjaga pertahanan. Dia sekarang lebih oke jika disuruh menyerang. Pun jika diserang lawan, Bale tetap siap membantu.

Tapi bukan itu lagi fokusnya. Saat ini bosnya di Spurs, Andre Villas Boas menginginkan Bale menggedor gawang lawan. Sejauh ini dia sukses melakoninya dengan ciamik. Sampai saat ini dia membuktikan dengan 17 golnya di berbagai ajang.

“Kami harus mewaspadai Bale. Sangat sulit menahan pergerakannya. Tapi kami harus berani untuk melangkah,” kata kapten Inter, Javier Zanetti di Tuttosport seperti dilansir Sportmole.

Uniknya, mantan bek AC Milan Alessandro Costacurta juga mewanti agar Inter hati-hati. “Inter harus berhati-hati. Mereka pernah tidak beruntung dalam pertandingan ini,” katanya di Sky Sport Italia.

“Tim Andre Villas-Boas sedang dalam kondisi puncak saat ini, dan Gareth Bale sungguh menakutkan!” paparnya.

Di saat begitu, tentu saja fokus lawan akan benar-benar terarah kepada Bale. Jika siasat mumpuni sukses diramu Andrea Stramaccioni untuk menghentikannya, maka Inter bisa saja pulang dengan senyuman mengembang.

Ini yang juga harus diwaspadai Villas Boas. Arsitek asal Portugal itu harus memutar otak bagaimana caranya agar Bale terselamatkan, dan bisa bergerak leluasa untuk bikin gol. Atau minimal Bale bisa bermain baik di daerah pertahanan lawan.

Jika nantinya tak bikin gol, setidaknya ada nama lain yang bisa mencuat. Adebayor mungkin akan jadi plan B. Dipasang jadi targetman, Adebayor mungkin bisa memecah konsentrasi lini belakang Inter.

Bisa juga Boas memasang dua striker lincah lainnya, Defoe dan Lennon. Perpaduan kedua pemain ini dengan Bale di lini depan jelas akan membuat repot bek Inter Milan.

Mungkinkah teriakan fans kepada Maicon saat Inter kalah dari Spurs berulang. Saat itu Maico-yang sekarang sudah berkostum Manchester City- diteriaki : Taxi for Maicon. Maksudnya, Maicon butuh jasa sopir taksi untuk mengejar lari Bale yang luar biasa. Sebagai bek kanan, saat itu Maicon ditugas menjaga Bale. Dan jelas Maicon gagal.

Tapi tentu sekarang ceritanya beda. Bisa jadi yang mendapatkan tugas mengawal Bale adalah Janetti. Maukah sang legenda disoraki taxi for Janetti? Tentu tidak. Dengan segala pengalamannya, Janetti akan berusaha sekuat tenaga mengawal Bale, walau itu sangat sulit. (*)

WHITE Hart Lane pernah jadi saksi kekalahan Inter Milan di Liga Champions. Akankah di Europa League Inter juga akan menyerah di tangan Tottenham Hotspurs? Keduanya akan kembali bertemu di babak 16 besar Europa League dini hari nanti.

Liga Champions 2010-2011 memang tak mengenakkan bagi Inter, utamanya setelah dipaksa berada satu grup dengan Tottenham. Saat itu mereka berada di grup A bersama dua kontestan lainnya, FC Twente dari Belanda dan Werder Bremen dari Jerman. Di ujung penyisihan, Tottenham keluar sebagai juara grup disusul Inter di posisi dua.

Kenapa bisa begitu, tentu saja karena Inter tidak bisa dengan baik mengawal laju Spurs. Di pertemuan pertama di kandang, Inter sempat unggul 4-0 atas Spurs, tapi akhirnya Spurs bisa memperkecil kekalahan menjadi 4-3. Selanjutnya di pertemuan kedua di White Hart Lane, giliran Spurs membantai Inter 3-1.

Sosok yang kemudian jadi masalah bagi Inter adalah Gareth Bale. Di Giuseppe Meazza, Bale bisa leluasa bikin tiga gol alias hat-trick. Saat itu Bale bahkan masih berposisi sebagai wing back kiri. Namun penetrasinya membantu serangan begitu menawan. Barisan pertahanan Inter pun kocar-kacir.

Kini, transformasi sedang dinikmati oleh Bale. Sejak diberi nomor punggung 11, Bale tak lagi ditugasi menjaga pertahanan. Dia sekarang lebih oke jika disuruh menyerang. Pun jika diserang lawan, Bale tetap siap membantu.

Tapi bukan itu lagi fokusnya. Saat ini bosnya di Spurs, Andre Villas Boas menginginkan Bale menggedor gawang lawan. Sejauh ini dia sukses melakoninya dengan ciamik. Sampai saat ini dia membuktikan dengan 17 golnya di berbagai ajang.

“Kami harus mewaspadai Bale. Sangat sulit menahan pergerakannya. Tapi kami harus berani untuk melangkah,” kata kapten Inter, Javier Zanetti di Tuttosport seperti dilansir Sportmole.

Uniknya, mantan bek AC Milan Alessandro Costacurta juga mewanti agar Inter hati-hati. “Inter harus berhati-hati. Mereka pernah tidak beruntung dalam pertandingan ini,” katanya di Sky Sport Italia.

“Tim Andre Villas-Boas sedang dalam kondisi puncak saat ini, dan Gareth Bale sungguh menakutkan!” paparnya.

Di saat begitu, tentu saja fokus lawan akan benar-benar terarah kepada Bale. Jika siasat mumpuni sukses diramu Andrea Stramaccioni untuk menghentikannya, maka Inter bisa saja pulang dengan senyuman mengembang.

Ini yang juga harus diwaspadai Villas Boas. Arsitek asal Portugal itu harus memutar otak bagaimana caranya agar Bale terselamatkan, dan bisa bergerak leluasa untuk bikin gol. Atau minimal Bale bisa bermain baik di daerah pertahanan lawan.

Jika nantinya tak bikin gol, setidaknya ada nama lain yang bisa mencuat. Adebayor mungkin akan jadi plan B. Dipasang jadi targetman, Adebayor mungkin bisa memecah konsentrasi lini belakang Inter.

Bisa juga Boas memasang dua striker lincah lainnya, Defoe dan Lennon. Perpaduan kedua pemain ini dengan Bale di lini depan jelas akan membuat repot bek Inter Milan.

Mungkinkah teriakan fans kepada Maicon saat Inter kalah dari Spurs berulang. Saat itu Maico-yang sekarang sudah berkostum Manchester City- diteriaki : Taxi for Maicon. Maksudnya, Maicon butuh jasa sopir taksi untuk mengejar lari Bale yang luar biasa. Sebagai bek kanan, saat itu Maicon ditugas menjaga Bale. Dan jelas Maicon gagal.

Tapi tentu sekarang ceritanya beda. Bisa jadi yang mendapatkan tugas mengawal Bale adalah Janetti. Maukah sang legenda disoraki taxi for Janetti? Tentu tidak. Dengan segala pengalamannya, Janetti akan berusaha sekuat tenaga mengawal Bale, walau itu sangat sulit. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/