30 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Prancis Beri Sinyal Positif

SETELAH di dua turnamen besar sebelum ini harus angkat koper dini, di Euro 2012 Prancis mengindikasikan perbaikan lewat penampilan dominan meski akhirnya harus puas berimbang 1-1 lawan Inggris.

Prancis menjalani Piala Eropa kali ini dengan misi khusus menyusul hasil buruk di Euro 2008 dan Piala Dunia 2010. Di dua turnamen tersebut, Les Bleus tersisih di fase grup.

Di dua turnamen tersebut Prancis juga hanya bisa mengoleksi satu poin saja dari tiga pertandingannya di fase grup. Untuk peraih satu gelar juara Piala Dunia (1998) dan dua titel Piala Eropa (1984, 2000) itu hasil tersebut jelas amat buruk.

Menyusul hasil imbang lawan Inggris, Selasa (12/6) dinihari WIB, Prancis memang belum bisa melebihi raihan poinnya di dua turnamen sebelumnya. Tetapi setidaknya satu poin itu diraih lewat permainan yang menjanjikan.

Jika pada laga pembuka Euro 2008 dan Piala Dunia 2010 lalu Prancis harus puas dengan skor 0-0, kali ini tim besutan Laurent Blanc itu mampu bikin gol lewat Samir Nasri meski terlebih dulu harus tertinggal dari Inggris.

Terlepas dari hasil imbang dan juga Inggris yang lebih dulu memimpin, pertandingan sepenuhnya jadi milik Prancis yang bukan saja memeragakan sepakbola atraktif dengan satu-dua sentuhan, tetapi juga keberanian melepaskan tembakan-tembakan akurat ke arah gawang Joe Hart.

Performa itulah yang kemudian membuat Prancis sangat unggul atas Inggris di ranah statistik. Mencatatkan penguasaan bola 61% berbanding 39%, Prancis juga mengungguli Inggris dalam hal jumlah tembakan, yakni 19 berbanding 3. Dari jumlah tembakan Prancis tersebut 15 di antaranya tepat ke sasaran, sedangkan Inggris hanya memiliki 1 tembakan tepat sasaran—yang menjadi gol. (bbs/jpnn)

SETELAH di dua turnamen besar sebelum ini harus angkat koper dini, di Euro 2012 Prancis mengindikasikan perbaikan lewat penampilan dominan meski akhirnya harus puas berimbang 1-1 lawan Inggris.

Prancis menjalani Piala Eropa kali ini dengan misi khusus menyusul hasil buruk di Euro 2008 dan Piala Dunia 2010. Di dua turnamen tersebut, Les Bleus tersisih di fase grup.

Di dua turnamen tersebut Prancis juga hanya bisa mengoleksi satu poin saja dari tiga pertandingannya di fase grup. Untuk peraih satu gelar juara Piala Dunia (1998) dan dua titel Piala Eropa (1984, 2000) itu hasil tersebut jelas amat buruk.

Menyusul hasil imbang lawan Inggris, Selasa (12/6) dinihari WIB, Prancis memang belum bisa melebihi raihan poinnya di dua turnamen sebelumnya. Tetapi setidaknya satu poin itu diraih lewat permainan yang menjanjikan.

Jika pada laga pembuka Euro 2008 dan Piala Dunia 2010 lalu Prancis harus puas dengan skor 0-0, kali ini tim besutan Laurent Blanc itu mampu bikin gol lewat Samir Nasri meski terlebih dulu harus tertinggal dari Inggris.

Terlepas dari hasil imbang dan juga Inggris yang lebih dulu memimpin, pertandingan sepenuhnya jadi milik Prancis yang bukan saja memeragakan sepakbola atraktif dengan satu-dua sentuhan, tetapi juga keberanian melepaskan tembakan-tembakan akurat ke arah gawang Joe Hart.

Performa itulah yang kemudian membuat Prancis sangat unggul atas Inggris di ranah statistik. Mencatatkan penguasaan bola 61% berbanding 39%, Prancis juga mengungguli Inggris dalam hal jumlah tembakan, yakni 19 berbanding 3. Dari jumlah tembakan Prancis tersebut 15 di antaranya tepat ke sasaran, sedangkan Inggris hanya memiliki 1 tembakan tepat sasaran—yang menjadi gol. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/