30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Skandal Judi

MILAN-Sepak bola Italia memang tidak pernah jauh dari skandal. Lima tahun lalu skandal Calciopoli merebak yang melibatkan mantan Direktur Eksekutif Juventus Luciano Moggi, kini Italia kembali diguncang oleh skandal pengaturan skor dan judi yang disebut Scommessopoli.

Belum juga publik lupa akan skandal Calciopoli yang membuat sepak bola Italia terpuruk, telah ada skandal baru yang mewarnai sepak bola Italia. Itu dimulai dengan ditangkapnya Giuseppe Signori beserta 16 tersangka lain dengan tuduhan pengaturan skor, 1 Juni 2011 lalu.

Setelah itu, bola liar skandal itu terus menggelinding. Mulanya yang dicurigai hanyalah klub-klub di kasta bawah, ternyata belakangan sejumlah klub Serie A Liga Italia pun mulai dipantau. Sementara baru dua laga yang diinvestigasi.

Itu adalah pertandingan antara Inter Milan versus Lecce, 20 Maret lalu di Giuseppe Meazza, dan Brescia kontra Bologna di Mario Rigamonti pada 2 April lalu. Selain itu adalah beberapa laga lain yang dicurigai juga terjadi pengaturan skor.

Berbeda dengan Calciopoli di mana para petinggi klub yang terlibat mempengaruhi wasit agar memberikan keuntungan kepada mereka dengan berbagai cara. Kali ini, skandalnya lebih mirip pada skandal Totonero yang terjadi pada 1980.

Ketika itu, sejumlah pemain dari lima klub Serie A, yakni AC Milan, Lazio, Perugia, Bologna, dan Avellino (Serie A), serta dua klub Serie B Taranto dan Palermo, terlibat pengaturan skor untuk kepentingan perjudian pada beberapa laga.

Salah satu tokoh penting yang terlibat dalam skandal Totonero adalah Paulo Rossi. Dia akhirnya dijatuhi dengan hukuman tiga tahun larangan aktif di sepak bola, tapi akhirnya direduksi menjadi dua tahun dan berkesempatan membela Italia di Piala Dunia 1982, di mana mereka jadi juara.

Hanya, situasinya berbeda dengan saat ini. Sebab, sekarang perjudian di sepak bola sudah dilegalkan, dengan aturan-aturan tertentu. Namun, yang menjadi masalah adalah keberadaan kelompok tertentu yang disinyalir jadi pengatur sejumlah pertandingan.

Berdasarkan kabar yang dilansir ANSA, skandal itu mulai ditelusuri sejak November tahun lalu. Kepolisian Cremona melakukan penyelidikan yang meliputi 10 lokasi berbeda. Semuanya dimulai dari investigasi laga Serie C antara Cremonese melawan Paganese.

Menurut Roberto Di Martino, jaksa wilayah Cremona, ada kecurigaan minuman para pemain Cremonese diberi obat tidur sebelum bertanding. “Itu awalnya. Kemudian kami terus mengembangkan penyelidikan,” ungkap Di Martino.
Ternyata, hasilnya mengejutkan. Berdasarkan pengembangan penyelidikan, diketahui bahwa terdapat sejumlah pertandingan yang mencurigakan. Disinyalir, sejumlah pertandingan itu telah diatur oleh mafia judi dari Bologna.
Yang mengejutkan, bukan hanya melibatkan klub di level bawah saja. Sejumlah klub papan atas Serie A juga dikaitkan. AS Roma dan Fiorentina juga disebut-sebut terlibat di dalamnya. Meski buru-buru langsung dibantah petinggi klub. (ham/jpnn)

MILAN-Sepak bola Italia memang tidak pernah jauh dari skandal. Lima tahun lalu skandal Calciopoli merebak yang melibatkan mantan Direktur Eksekutif Juventus Luciano Moggi, kini Italia kembali diguncang oleh skandal pengaturan skor dan judi yang disebut Scommessopoli.

Belum juga publik lupa akan skandal Calciopoli yang membuat sepak bola Italia terpuruk, telah ada skandal baru yang mewarnai sepak bola Italia. Itu dimulai dengan ditangkapnya Giuseppe Signori beserta 16 tersangka lain dengan tuduhan pengaturan skor, 1 Juni 2011 lalu.

Setelah itu, bola liar skandal itu terus menggelinding. Mulanya yang dicurigai hanyalah klub-klub di kasta bawah, ternyata belakangan sejumlah klub Serie A Liga Italia pun mulai dipantau. Sementara baru dua laga yang diinvestigasi.

Itu adalah pertandingan antara Inter Milan versus Lecce, 20 Maret lalu di Giuseppe Meazza, dan Brescia kontra Bologna di Mario Rigamonti pada 2 April lalu. Selain itu adalah beberapa laga lain yang dicurigai juga terjadi pengaturan skor.

Berbeda dengan Calciopoli di mana para petinggi klub yang terlibat mempengaruhi wasit agar memberikan keuntungan kepada mereka dengan berbagai cara. Kali ini, skandalnya lebih mirip pada skandal Totonero yang terjadi pada 1980.

Ketika itu, sejumlah pemain dari lima klub Serie A, yakni AC Milan, Lazio, Perugia, Bologna, dan Avellino (Serie A), serta dua klub Serie B Taranto dan Palermo, terlibat pengaturan skor untuk kepentingan perjudian pada beberapa laga.

Salah satu tokoh penting yang terlibat dalam skandal Totonero adalah Paulo Rossi. Dia akhirnya dijatuhi dengan hukuman tiga tahun larangan aktif di sepak bola, tapi akhirnya direduksi menjadi dua tahun dan berkesempatan membela Italia di Piala Dunia 1982, di mana mereka jadi juara.

Hanya, situasinya berbeda dengan saat ini. Sebab, sekarang perjudian di sepak bola sudah dilegalkan, dengan aturan-aturan tertentu. Namun, yang menjadi masalah adalah keberadaan kelompok tertentu yang disinyalir jadi pengatur sejumlah pertandingan.

Berdasarkan kabar yang dilansir ANSA, skandal itu mulai ditelusuri sejak November tahun lalu. Kepolisian Cremona melakukan penyelidikan yang meliputi 10 lokasi berbeda. Semuanya dimulai dari investigasi laga Serie C antara Cremonese melawan Paganese.

Menurut Roberto Di Martino, jaksa wilayah Cremona, ada kecurigaan minuman para pemain Cremonese diberi obat tidur sebelum bertanding. “Itu awalnya. Kemudian kami terus mengembangkan penyelidikan,” ungkap Di Martino.
Ternyata, hasilnya mengejutkan. Berdasarkan pengembangan penyelidikan, diketahui bahwa terdapat sejumlah pertandingan yang mencurigakan. Disinyalir, sejumlah pertandingan itu telah diatur oleh mafia judi dari Bologna.
Yang mengejutkan, bukan hanya melibatkan klub di level bawah saja. Sejumlah klub papan atas Serie A juga dikaitkan. AS Roma dan Fiorentina juga disebut-sebut terlibat di dalamnya. Meski buru-buru langsung dibantah petinggi klub. (ham/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/