27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Cukup Sampai di Sini

DORTMUND- Perjalanan Malaga di Liga Champions tampaknya bakal segera berakhir di perempat final. Melawat ke markas Borrusia Dortmund di Signal Iduna Park, kejutan Malaga diyakini bakal segera tamat.

Baru perdana main di Liga Champions, Malaga memang luar biasa. Mereka sukses sampai babak perempat final, padahal kondisi keungan klub sunggu memprihatinkan. Bahkan karena masalah itu, UEFA menghukum Malaga tak boleh main di kompetisi Eropa mulai musim depan. Tapi mereka tak peduli, laga demi laga dilakoni dan dimenangi.

Panathinaikos     adalah lawan perdana yang mereka taklukkan. Kemudian berturut-turut, skuad asuhan Manuel Pellegrini itu sukses mengandaskan Zenit, Anderlecht, Milan, dan Porto. Sampailah mereka di perempat final dan harus meladeni Dortmund. Pertemuan pertama di kandang, kedua tim hanya bermain imbang 0-0. Pun begitu, Malaga sudah kepayahan meladeni serangan maut Dortmund yang dua musim lalu juara Bundesliga itu.
Main di Iduna Park, sudah jelas bukan laga mudah bagi Isco dkk. Apalagi mereka baru saja kalah di La Liga dilibas Real Sociedad 4-2. Pellegrini mengaku anak asuhnya tak cukup bagus di laga itu.

“Selalu sulit melawan tim bagus seperti Sociedad. Ketika kami tertinggal 2-0, ada perbedaan diantara kami. Gol yang menjadi perbedaan. Selama 90 menit kami tidak memiliki superioritas dan tidak banyak peluang,” sesal Pellegrini dinulik dari Goal.

Dan sialnya, usai laga itu langsung cabut ke Cili, negaranya karena sang ayah meninggal dunia. Yang jelas Malaga sehari sebelum laga kontra Dortmund sudah tak ditemani eks pelatih Real Madrid itu. Pun ada kemungkinan di Iduna Park, Pellegrini mungkin saja absen.
Dengan kondisi demikian, mental Malaga tampaknya tak lagi dominan di kompetisi kasta tertinggi Eropa ini. Inilah saatnya mereka merelakan mimpi masuk final.

Statistik yang dirangkum dari Soccerway mencatat bahwa Dortmund perkasa jika main di kandang musim ini. Khusus di Liga Champions, Dortmund belum pernah kalah.

Klub Spanyol terakhir yang main di sana, Real Madrid takluk 2-1. Bayangkan, sekelas Real Madrid saja teratasi dengan baik, apalagi Malaga dengan segudang masalahnya.

Bek Dortmund, Neven Subotic menyambut baik hasil imbang tanpa gol di kandang Malaga.  “Berada di bawah tekanan yang begitu besar, di fase ini di turnamen, di laga tandang, plus bermain seperti yang telah kami tampilkan dalam beberapa tahun terakhir, itu hal yang patut dibanggakan,” kata pemain belakang asal Serbia itu di situs resmi UEFA.

“Saya yakin bila kami setidaknya kembali menampilkan usaha yang sama di leg kedua maka kami akan menciptakan cukup kans untuk mencetak gol,” bebernya lagi.  (ful/bbs)

DORTMUND- Perjalanan Malaga di Liga Champions tampaknya bakal segera berakhir di perempat final. Melawat ke markas Borrusia Dortmund di Signal Iduna Park, kejutan Malaga diyakini bakal segera tamat.

Baru perdana main di Liga Champions, Malaga memang luar biasa. Mereka sukses sampai babak perempat final, padahal kondisi keungan klub sunggu memprihatinkan. Bahkan karena masalah itu, UEFA menghukum Malaga tak boleh main di kompetisi Eropa mulai musim depan. Tapi mereka tak peduli, laga demi laga dilakoni dan dimenangi.

Panathinaikos     adalah lawan perdana yang mereka taklukkan. Kemudian berturut-turut, skuad asuhan Manuel Pellegrini itu sukses mengandaskan Zenit, Anderlecht, Milan, dan Porto. Sampailah mereka di perempat final dan harus meladeni Dortmund. Pertemuan pertama di kandang, kedua tim hanya bermain imbang 0-0. Pun begitu, Malaga sudah kepayahan meladeni serangan maut Dortmund yang dua musim lalu juara Bundesliga itu.
Main di Iduna Park, sudah jelas bukan laga mudah bagi Isco dkk. Apalagi mereka baru saja kalah di La Liga dilibas Real Sociedad 4-2. Pellegrini mengaku anak asuhnya tak cukup bagus di laga itu.

“Selalu sulit melawan tim bagus seperti Sociedad. Ketika kami tertinggal 2-0, ada perbedaan diantara kami. Gol yang menjadi perbedaan. Selama 90 menit kami tidak memiliki superioritas dan tidak banyak peluang,” sesal Pellegrini dinulik dari Goal.

Dan sialnya, usai laga itu langsung cabut ke Cili, negaranya karena sang ayah meninggal dunia. Yang jelas Malaga sehari sebelum laga kontra Dortmund sudah tak ditemani eks pelatih Real Madrid itu. Pun ada kemungkinan di Iduna Park, Pellegrini mungkin saja absen.
Dengan kondisi demikian, mental Malaga tampaknya tak lagi dominan di kompetisi kasta tertinggi Eropa ini. Inilah saatnya mereka merelakan mimpi masuk final.

Statistik yang dirangkum dari Soccerway mencatat bahwa Dortmund perkasa jika main di kandang musim ini. Khusus di Liga Champions, Dortmund belum pernah kalah.

Klub Spanyol terakhir yang main di sana, Real Madrid takluk 2-1. Bayangkan, sekelas Real Madrid saja teratasi dengan baik, apalagi Malaga dengan segudang masalahnya.

Bek Dortmund, Neven Subotic menyambut baik hasil imbang tanpa gol di kandang Malaga.  “Berada di bawah tekanan yang begitu besar, di fase ini di turnamen, di laga tandang, plus bermain seperti yang telah kami tampilkan dalam beberapa tahun terakhir, itu hal yang patut dibanggakan,” kata pemain belakang asal Serbia itu di situs resmi UEFA.

“Saya yakin bila kami setidaknya kembali menampilkan usaha yang sama di leg kedua maka kami akan menciptakan cukup kans untuk mencetak gol,” bebernya lagi.  (ful/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/