26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gengsi dan Supremasi

AC Milan vs Inter Milan

BEIJING-Siapa yang terbaik di ranah Italia? Jika mengacu hasil kompetisi Serie A musim 2010-2011, AC Milan boleh membusungkan dada.  Sebab, di kasta tertinggi kompetisi di Italia itu, Milan adalah pemegang trofi juara.  Namun, Inter Milan yang musim lalu finis di urutan kedua jelas tak mau dipandang sebelah mata.

Mereka tetap layak menyandang predikat klub terbaik menyusul raihan positif di ajang Coppa Italia 2011.  Di mana, Inter yang kini ditangani Gian Piero Gasperini merupakan jawara di ajang itu.

Nah, debat kusir soal siapa tim terbaik bisa diakhiri Sabtu besok (6/8).  Di mana, keduanya akan bentrok di Stadion Nasional, Beijing memperebutkan trofi Piala Super Italia atau Supercopa de Italia.

Nerazzurri (julukan Inter Milan) yang sudah lima kali meraih trofi, tetap menganggap krusial laga derby jelang bergulirnya kompetisi itu.  Terbukti, sejumlah pemain rela memangkas liburan musim panas mereka untuk kembali ke kamp latihan.  Javier Zanetti misalnya.  Setelah Argentina tersingkir di perempat final Copa America 2011, dia langsung terbang ke Beijing menyusul rekan-rekannya.

“Laga melawan Milan selalu sarat dengan gengsi.  Tapi, ini bukan sekedar gengsi.  Kami ingin menang demi menjaga supremasi sebagai klub terbaik di negeri ini,” cetus Zanetti.

“Setelah mendapat telepon (untuk kembali), saya langsung bertolak ke Beijing. Kami sudah menjalani satu kali sesi latihan dan semuanya berjalan dengan baik,” timpalnya.

Selain krisis pemain, persoalan yang mendera Inter adalah soal pergantian pelatih dari Leonardo ke Gianpiero Gasperini.  Pergantian ini berimbas pada gaya bermain Inter. Jika dulu mereka terbiasa bermain dengan 4-2-3-1 atau 4-3-1-2, kini harus bermain dengan pola kesukaan Gasperini, 3-4-3.

Pola ini sangat asing bagi skuad Inter. Akibatnya, dalam beberapa uji coba Inter tampak kurang meyakinkan. Mereka ditahan imbang tanpa gol klub Turki Galatasaray (24/7), menang 2-0 atas Glasgow Celtic (30/7), serta kalah 0-3 dari Manchester City (31/7).

Dalam beberapa laga tersebut, para pemain belakang masih bingung dengan skema tiga bek sejajar. Christian Chivu, Lucio, dan Ivan Cordoba masih bisa mengatasinya, tapi kesulitan besar dialami Andrea Ranocchia.

Bagaimana Milan?   Allenatore Massimiliano Allegri tidak melakukan banyak perubahan. Dia masih mengandalkan skema 4-3-1-2, dengan mengandalkan duet Alexandre Pato dan Zlatan Ibrahimovic di lini depan. Keduanya akan ditopang Robinho atau Kevin-Prince Boateng sebagai trequartista.

Perubahan hanya sedikit terjadi di sisi kiri pertahanan di mana rekrutan anyar Taye Taiwo akan mendapatkan posisi starter menggusur Luca Antonini. Sayangnya, Milan belum bisa memakai Mexes yang masih cedera. (ham/bas/jpnn)

AC Milan vs Inter Milan

BEIJING-Siapa yang terbaik di ranah Italia? Jika mengacu hasil kompetisi Serie A musim 2010-2011, AC Milan boleh membusungkan dada.  Sebab, di kasta tertinggi kompetisi di Italia itu, Milan adalah pemegang trofi juara.  Namun, Inter Milan yang musim lalu finis di urutan kedua jelas tak mau dipandang sebelah mata.

Mereka tetap layak menyandang predikat klub terbaik menyusul raihan positif di ajang Coppa Italia 2011.  Di mana, Inter yang kini ditangani Gian Piero Gasperini merupakan jawara di ajang itu.

Nah, debat kusir soal siapa tim terbaik bisa diakhiri Sabtu besok (6/8).  Di mana, keduanya akan bentrok di Stadion Nasional, Beijing memperebutkan trofi Piala Super Italia atau Supercopa de Italia.

Nerazzurri (julukan Inter Milan) yang sudah lima kali meraih trofi, tetap menganggap krusial laga derby jelang bergulirnya kompetisi itu.  Terbukti, sejumlah pemain rela memangkas liburan musim panas mereka untuk kembali ke kamp latihan.  Javier Zanetti misalnya.  Setelah Argentina tersingkir di perempat final Copa America 2011, dia langsung terbang ke Beijing menyusul rekan-rekannya.

“Laga melawan Milan selalu sarat dengan gengsi.  Tapi, ini bukan sekedar gengsi.  Kami ingin menang demi menjaga supremasi sebagai klub terbaik di negeri ini,” cetus Zanetti.

“Setelah mendapat telepon (untuk kembali), saya langsung bertolak ke Beijing. Kami sudah menjalani satu kali sesi latihan dan semuanya berjalan dengan baik,” timpalnya.

Selain krisis pemain, persoalan yang mendera Inter adalah soal pergantian pelatih dari Leonardo ke Gianpiero Gasperini.  Pergantian ini berimbas pada gaya bermain Inter. Jika dulu mereka terbiasa bermain dengan 4-2-3-1 atau 4-3-1-2, kini harus bermain dengan pola kesukaan Gasperini, 3-4-3.

Pola ini sangat asing bagi skuad Inter. Akibatnya, dalam beberapa uji coba Inter tampak kurang meyakinkan. Mereka ditahan imbang tanpa gol klub Turki Galatasaray (24/7), menang 2-0 atas Glasgow Celtic (30/7), serta kalah 0-3 dari Manchester City (31/7).

Dalam beberapa laga tersebut, para pemain belakang masih bingung dengan skema tiga bek sejajar. Christian Chivu, Lucio, dan Ivan Cordoba masih bisa mengatasinya, tapi kesulitan besar dialami Andrea Ranocchia.

Bagaimana Milan?   Allenatore Massimiliano Allegri tidak melakukan banyak perubahan. Dia masih mengandalkan skema 4-3-1-2, dengan mengandalkan duet Alexandre Pato dan Zlatan Ibrahimovic di lini depan. Keduanya akan ditopang Robinho atau Kevin-Prince Boateng sebagai trequartista.

Perubahan hanya sedikit terjadi di sisi kiri pertahanan di mana rekrutan anyar Taye Taiwo akan mendapatkan posisi starter menggusur Luca Antonini. Sayangnya, Milan belum bisa memakai Mexes yang masih cedera. (ham/bas/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/