26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Talenta Muda Pilih Hijrah

KOMPETISI sepak bola di Italia kurang ramah terhadap pemain muda lokal. Umumnya, klub elite Italia, seperti AC Milan, Inter Milan, dan Juventus, lebih mempercayakan pasukan utamanya kepada para pemain senior. Belakangan, Juve mulai melakukan renegerasi.

Bukan hanya klub elite, banyak pula klub kecil yang kurang percaya kepada pemain muda. Akibatnya, bintang muda Italia pun memilih angkat kaki dari Italia dan menjajal peruntungan di klub asing yang lebih memberi mereka kepercayaan.
“Para pemain muda Italia lebih memilih mencari tantangan di klub luar Italia karena lebih memberikan kesempatan bermain kepada mereka ketimbang bertahan di Serie A,” tulis Vittorio Campanile, jurnalis senior Italia, seperti dikutip Goal.
Lihat saja Mario Balotelli yang hanya menjadi cadangan di Inter Milan, kini dia menjadi pemain kunci di Manchester City. Sejak bergabung 2010 lalu, dia menjadi bagian penting dari sukses City menjuarai Piala FA 2011 dan Premier League musim lalu.

Kiprah brilian Balotelli di City pun berimbas pada permainannya di timnas Italia. Striker bengal itu menjadi kunci Italia melaju ke final Euro 2012 lalu. Selain Balotelli, di Spanyol, ada Giuseppe Rossi yang membela Villarreal.
Kalau saja Rossi tidak cedera, kemungkinan besar dia akan menjadi salah satu pemain penting di lini depan Gli Azzurri, julukan Italia, pada Euro 2012 lalu. Dia juga melanglang buana di klub luar Italia sejak masih belia, mulai dari Manchester United hingga kini Villarreal.

Premier League menjadi kompetisi elite yang paling banyak menampung pemain asal Italia, rata-rata berusia muda. Setidaknya ada sembilan pemain dan yang tua hanya Carlo Cudicini yang membela Tottenham Hotspur. Sisanya, para pemain belia, di antaranya, Federico Macheda (Queens Park Rangers), Davide Santon (Newcastle United), dan Vito Mannone (Hull City).
Kiprah para Young Guns Italia itu akan diikuti striker timnas Italia Fabio Borini. Pemain yang musim lalu membela AS Roma itu bergabung dengan Liverpool pada musim ini. Liverpool menggaetnya dengan harga 10 juta euro atau setara Rp 105 miliar. (ham/jpnn)

KOMPETISI sepak bola di Italia kurang ramah terhadap pemain muda lokal. Umumnya, klub elite Italia, seperti AC Milan, Inter Milan, dan Juventus, lebih mempercayakan pasukan utamanya kepada para pemain senior. Belakangan, Juve mulai melakukan renegerasi.

Bukan hanya klub elite, banyak pula klub kecil yang kurang percaya kepada pemain muda. Akibatnya, bintang muda Italia pun memilih angkat kaki dari Italia dan menjajal peruntungan di klub asing yang lebih memberi mereka kepercayaan.
“Para pemain muda Italia lebih memilih mencari tantangan di klub luar Italia karena lebih memberikan kesempatan bermain kepada mereka ketimbang bertahan di Serie A,” tulis Vittorio Campanile, jurnalis senior Italia, seperti dikutip Goal.
Lihat saja Mario Balotelli yang hanya menjadi cadangan di Inter Milan, kini dia menjadi pemain kunci di Manchester City. Sejak bergabung 2010 lalu, dia menjadi bagian penting dari sukses City menjuarai Piala FA 2011 dan Premier League musim lalu.

Kiprah brilian Balotelli di City pun berimbas pada permainannya di timnas Italia. Striker bengal itu menjadi kunci Italia melaju ke final Euro 2012 lalu. Selain Balotelli, di Spanyol, ada Giuseppe Rossi yang membela Villarreal.
Kalau saja Rossi tidak cedera, kemungkinan besar dia akan menjadi salah satu pemain penting di lini depan Gli Azzurri, julukan Italia, pada Euro 2012 lalu. Dia juga melanglang buana di klub luar Italia sejak masih belia, mulai dari Manchester United hingga kini Villarreal.

Premier League menjadi kompetisi elite yang paling banyak menampung pemain asal Italia, rata-rata berusia muda. Setidaknya ada sembilan pemain dan yang tua hanya Carlo Cudicini yang membela Tottenham Hotspur. Sisanya, para pemain belia, di antaranya, Federico Macheda (Queens Park Rangers), Davide Santon (Newcastle United), dan Vito Mannone (Hull City).
Kiprah para Young Guns Italia itu akan diikuti striker timnas Italia Fabio Borini. Pemain yang musim lalu membela AS Roma itu bergabung dengan Liverpool pada musim ini. Liverpool menggaetnya dengan harga 10 juta euro atau setara Rp 105 miliar. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/