25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Memilih Tidur Ketimbang Konsultasi

RUMOR ketidakharmonisan di kamar ganti timnas Belanda mencuat jelang laga melawan Jerman dini hari nanti WIB. Isu itu semakin gencar setelah Belanda dikabarkan mendatangkan psikolog olahraga yang bertugas melayani konsultasi dengan para pemain. Namun, isu itu dibantah gelandang Belanda Wesley Sneijder.  Pemain Inter Milan itu juga menilai dia dan rekan-rekannya tidak membutuhkan kehadiran psikolog di kamar ganti. Menurutnya, kehadiran psikolog hanya akan membuat waktu istirahat pemain terbuang. Karena itu, dia lebih memilih tidur ketimbang berkonsultasi dengan psikolog.

“Jangan pernah berpikir untuk membebani saya dengan mereka (psikolog). Jika mereka berbicara selama dua jam, maka saya akan tidur dua jam pula,” kata Sneijder seperti dikutip Goal.

“Jika pemain punya masalah, dia seharusnya berbicara langsung dengan tim.  Jika tim tidak mampu memberi solusi, maka psikolog mana pun juga tidak akan mampu,” ujarnya.

Isu ketidakharmonisan di kubu Oranje-julukan timnas Belanda muncul setelah mereka ditundukkan Denmark pada laga perdana grup B.  Pemicunya adalah, kekecewaan sejumlah pemain yang gagal masuk inti.  Klaas-Jan Huntelaar misalnya.  Bomber Schalke 04 itu kabarnya kecewa karena tak mendapat kesempatan menjadi starter ketika melawan Denmark.  Pelatih Bert Van Marwijk lebih memilih Robin van Persie yang ternyata kerap membuang peluang.
Kekecewaan juga dilontarkan Rafael van der Vaart.  Sebagai pemilik caps terbanyak (97), posisinya justru ditempati gelandang bertahan Nigel de Jong. Van der Vaart disebut mulai menggerakkan mosi tidak percaya kepada Marwijk.

“Terus terang, saya kecewa, bahkan sering putus asa karena saya merasa telah memberikan seratus persen selama latihan,” keluhnya. (dns/bas/bbs)

RUMOR ketidakharmonisan di kamar ganti timnas Belanda mencuat jelang laga melawan Jerman dini hari nanti WIB. Isu itu semakin gencar setelah Belanda dikabarkan mendatangkan psikolog olahraga yang bertugas melayani konsultasi dengan para pemain. Namun, isu itu dibantah gelandang Belanda Wesley Sneijder.  Pemain Inter Milan itu juga menilai dia dan rekan-rekannya tidak membutuhkan kehadiran psikolog di kamar ganti. Menurutnya, kehadiran psikolog hanya akan membuat waktu istirahat pemain terbuang. Karena itu, dia lebih memilih tidur ketimbang berkonsultasi dengan psikolog.

“Jangan pernah berpikir untuk membebani saya dengan mereka (psikolog). Jika mereka berbicara selama dua jam, maka saya akan tidur dua jam pula,” kata Sneijder seperti dikutip Goal.

“Jika pemain punya masalah, dia seharusnya berbicara langsung dengan tim.  Jika tim tidak mampu memberi solusi, maka psikolog mana pun juga tidak akan mampu,” ujarnya.

Isu ketidakharmonisan di kubu Oranje-julukan timnas Belanda muncul setelah mereka ditundukkan Denmark pada laga perdana grup B.  Pemicunya adalah, kekecewaan sejumlah pemain yang gagal masuk inti.  Klaas-Jan Huntelaar misalnya.  Bomber Schalke 04 itu kabarnya kecewa karena tak mendapat kesempatan menjadi starter ketika melawan Denmark.  Pelatih Bert Van Marwijk lebih memilih Robin van Persie yang ternyata kerap membuang peluang.
Kekecewaan juga dilontarkan Rafael van der Vaart.  Sebagai pemilik caps terbanyak (97), posisinya justru ditempati gelandang bertahan Nigel de Jong. Van der Vaart disebut mulai menggerakkan mosi tidak percaya kepada Marwijk.

“Terus terang, saya kecewa, bahkan sering putus asa karena saya merasa telah memberikan seratus persen selama latihan,” keluhnya. (dns/bas/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/