28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Adu Strategi

KOMPETISI domestik di beberapa negara belahan Eropa hampir semuanya selesai. Namun begitu, para penikmat si kulit bundar jangan buru-buru khawatir tidak lagi dapat menyaksikan aksi para artis lapangan hijau.

Pasalnya, masih ada satu pertandingan lagi yang ditunggu-tunggu, yakni partai final Liga Champions yang berlangsung di Alianz Arena, Munich pada 20 Mei nanti.

Secara kebetulan salah satu finalis adalah sang empunya stadion, Bayern Munchen, sedang satu finalis lainnya adalah jagoan asal Inggris, Chelsea.
Pada babak semifinal lalu Bayern Munchen menyingkirkan Real Madrid lewat drama adu penalti saat agregat kedua tim imbang 3-3.
Sementara itu Chelsea yang menang 1-0 di Stamford Bridge, kembali meraih hasil maksimal saat menahan imbang 2-2 tuan rumah Barcelona di Camp Nou.

Tersingkirnya dua jagoan asal Spanyol ini sesuai dengan prediksi Harian Sumut Pos sehari jelang pada laga leg pertama dan leg kedua berlangsung.

Partai final masih akan berlangsung empat hari lagi, namun tensinya mulai meninggi, bahkan psywar mulai dipasang oleh masing-masing pihak. Teranyar, disebutkan jika owner Chelsea Roman Abramovic coba menggangu konsentrasi pelatih Bayern Munchen Juup Heynckes agar yang bersangkutan bersedia melatih The Blues (julukan Chelsea) pada musim kompetisi mendatang.
“Saya tak mungkin bisa bekerja untuk seorang pemilik atau chairman yang berusaha ikut campur dengan urusan tim. Saya takkan menoleransi itu,” ucap Heynckes .

“Bagaimana mungkin seseorang yang tak bersama tim dari hari ke hari membuat keputusan tentang tim? Itulah kenapa seorang pelatih ditunjuk, dan saya tak dapat membayangkan seorang presiden akan memberitahu saya mengenai apa yang harus dilakukan. Tak seorang manajer pun patut menerima itu,” bilang pria yang pada tahun 1998 sukses mengantarkan Real Madrid sebagai juara Liga Champions.

Terkait kekuatan lawannya pada partai final nanti Heynckes mengungkapkan bahwa Chelsea bukan lawan yang mudah ditaklukkan.
“Dalam beberapa pekan terakhir, Chelsea bermain dengan sangat baik. Mereka adalah tim luar biasa yang terbentuk dari sekumpulan pemain profesional. Mereka mencapai babak final dan mereka layak mendapatkannya,” kata Heynckes pada The Telegraph.

“Mereka tahu tidak bisa melakukan permainan menyerang dengan baik saat menghadapi Barcelona. Apa yang sudah mereka lakukan dan dapatkan (meraih kemenagan, Red) saat menghadapi Barcelona merupakan sebuah mahakarya taktis yang sempurna,” tambahnya lagi.
Terpisah pelatih Chelsea Roberto Di Matteo mengatakan bahwa anak asuhnya bisa mengalahkan tim manapun.

“Tim ini berhasil menyingkirkan Barcelona. Pada leg pertama semifinal Liga Champions kami menang 1-0. Lalu pada  leg kedua kami berbagi angka imbang 2-2. Itu artinya kami luar biasa. Barcelona adalah juara bertahan, tapi kami bisa mengalahkan dan menyingkirkan mereka. Sungguh, ini sangat fantastis,” tegas Di Matteo.

Karenanya Di Matteo  meminta pasukannya percaya diri dan tak perlu khawatir siapapun lawan yang akan dihadapai. Dia sendiri yakin kalau Chelsea akan mendapatkan hasil baik di Allianz Arena.

Jika optimisme telah diusung masing-masing pelatih, lantas siapa pemenangannya? Kita tunggu nanti.
Namun sebelum menyaksikan partai final, ikuti dan baca terus ulasan di Harian Sumut Pos hingga partai final berlangsung.  (jun)

KOMPETISI domestik di beberapa negara belahan Eropa hampir semuanya selesai. Namun begitu, para penikmat si kulit bundar jangan buru-buru khawatir tidak lagi dapat menyaksikan aksi para artis lapangan hijau.

Pasalnya, masih ada satu pertandingan lagi yang ditunggu-tunggu, yakni partai final Liga Champions yang berlangsung di Alianz Arena, Munich pada 20 Mei nanti.

Secara kebetulan salah satu finalis adalah sang empunya stadion, Bayern Munchen, sedang satu finalis lainnya adalah jagoan asal Inggris, Chelsea.
Pada babak semifinal lalu Bayern Munchen menyingkirkan Real Madrid lewat drama adu penalti saat agregat kedua tim imbang 3-3.
Sementara itu Chelsea yang menang 1-0 di Stamford Bridge, kembali meraih hasil maksimal saat menahan imbang 2-2 tuan rumah Barcelona di Camp Nou.

Tersingkirnya dua jagoan asal Spanyol ini sesuai dengan prediksi Harian Sumut Pos sehari jelang pada laga leg pertama dan leg kedua berlangsung.

Partai final masih akan berlangsung empat hari lagi, namun tensinya mulai meninggi, bahkan psywar mulai dipasang oleh masing-masing pihak. Teranyar, disebutkan jika owner Chelsea Roman Abramovic coba menggangu konsentrasi pelatih Bayern Munchen Juup Heynckes agar yang bersangkutan bersedia melatih The Blues (julukan Chelsea) pada musim kompetisi mendatang.
“Saya tak mungkin bisa bekerja untuk seorang pemilik atau chairman yang berusaha ikut campur dengan urusan tim. Saya takkan menoleransi itu,” ucap Heynckes .

“Bagaimana mungkin seseorang yang tak bersama tim dari hari ke hari membuat keputusan tentang tim? Itulah kenapa seorang pelatih ditunjuk, dan saya tak dapat membayangkan seorang presiden akan memberitahu saya mengenai apa yang harus dilakukan. Tak seorang manajer pun patut menerima itu,” bilang pria yang pada tahun 1998 sukses mengantarkan Real Madrid sebagai juara Liga Champions.

Terkait kekuatan lawannya pada partai final nanti Heynckes mengungkapkan bahwa Chelsea bukan lawan yang mudah ditaklukkan.
“Dalam beberapa pekan terakhir, Chelsea bermain dengan sangat baik. Mereka adalah tim luar biasa yang terbentuk dari sekumpulan pemain profesional. Mereka mencapai babak final dan mereka layak mendapatkannya,” kata Heynckes pada The Telegraph.

“Mereka tahu tidak bisa melakukan permainan menyerang dengan baik saat menghadapi Barcelona. Apa yang sudah mereka lakukan dan dapatkan (meraih kemenagan, Red) saat menghadapi Barcelona merupakan sebuah mahakarya taktis yang sempurna,” tambahnya lagi.
Terpisah pelatih Chelsea Roberto Di Matteo mengatakan bahwa anak asuhnya bisa mengalahkan tim manapun.

“Tim ini berhasil menyingkirkan Barcelona. Pada leg pertama semifinal Liga Champions kami menang 1-0. Lalu pada  leg kedua kami berbagi angka imbang 2-2. Itu artinya kami luar biasa. Barcelona adalah juara bertahan, tapi kami bisa mengalahkan dan menyingkirkan mereka. Sungguh, ini sangat fantastis,” tegas Di Matteo.

Karenanya Di Matteo  meminta pasukannya percaya diri dan tak perlu khawatir siapapun lawan yang akan dihadapai. Dia sendiri yakin kalau Chelsea akan mendapatkan hasil baik di Allianz Arena.

Jika optimisme telah diusung masing-masing pelatih, lantas siapa pemenangannya? Kita tunggu nanti.
Namun sebelum menyaksikan partai final, ikuti dan baca terus ulasan di Harian Sumut Pos hingga partai final berlangsung.  (jun)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/