25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Niang Mau Jadi Anak Baik

PEMAIN belia AC Milan M’Baye Babacar Niang dikenal sebagai pemain bandel. Bersama Milan, dia menunjukkan performa oke plus berpenampilan nyentrik. Hal itu semakin menyakinkan orang-orang bahwa Niang punya bakat bermasalah.

Niang direkrut dari Caen klub Ligue II Perancis. Dia cepat beradaptasi dengan rekan-rekan tim di Rossoneri. Tapi soal kelakuan, Niang punya reputasi buruk utamanya saat berada di tim Perancis U-21. Kala itu dia dan rekan-rekannya menyelinap meninggalkan kamp latihan untuk pergi berpesta di Paris.
Kendati begitu, Niang mengutarakan niatnya ingin berubah menjadi pesepakbola yang baik dan profesional. Niang juga sudah berbicara dengan Adriano Galliani yang membuat dirinya mengerti dan mau berubah.

“Di Prancis mentalitas berbeda dengan di Italia, di sini Anda membutuhkan sikap yang profesional. Saya diminta untuk hanya fokus kepada sepak bola dan lebih bersikap hati-hati dalam setiap aspek kehidupan saya,” papar Niang di Football Italia.

Niang juga harus selalu membiasakan diri dengan peraturan yang ada di Milan. Khususnya dalam hal kebugaran tubuh dengan menjaga pola makan.
“Contohnya, di Italia mereka sangat keras sekali dengan diet, yang merupakan hal mendasar untuk menghindari cedera. Galliani marah dengan saya karena setelah beberapa insiden yang saya lakukan dan dia membuat saya mengerti bahwa saya harus berubah,” ujar pemain kelahiran 19 Desember 1994 itu.
“Milan adalah kesempatan terbesar saya, dan saya tidak mau membuang waktu untuk menghabiskan waktu di klub malam, mobil dan gangguan lainnya. Saya perlu membuat sebagian besar dari kesempatan ini untuk menjadi pemain penting bagi Milan,” lanjut Niang. (bbs/jpnn)

PEMAIN belia AC Milan M’Baye Babacar Niang dikenal sebagai pemain bandel. Bersama Milan, dia menunjukkan performa oke plus berpenampilan nyentrik. Hal itu semakin menyakinkan orang-orang bahwa Niang punya bakat bermasalah.

Niang direkrut dari Caen klub Ligue II Perancis. Dia cepat beradaptasi dengan rekan-rekan tim di Rossoneri. Tapi soal kelakuan, Niang punya reputasi buruk utamanya saat berada di tim Perancis U-21. Kala itu dia dan rekan-rekannya menyelinap meninggalkan kamp latihan untuk pergi berpesta di Paris.
Kendati begitu, Niang mengutarakan niatnya ingin berubah menjadi pesepakbola yang baik dan profesional. Niang juga sudah berbicara dengan Adriano Galliani yang membuat dirinya mengerti dan mau berubah.

“Di Prancis mentalitas berbeda dengan di Italia, di sini Anda membutuhkan sikap yang profesional. Saya diminta untuk hanya fokus kepada sepak bola dan lebih bersikap hati-hati dalam setiap aspek kehidupan saya,” papar Niang di Football Italia.

Niang juga harus selalu membiasakan diri dengan peraturan yang ada di Milan. Khususnya dalam hal kebugaran tubuh dengan menjaga pola makan.
“Contohnya, di Italia mereka sangat keras sekali dengan diet, yang merupakan hal mendasar untuk menghindari cedera. Galliani marah dengan saya karena setelah beberapa insiden yang saya lakukan dan dia membuat saya mengerti bahwa saya harus berubah,” ujar pemain kelahiran 19 Desember 1994 itu.
“Milan adalah kesempatan terbesar saya, dan saya tidak mau membuang waktu untuk menghabiskan waktu di klub malam, mobil dan gangguan lainnya. Saya perlu membuat sebagian besar dari kesempatan ini untuk menjadi pemain penting bagi Milan,” lanjut Niang. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/