MANCHESTER-Arsene Wenger pernah menegaskan, apa pun kompetisi yang diikuti Arsenal musim ini, mereka mengincar trofi juara. Ironisnya, trofi-trofi itu satu per satu menjauh dari Arsenal.
“Saya sudah bilang sejak awal musim, kami akan mengejar semua kompetisi,” ujar Wenger, beberapa hari sebelum pertandingan melawan Manchester United di perempatfinal Piala FA. Sang profesor menyuarakan optimisme berdasarkan keyakinan bahwa skuadnya punya kemampuan.
Tapi hanya dalam hitungan waktu dua pekan, tiga dari empat trofi yang dibidik oleh Arsenal lenyap. Dimulai dari Piala Carling, di mana mereka dibuat tunduk 1-2 oleh Birmingham City di partai final. Laga itu kian menyesakkan karena kekalahan terjadi akibat kesalahan Laurent Koscielny dan Wojcieh Szczesny.
Lalu, berlanjut ke 8 Februari, di mana mereka disingkirkan Barcelona di babak 16 besar Liga Champions. Arsenal takluk 1-3 di Camp Nou, membuat kemenangan 2-1 yang mereka dapat di Emirates Stadium menjadi tidak berarti.
Kami masih punya dua lagi dan kami kehilangan satu di saat-saat terakhir (Piala Carling, kalah di final dari Birmingham City, red), melawan tim paling difavoritkan di Liga Champions, dan kami kalah di bawah situasi khusus,” ucap Wenger setelah kegagalan di Liga Champions.
Kemenangan pun diharapkan dapat diraih kala menghadapi MU supaya bisa kembali mengangkat moral tim. Tapi yang terjadi, The Red Devils malah berjaya. Arsenal kalah 0-2 dan harus melupakan mimpi untuk menjuarai Piala FA.
Kini bayangan kegagalan puasa gelar, yang sudah menghantui sejak 2005, kembali terbayang. Arsenal tinggal punya Premier League untuk dikejar.
“Saya percaya, secara tidak sadar kekecewaan akibat hasil pertandingan hari Selasa lalu masih menghantui pada pertandingan ini. Anda bisa melihat sesuatu telah hilang. Bukan pada sikap dan usaha kami, tapi pada kepercayaan diri kami,” ujar Wenger kepada Sky Sports. (bbs/jpnn)