25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sesal Heinze

MAN. UNITED vs Marseille

MANCHESTER-Gabriel Heinze merupakan penggawa Olympique Marseille yang paling familier dengan Old Trafford. Maklum, Heinze pernah membela Manchester United selama tiga tahun (2004-2007). Defender 32 tahun itu pun sulit melupakan kenangan tersebut.

“Saya memiliki banyak kenangan bersama United,” ungkap Heinze sebagaimana dilansir di situs resmi UEFA.
“Momen besar pertama di Old Trafford adalah ketika fans dan rekan setim memilih saya sebagai pemain terbaik (di musim pertamanya, 2004-2005, Red). Saya juga sangat emosional ketika fans meneriakkan yel-yel “Argentina, Argentina”. Hal sama dirasakan keluarga saya ketika saya ajak ke sana,” tambahnya.

Pencapaian terbaik Heinze di Old Trafford adalah mempersembahkan gelar Premier League pada musim 2006-2007. “Saya tidak akan melupakan sukses itu dalam hidup saya,” jelas pemain yang mencatat 82 laga dan empat gol bersama United itu.

Sayang, setelah merengkuh gelar Premier League, Heinze harus meninggalkan United. Perselisihannya dengan pelatih United Sir Alex Ferguson dianggap sebagai pemicu dirinya dilepas ke Real Madrid kala itu.
“Jujur, saya cukup menyesal ketika harus meninggalkan Old Trafford. Apalagi setelah saya pergi, United berhasil meraih gelar di Liga Champions (pada 2008, Red),” jelasnya.

“Saya kira sukses United tidak bisa lepas dari sosok Alex Ferguson. Dia membuat United selalu berada di level tinggi. Juga karena adanya beberapa pemain berkualitas dan sarat pengalaman seperti Ryan Giggs maupun Paul Scholes,” jelasnya lagi.

Heinze bisa jadi masih memiliki ikatan  emosional dengan United. Masalahnya, Heinze kini datang ke Old Trafford sebagai lawan. Sebagai penggawa Marseille, Heinze tentu berharap klubnya tampil sebagai pemenang dan lolos ke babak berikutnya.

“Setiap tim memiliki struktur dan dunianya sendiri. Harus diakui, sekalipun pernah menjuarai Eropa (juara Liga Champions musim 1992-1993, Red), Olympique Marseille masih di bawah United maupun Real. Meski begitu, tim ini penuh bakat dan saya percaya dengan kejutan dalam sepak bola,” tuturnya.

Senada dengan Heinze, bek Manchester United Chris Smalling pun mengungkapkan hal yang sama. “Kami menjadi klub yang sangat luar biasa apabila tampil di Old Trafford musim ini” bilang Smalling.
“Saya bermain di Eropa bersama Fulham musim lalu, tetapi itu di stadion yang lebih kecil dan suara suporter yang lebih kecil. Saya telah melangkah ke depan, tetapi Liga Champions adalah kompetisi terbesar. Saya harap , saya dapat bermain di lebih banyak pertandingan karena setiap pertandingan yang saya lalui membuat  saya menjadi lebih percaya diri,” tambah Smalling.

Menurut Smalling, tak ada yang dapat membalikkan fakta bahwa musim ini Manchester United belum sekali pun menderita kekalahan jika bermain di Old Trafford.
“Kami akan terus meraih hasil maksimal. Ini mutlak dilakukan untuk membalas dukungan fans,” tutup Smalling. (dns/jun)

MAN. UNITED vs Marseille

MANCHESTER-Gabriel Heinze merupakan penggawa Olympique Marseille yang paling familier dengan Old Trafford. Maklum, Heinze pernah membela Manchester United selama tiga tahun (2004-2007). Defender 32 tahun itu pun sulit melupakan kenangan tersebut.

“Saya memiliki banyak kenangan bersama United,” ungkap Heinze sebagaimana dilansir di situs resmi UEFA.
“Momen besar pertama di Old Trafford adalah ketika fans dan rekan setim memilih saya sebagai pemain terbaik (di musim pertamanya, 2004-2005, Red). Saya juga sangat emosional ketika fans meneriakkan yel-yel “Argentina, Argentina”. Hal sama dirasakan keluarga saya ketika saya ajak ke sana,” tambahnya.

Pencapaian terbaik Heinze di Old Trafford adalah mempersembahkan gelar Premier League pada musim 2006-2007. “Saya tidak akan melupakan sukses itu dalam hidup saya,” jelas pemain yang mencatat 82 laga dan empat gol bersama United itu.

Sayang, setelah merengkuh gelar Premier League, Heinze harus meninggalkan United. Perselisihannya dengan pelatih United Sir Alex Ferguson dianggap sebagai pemicu dirinya dilepas ke Real Madrid kala itu.
“Jujur, saya cukup menyesal ketika harus meninggalkan Old Trafford. Apalagi setelah saya pergi, United berhasil meraih gelar di Liga Champions (pada 2008, Red),” jelasnya.

“Saya kira sukses United tidak bisa lepas dari sosok Alex Ferguson. Dia membuat United selalu berada di level tinggi. Juga karena adanya beberapa pemain berkualitas dan sarat pengalaman seperti Ryan Giggs maupun Paul Scholes,” jelasnya lagi.

Heinze bisa jadi masih memiliki ikatan  emosional dengan United. Masalahnya, Heinze kini datang ke Old Trafford sebagai lawan. Sebagai penggawa Marseille, Heinze tentu berharap klubnya tampil sebagai pemenang dan lolos ke babak berikutnya.

“Setiap tim memiliki struktur dan dunianya sendiri. Harus diakui, sekalipun pernah menjuarai Eropa (juara Liga Champions musim 1992-1993, Red), Olympique Marseille masih di bawah United maupun Real. Meski begitu, tim ini penuh bakat dan saya percaya dengan kejutan dalam sepak bola,” tuturnya.

Senada dengan Heinze, bek Manchester United Chris Smalling pun mengungkapkan hal yang sama. “Kami menjadi klub yang sangat luar biasa apabila tampil di Old Trafford musim ini” bilang Smalling.
“Saya bermain di Eropa bersama Fulham musim lalu, tetapi itu di stadion yang lebih kecil dan suara suporter yang lebih kecil. Saya telah melangkah ke depan, tetapi Liga Champions adalah kompetisi terbesar. Saya harap , saya dapat bermain di lebih banyak pertandingan karena setiap pertandingan yang saya lalui membuat  saya menjadi lebih percaya diri,” tambah Smalling.

Menurut Smalling, tak ada yang dapat membalikkan fakta bahwa musim ini Manchester United belum sekali pun menderita kekalahan jika bermain di Old Trafford.
“Kami akan terus meraih hasil maksimal. Ini mutlak dilakukan untuk membalas dukungan fans,” tutup Smalling. (dns/jun)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/