26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Efek Generasi Infotainment

Hasil buruk Timnas Indonesia sepanjang Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, membuat geram publik penggemar sepak bola nasional. Prestasi mentok itupun disoroti Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi), Ari Wibowo.
Menurut Ari, generasi Bambang Pamungkas dan kawan-kawan, yang selama ini menjadi tulang punggung kekuatan Timnas Indonesia, adalah generasi infotainment. Mereka cuma tersohor di acara-acara TV tapi secara riil tak banyak koleksi medali dan piala yang diraih.

“Bukankah prestasi Timnas Indonesia selama 8 tahun terakhir ini meski sudah dibongkar pasang pemain dan pelatihnya tak pernah beranjak naik ke level yang lebih tinggi? Mana mungkin ada output yang baik jika kualitas kompetisinya tidak baik. Dalam teori produksi, ada input dikonversi menjadi output. Dan proses konversi kematangan seorang pemain adalah dalam sebuah kompetisi. Kompetisi yang dikelola secara kurang baik akan menghasilkan kualitas timnas yang kurang baik pula,” bebernya.

Lebih lanjut, Ari mengaku bahwa pernyataannya ini bukanlah upaya untuk membela Pelatih Kepala Timnas Senior, Wim Rijsbergen. Bahkan, menurut Ari, pelatih yang timnya terus menerus kalah seperti Wim wajar-wajar saja jika didepak dan diganti pelatih baru untuk penyegaran. (net/jpnn)

Hasil buruk Timnas Indonesia sepanjang Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, membuat geram publik penggemar sepak bola nasional. Prestasi mentok itupun disoroti Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi), Ari Wibowo.
Menurut Ari, generasi Bambang Pamungkas dan kawan-kawan, yang selama ini menjadi tulang punggung kekuatan Timnas Indonesia, adalah generasi infotainment. Mereka cuma tersohor di acara-acara TV tapi secara riil tak banyak koleksi medali dan piala yang diraih.

“Bukankah prestasi Timnas Indonesia selama 8 tahun terakhir ini meski sudah dibongkar pasang pemain dan pelatihnya tak pernah beranjak naik ke level yang lebih tinggi? Mana mungkin ada output yang baik jika kualitas kompetisinya tidak baik. Dalam teori produksi, ada input dikonversi menjadi output. Dan proses konversi kematangan seorang pemain adalah dalam sebuah kompetisi. Kompetisi yang dikelola secara kurang baik akan menghasilkan kualitas timnas yang kurang baik pula,” bebernya.

Lebih lanjut, Ari mengaku bahwa pernyataannya ini bukanlah upaya untuk membela Pelatih Kepala Timnas Senior, Wim Rijsbergen. Bahkan, menurut Ari, pelatih yang timnya terus menerus kalah seperti Wim wajar-wajar saja jika didepak dan diganti pelatih baru untuk penyegaran. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/