25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Lagi Mario

Milan vs Parma

Antusiasme di kubu AC Milan sedang bagus. Hal itu bahkan diakui Wapres klub, Adriano Galliani. Kehadiran Mario Balotelli termasuk bagian dari antusiasme itu. Sejak debut kontra Udinese dan turun lawan Cagliari, total Super Mario sudah bikin tiga gol.

Dari lima pertemuan terakhir, Parma bukanlah lawan seimbang bagi Milan. Empat kemenangan dan satu imbang jadi bukti betapa Milan superior. Apalagi kehadiran anak muda dari revolusi Milan di bawah kendali Masimmo Allegri  mulai menunjukkan konsistensi. Yang jadi soal hanya adaptasi untuk bermain bersamaan. Sosok figur pemain senior tetap dibutuhkan.

“Saya pikir kami memiliki musim hebat.” kata Galliani di Goal.  “Sesuatu bisa berjalan jauh lebih buruk setelah mengubah skuad dengan 12 pemain baru. Untuk itu, saya bangga atas apa yang dilakukan klub. Jka Anda melihat hasil di 16 laga terakhir, kami mengepak 34 poin, yang artinya kami di atas Juventus,” papar Galliani.

Sebanyak 12 skuad baru itulah bagian dari revolusi yang diemban Milan. Setelah awal musim lalu ditinggal banyak pemain bintangnya, Milan memang terseok-seok. Tapi klub sekaliber Milan tentu saja punya banyak cara untuk bangkit.

“Sekarang kami berharap mengamankan tempat ketiga. Ini akan menjadi pencapaian hebat buat kami. Tujuan kami adalah membangun tim ini, menyenangkan harus membangun kembali tim dengan waktu empat bulan. Tak ada yang melakukan ini di Eropa,” timpal arsitek tim, Masimmo Allegri.
Soal andalan mudanya di lini depan, Balotelli, Shaarawy hingga Niang, Allegri Allegri tak dipusingkan dengan isu yang menyebutkan ketiganya masih butuh adaptasi untuk tampil bersamaan. Apalagi Shaarawy yang mulai menyurut pasca kehadiran Baloteli.

“El Shaarawy? Dia masih remaja yang baru berusia 20 tahun dan sejauh ini mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk kami, normal baginya jika penampilan agak menurun. Saya tak berpikir ada masalah perbandingan dengan dia dan Balotelli,” kata pelatih 45 tahun itu.
Shaarawy juga tak masalahkan hal itu. Dia merasa bisa bermain bersama dengan Balotelli.

“Kritikan yang kami dapatkan tampaknya sedikit berlebihan. Kami baru bermain bersama dalam dua partai dan perlu waktu untuk menyesuaikan diri,” kata Shaarawy.  “Saya tahu kami perlu berkembang dalam sejumlah area permainan kami, tapi tak benar bahwa kami tak bisa bermain bersama,” lanjut pemain berdarah Mesir itu di Milan Channel.

Soal Ballotelli, sejak awal kubu Milan sudah menjilat ludah sendiri. Dari penyebutan ‘apel busuk’ hingga akhirnya memujinya sebagai Lionel Messi Milan. “Kami tak memiliki Messi tapi kami punya Balotelli. Kami akan melihat manfaat dalam segi sponsor karena dia baru berumur 22 tahun dan mempunyai potensi hebat,” papar Galiani.

Di sisi lain, Parma jelas tak akan menyerah pada statistik. Musim ini performa mereka cukup menawan. Di bawah arsitek Roberto Donadoni, Parma sejauh ini bisa nangkring di peringkat 10.

Yang menarik, nama Donadoni mulai disebut-sebut sebagai pengganti sepadan Allegri di Milan. Walaupun hal itu kemudian dibantahnya. Eks gelandang legendaris Rossoneri itu mengemuka sebagai kandidat utama pengganti Massimiliano Allegri, yang diyakini tak bakal melanjutkan tugasnya di San Siro setelah musim ini berakhir.

“Saya ingin mengakhiri musim dengan Parma, setelah itu saya mempunyai sisa beberapa tahun lagi dalam kontrak saya,” kata Donadoni kepada Football Italia.

“Jalur saya di sini akan menjelaskan bagaimana masa depan saya, namun yang jelas masa kini saya adalah Parma,” tegas eks bos timnas Italia itu. (*)

Milan vs Parma

Antusiasme di kubu AC Milan sedang bagus. Hal itu bahkan diakui Wapres klub, Adriano Galliani. Kehadiran Mario Balotelli termasuk bagian dari antusiasme itu. Sejak debut kontra Udinese dan turun lawan Cagliari, total Super Mario sudah bikin tiga gol.

Dari lima pertemuan terakhir, Parma bukanlah lawan seimbang bagi Milan. Empat kemenangan dan satu imbang jadi bukti betapa Milan superior. Apalagi kehadiran anak muda dari revolusi Milan di bawah kendali Masimmo Allegri  mulai menunjukkan konsistensi. Yang jadi soal hanya adaptasi untuk bermain bersamaan. Sosok figur pemain senior tetap dibutuhkan.

“Saya pikir kami memiliki musim hebat.” kata Galliani di Goal.  “Sesuatu bisa berjalan jauh lebih buruk setelah mengubah skuad dengan 12 pemain baru. Untuk itu, saya bangga atas apa yang dilakukan klub. Jka Anda melihat hasil di 16 laga terakhir, kami mengepak 34 poin, yang artinya kami di atas Juventus,” papar Galliani.

Sebanyak 12 skuad baru itulah bagian dari revolusi yang diemban Milan. Setelah awal musim lalu ditinggal banyak pemain bintangnya, Milan memang terseok-seok. Tapi klub sekaliber Milan tentu saja punya banyak cara untuk bangkit.

“Sekarang kami berharap mengamankan tempat ketiga. Ini akan menjadi pencapaian hebat buat kami. Tujuan kami adalah membangun tim ini, menyenangkan harus membangun kembali tim dengan waktu empat bulan. Tak ada yang melakukan ini di Eropa,” timpal arsitek tim, Masimmo Allegri.
Soal andalan mudanya di lini depan, Balotelli, Shaarawy hingga Niang, Allegri Allegri tak dipusingkan dengan isu yang menyebutkan ketiganya masih butuh adaptasi untuk tampil bersamaan. Apalagi Shaarawy yang mulai menyurut pasca kehadiran Baloteli.

“El Shaarawy? Dia masih remaja yang baru berusia 20 tahun dan sejauh ini mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk kami, normal baginya jika penampilan agak menurun. Saya tak berpikir ada masalah perbandingan dengan dia dan Balotelli,” kata pelatih 45 tahun itu.
Shaarawy juga tak masalahkan hal itu. Dia merasa bisa bermain bersama dengan Balotelli.

“Kritikan yang kami dapatkan tampaknya sedikit berlebihan. Kami baru bermain bersama dalam dua partai dan perlu waktu untuk menyesuaikan diri,” kata Shaarawy.  “Saya tahu kami perlu berkembang dalam sejumlah area permainan kami, tapi tak benar bahwa kami tak bisa bermain bersama,” lanjut pemain berdarah Mesir itu di Milan Channel.

Soal Ballotelli, sejak awal kubu Milan sudah menjilat ludah sendiri. Dari penyebutan ‘apel busuk’ hingga akhirnya memujinya sebagai Lionel Messi Milan. “Kami tak memiliki Messi tapi kami punya Balotelli. Kami akan melihat manfaat dalam segi sponsor karena dia baru berumur 22 tahun dan mempunyai potensi hebat,” papar Galiani.

Di sisi lain, Parma jelas tak akan menyerah pada statistik. Musim ini performa mereka cukup menawan. Di bawah arsitek Roberto Donadoni, Parma sejauh ini bisa nangkring di peringkat 10.

Yang menarik, nama Donadoni mulai disebut-sebut sebagai pengganti sepadan Allegri di Milan. Walaupun hal itu kemudian dibantahnya. Eks gelandang legendaris Rossoneri itu mengemuka sebagai kandidat utama pengganti Massimiliano Allegri, yang diyakini tak bakal melanjutkan tugasnya di San Siro setelah musim ini berakhir.

“Saya ingin mengakhiri musim dengan Parma, setelah itu saya mempunyai sisa beberapa tahun lagi dalam kontrak saya,” kata Donadoni kepada Football Italia.

“Jalur saya di sini akan menjelaskan bagaimana masa depan saya, namun yang jelas masa kini saya adalah Parma,” tegas eks bos timnas Italia itu. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/