MEMANG jika membandingkan skuat yang ada di Nigeria dan Tahiti, maka akan terlihat perbedaan yang mencolok. Nigeria berisikan pemain bertalenta yang menyebar di klub-klub raksasa Eropa.
Sementara Tahiti, praktis hanya mengandalkan Marama Vahirua. Siapa Vahirua? Pemain ini menjadi satu-satunya pemain professional asal Tahiti yang mengawali kariri profesionalnya di Nantes pada tahun 1998.
Namun begitu, Vahirua memiliki pasang surut selama merumput di Nantes. Ini bisa dilihat ketika pemain kelahiran Papeete itu kini dipinjamkan ke klub asal Yunani Panthrakikos.
Sementara itu selama 14 tahun merumput di Ligue 1 dirinya telah bermain sebanyak 91 kali. “Aku sudah mengangkat nama besar Tahiti lewat cara seperti yang telah kuperlihatkan selama ini. Mungkin itu (mencetak gol) adalah satu-satunya cara agar orang lebih mengenal Tahiti,” bilang pemain yang pernah merumput bersama Nantes, Nice, Lorient, Monaco dan Nancy.
“Saya sangat senang karena saya rasa telah menemukan klub yang tepat dengan dating kemari (Panthrakikos). Cuaca di Yunani mirip dengan Tahiti, dan itu membuat saya lebih enjoy,” tambahnya.
“Mungkin jika dilihat secara teknis dan taktis, tim ini lebih rendah dari pada tim-tim asal Perancis. Tapis aya senang karena di sini kami bermain secara terbuka. Ini membuat saya semakin percaya diri untuk selalu mencetak gol jika diberi kesempatan memperkuat timnas Tahiti,” tanas Vahirua. (ije)
Vahirua Termotivasi Panthrakikos
MEMANG jika membandingkan skuat yang ada di Nigeria dan Tahiti, maka akan terlihat perbedaan yang mencolok. Nigeria berisikan pemain bertalenta yang menyebar di klub-klub raksasa Eropa.
Sementara Tahiti, praktis hanya mengandalkan Marama Vahirua. Siapa Vahirua? Pemain ini menjadi satu-satunya pemain professional asal Tahiti yang mengawali kariri profesionalnya di Nantes pada tahun 1998.
Namun begitu, Vahirua memiliki pasang surut selama merumput di Nantes. Ini bisa dilihat ketika pemain kelahiran Papeete itu kini dipinjamkan ke klub asal Yunani Panthrakikos.
Sementara itu selama 14 tahun merumput di Ligue 1 dirinya telah bermain sebanyak 91 kali. “Aku sudah mengangkat nama besar Tahiti lewat cara seperti yang telah kuperlihatkan selama ini. Mungkin itu (mencetak gol) adalah satu-satunya cara agar orang lebih mengenal Tahiti,” bilang pemain yang pernah merumput bersama Nantes, Nice, Lorient, Monaco dan Nancy.
“Saya sangat senang karena saya rasa telah menemukan klub yang tepat dengan dating kemari (Panthrakikos). Cuaca di Yunani mirip dengan Tahiti, dan itu membuat saya lebih enjoy,” tambahnya.
“Mungkin jika dilihat secara teknis dan taktis, tim ini lebih rendah dari pada tim-tim asal Perancis. Tapis aya senang karena di sini kami bermain secara terbuka. Ini membuat saya semakin percaya diri untuk selalu mencetak gol jika diberi kesempatan memperkuat timnas Tahiti,” tanas Vahirua. (ije)