DI tengah maraknya perlawanan terhadap Virus FIFA, Ali Al Habsi justru sebaliknya. Kiper Oman yang bermain untuk Wigan Athletic itu memutuskan turun menghadapi Jepang di kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, sekalipun tengah cedera. Al Habsi yang juga berstatus kapten Omen itu sejatinya tengah bermasalah dengan bahunya.
Cedera itu dialami Al Habsi saat Wigan kalah 1-2 dari West Bromwich Albion di Premier League akhir pekan lalu (10/11). “Saya memutuskan tetap bermain karena laga melawan Jepang sangat krusial,” kata Al Habsi sebagaimana dilansir The National.
Al Habsi tahu apabila keputusannya nekat bermain melawan Jepang berisiko tinggi. Yakni, membuat cederanya semakin parah dan kiper 30 tahun itu bisa melewatkan laga kontra Liverpool di Anfield akhir pekan ini (17/11). Sebagai catatan, Al Habsi selalu bermain dalam semua laga Wigan (11 laga) di Premier League musim ini.
“Cedera seperti ini bukan halangan bagi saya membela Oman,” tandas kiper dengan 79 caps tersebut dengan nada patriotik.
Tak berlebihan pula jika Al Habsi kesal dengan pernyataan pelatih Jepang Alberto Zaccheroni sebelum laga. Yakni, ketika Zac (sapaan akrab Zaccheroni) mengeluhkan cuaca panas di Muscat. Zac rupanya masih kecewa dengan pertandingan yang dimainkan sore hari dan bukan petang atau malam hari.
“Ini tidak seperti Juni yang temperaturnya bisa mencapai 50 derajat Celcius. Ini hanya 30 (derajat Celcius) yang tidak hanya bagus untuk kami, melainkan juga pemain Jepang karena tidak ada perbedaan temperatur dengan musim panas di Jepang,” urai kiper yang telah memainkan 93 laga di Premier League tersebut.
Sayang, pengorbanan Al Habsi sia-sia karena Oman kalah dari Jepang. Itu sekaligus menjadi kekalahan home pertama Oman sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2014 atau dalam laga ketujuh. Tidak hanya itu, dia bisa membuat pelatih Wigan Roberto Martinez uring-uringan apabila tidak kembali ke Inggris dengan kondisi fisik fit. (dns/bas/jpnn)