MADRID – Petenis nomor dua dunia Roger Federer mengincar rekor milik Pete Sampras sebagai pengumpul jumlah waktu terbanyak sebagai petenis No.1 dunia. Namun sebelumnya, ia harus melewati Novak Djokovic yang masih berada di peringkat teratas.
Federer berhasil menggeser Rafael Nadal sebagai petenis No.2 dunia usai menjadi yang terbaik di ajang Madrid Masters dengan mengalahkan Tomas Berdych di partai final. Kini, Federer meraup 9.430 poin sedangkan Djokovic berada di atasnya dengan 11.200 poin.
Sementara itu, dalam urusan menjadi yang terbanyak sebagai petenis No.1 dunia, catatan terbaik masih dipegang Sampras dengan 286 pekan. Sedangkan Federer membuntuti dengan torehan 285 pekan. Kini, peluang Federer untuk melampaui Sampras kembali terbuka.
“Kembali pada masa itu, saya hanya mencoba untuk bertahan menjadi No.1 dan saya tidak pernah benar-benar melirik rekor milik Pete (Sampras),” ujar Federer, seperti dilansir ESPN.
“Saya pikir, seharusnya saya lebih berusaha mengalahkan rekor tersebut beberapa tahun lalu. Bukan rahasia lagi, bagi para pemain, menjadi No.1 lebih baik daripada No.2,” sambung petenis berusia 30 tahun itu.
Namun, Federer pun mencoba realistis karena untuk mematahkan rekor milik Sampras bukanlah perkara mudah. Untuk melewati Djokovic di peringkat satu pun diperlukan perjuangan yang hebat.
“Tapi, saya melihatnya lebih jauh. Mungkin, jika saya tidak mampu mengalahkan rekor itu, maka saya tidak akan pernah melakukannya,” pungkas Federer.
Sementara itu di tempat terpisah petenis asal Spanyol Rafael Nadal tidak khawatir posisinya sebagai petenis nomor dua dunia direbut oleh Roger Federer. Menurutnya, perubahan peringkat tidak akan memengaruhi target dan tujuannya.
Nadal harus rela turun peringkat usai Federer menjuarai Madrid Masters pada Minggu (13/5) lalu. Sedangkan Nadal harus mengakui keunggulan petenis asal Spanyol lainnya Fernando Verdasco pada babak ketiga kompetisi tersebut.
“Menjadi nomor dua atau nomor tiga tidak akan merubah tujuan saya. Untuk menang, Anda harus mengalahkan pemain terbaik di dunia. Hal yang berubah hanyalah pada semifinal, tapi itu tidak membuat perubahan berarti,” bilang Nadal. (bbs/jpnn)