25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Asah Taring

AS Roma vs Juventus

SEJAUH ini prestasi AS Roma tak kunjung membaik, meski tim berjuluk Gillorossi itu telah memecat Zdenek Zeman dan menggantinya dengan Aurelio Andreazzoli.Terdampar di peringkat kesembilan dengan poin 34, masih jauh dari ekspektasi fans yang menginginkan Francesco Totti dkk berkiprah di pentas Liga Champions musim depan.

Terpaut sembilan angka dari Inter Milan yang menempati peringkat keempat sebagai ambang batas zona Liga Champions, tak pelak memaksa sang suksesor Aurelio Andreazzoli harus mengernyitkan kening saat mencari cara yang efisien untuk mendongkrak performa tim.

Terlebih pada laga debutnya sebagai allenatore AS Roma, Andreazzoli gagal menyelamatkan timnya dari kekalahan 1-3 saat bertandang ke markas Sampdoria pada akhir pekan lalu.

Menatap giornata ke-25 dini hari nanti tampaknya Andreazzoli belum dapat menggantungkan asa terlalu tinggi, kerna lawan yang akan dijamu di Stadion Olimpico Roma adalah juara musim lalu, Juventus.

Masih segar dalam ingatan fans Roma, bagaimana skuad Antonio Conte mempermak tim idolanya itu dengan skor 4-1 pada pertemuan pertama di Juventus Arena, 29 September lalu.

Ketika itu empat gol yang dilesakkan Andrea Pirlo (11’), Arturo Vidal (16’), Matri (19’) dan Giovinco (90’) hanya berbalas satu gol andil Pablo Osvaldo (69’).

Artinya, ini menjadi ujian kedua bagi Andreazzoli untuk membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih tim elit di pentas Serie A Liga Italia. “Saya pernah katakan bahwa ini (menjadi pelatih AS Roma) bukan pekerjaan yang gampang. Tapi saya berharap hasil bagus bisa membuat saya diakui (mendapat kontrak permanen sebagai pelatih),” bilang Andreazzoli.

Pun demikian Andreazzoli mengaku bahwa hal terpenting yang harus segera dibenahi di tubuh Gillorossi adalah mental pemainnya untuk tampil konsisten.

Sungguh ironis, mengingat AS Roma adalah tim paling produktif bersama Juventus karena telah mencetak 50 gol dari 24 pertandingan yang telah dilakoni. Bedanya, lini belakang I Lupi (sebutan lain AS Roma) sangat rapuh. Mereka sudah kebobolan 45 gol, cuma lebih baik daripada Pescara (peringkat 18) yang kebobolan 49 gol.

Dengan sisa 14 laga sampai akhir musim, Roma masih berharap bisa memperbaiki posisi dan lolos ke Liga Champions. Tapi, mereka juga sadar harus bisa konsisten meraih hasil maksimal.

“Sejauh ini kami belum mampu tampil maksimal sehingga mendapat poin pada setiap pertandingan. Kami harus menemukan konsistensi dan hanya dengan begitu kami bisa mulai mencoba untuk lolos ke Liga Champions,” bilang Andreazzoli.

Sayangnya menatap laga nanti sejumlah pemain AS Roma terancam absen karena cedera. Alessandro Florenzi (flu), Pablo Daniel Osvaldo (lutut) dan Daniele De Rossi (paha) adalah tiga pemain yang kemarin (15/2) tak berlatih bersama pemain lainnya. Sebelumnya Gillorossi telah kehilangan Leandro Castan, Mattia Destro dan Federico Balzaretti.

Di tempat terpisah pelatih Juventus Antonio Conte mengatakan bahwa timnya sedang bergairan pascamenang 3-0 atas Glasgow Celtic di ajang Liga Champions, empat hari lalu.

“Itu (menang atas Celtic) adalah hal yang fantastis. Kini kami berkonsentrasi untuk menjauh dari kejaran Napoli yang memiliki poin 50. Kami ingin kalahkan AS Roma,” tandas Antonio Conte, allenatore Juventus.

Conte pantas optimis, pasalnya mantan gelandang Juventus itu paham betul jika AS Roma selalu kesulitan jika menghadapi Si Nyonya Tua. Lihatlah, terakhir kali AS Roma mengalahkan Juventus di Stadion Olimpico Roma adalah pada 8 Februari 2004.

Saat itu empat gol yang dilesakkan Olivier Dacourt (13′), Francesco Totti (53′) dan Antonio Cassano (71′, 85′) tak mampu dibalas anak-anak Juventus. Artinya, sudah sembilan tahun lamanya Il Lupi ompong sehingga tak mampu menggigit Si Nyonya Tua di kandangnya.
Pertanyaannya, mampukah Aurelio Andreazzoli menuntaskan dendam Gillorossi, atau justru Antonio Conte yang kembali mematahkan taring sang Serigala guna mengukuhkan dominasi Si Nyonya Tua? (*)

AS Roma vs Juventus

SEJAUH ini prestasi AS Roma tak kunjung membaik, meski tim berjuluk Gillorossi itu telah memecat Zdenek Zeman dan menggantinya dengan Aurelio Andreazzoli.Terdampar di peringkat kesembilan dengan poin 34, masih jauh dari ekspektasi fans yang menginginkan Francesco Totti dkk berkiprah di pentas Liga Champions musim depan.

Terpaut sembilan angka dari Inter Milan yang menempati peringkat keempat sebagai ambang batas zona Liga Champions, tak pelak memaksa sang suksesor Aurelio Andreazzoli harus mengernyitkan kening saat mencari cara yang efisien untuk mendongkrak performa tim.

Terlebih pada laga debutnya sebagai allenatore AS Roma, Andreazzoli gagal menyelamatkan timnya dari kekalahan 1-3 saat bertandang ke markas Sampdoria pada akhir pekan lalu.

Menatap giornata ke-25 dini hari nanti tampaknya Andreazzoli belum dapat menggantungkan asa terlalu tinggi, kerna lawan yang akan dijamu di Stadion Olimpico Roma adalah juara musim lalu, Juventus.

Masih segar dalam ingatan fans Roma, bagaimana skuad Antonio Conte mempermak tim idolanya itu dengan skor 4-1 pada pertemuan pertama di Juventus Arena, 29 September lalu.

Ketika itu empat gol yang dilesakkan Andrea Pirlo (11’), Arturo Vidal (16’), Matri (19’) dan Giovinco (90’) hanya berbalas satu gol andil Pablo Osvaldo (69’).

Artinya, ini menjadi ujian kedua bagi Andreazzoli untuk membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih tim elit di pentas Serie A Liga Italia. “Saya pernah katakan bahwa ini (menjadi pelatih AS Roma) bukan pekerjaan yang gampang. Tapi saya berharap hasil bagus bisa membuat saya diakui (mendapat kontrak permanen sebagai pelatih),” bilang Andreazzoli.

Pun demikian Andreazzoli mengaku bahwa hal terpenting yang harus segera dibenahi di tubuh Gillorossi adalah mental pemainnya untuk tampil konsisten.

Sungguh ironis, mengingat AS Roma adalah tim paling produktif bersama Juventus karena telah mencetak 50 gol dari 24 pertandingan yang telah dilakoni. Bedanya, lini belakang I Lupi (sebutan lain AS Roma) sangat rapuh. Mereka sudah kebobolan 45 gol, cuma lebih baik daripada Pescara (peringkat 18) yang kebobolan 49 gol.

Dengan sisa 14 laga sampai akhir musim, Roma masih berharap bisa memperbaiki posisi dan lolos ke Liga Champions. Tapi, mereka juga sadar harus bisa konsisten meraih hasil maksimal.

“Sejauh ini kami belum mampu tampil maksimal sehingga mendapat poin pada setiap pertandingan. Kami harus menemukan konsistensi dan hanya dengan begitu kami bisa mulai mencoba untuk lolos ke Liga Champions,” bilang Andreazzoli.

Sayangnya menatap laga nanti sejumlah pemain AS Roma terancam absen karena cedera. Alessandro Florenzi (flu), Pablo Daniel Osvaldo (lutut) dan Daniele De Rossi (paha) adalah tiga pemain yang kemarin (15/2) tak berlatih bersama pemain lainnya. Sebelumnya Gillorossi telah kehilangan Leandro Castan, Mattia Destro dan Federico Balzaretti.

Di tempat terpisah pelatih Juventus Antonio Conte mengatakan bahwa timnya sedang bergairan pascamenang 3-0 atas Glasgow Celtic di ajang Liga Champions, empat hari lalu.

“Itu (menang atas Celtic) adalah hal yang fantastis. Kini kami berkonsentrasi untuk menjauh dari kejaran Napoli yang memiliki poin 50. Kami ingin kalahkan AS Roma,” tandas Antonio Conte, allenatore Juventus.

Conte pantas optimis, pasalnya mantan gelandang Juventus itu paham betul jika AS Roma selalu kesulitan jika menghadapi Si Nyonya Tua. Lihatlah, terakhir kali AS Roma mengalahkan Juventus di Stadion Olimpico Roma adalah pada 8 Februari 2004.

Saat itu empat gol yang dilesakkan Olivier Dacourt (13′), Francesco Totti (53′) dan Antonio Cassano (71′, 85′) tak mampu dibalas anak-anak Juventus. Artinya, sudah sembilan tahun lamanya Il Lupi ompong sehingga tak mampu menggigit Si Nyonya Tua di kandangnya.
Pertanyaannya, mampukah Aurelio Andreazzoli menuntaskan dendam Gillorossi, atau justru Antonio Conte yang kembali mematahkan taring sang Serigala guna mengukuhkan dominasi Si Nyonya Tua? (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/