28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Akhiri Penantian 14 Tahun

CORDOBA – Langkah timnas Kolombia pada Copa America 2011 harus terhenti di perempat final. Setelah penampilan menawan selama fase grup, Kolombia harus takluk dari Peru 0-2 melalui perpanjangan waktu, kemarin dini hari.
Kekalahan yang menyakitkan bagi Kolombia. Sebab, seiring dengan performa gemilang di grup A, membuat mereka disebut-sebut sebagai salah satu favorit.

Secara umum, pada pertandingan kemarin Kolombia punya peluang lebih banyak. Yang paling bagus adalah ketika mereka mendapat hadiah penalti. Sayangnya, Falcao gagal memaksimalkannya menjadi gol.
“Falcao tidak pernah gagal menendang penalti, bahkan selama latihan,” bilang Hernan Dario Gomez, pelatih Kolombia, seperti dikutip AFP.

Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol yang tercipta. Di perpanjangan waktu, kembali Kolombia yang mengambil inisiatif serangan, tapi justru mereka yang akhirnya kebobolan melalui gol Carlos Lobaton pada menit ke-101 dan disusul gol Juan Vargas di menit ke-112.

“Kami melakukan segalanya untuk menang. Menurut catatan saya, kami mengkreasi 36 peluang gol selama empat laga. Kami juga bagus dalam berthanan dan memainkan sepak bola yang menawan. Tapi, inilah sepak bola,” kata Gomez.
Bagi Peru, keberhasilan menyingkirkan Kolombia membuat mereka mencapai semifinal pertama dalam 14 tahun terakhir. Kali terakhir mereka mencapai semifinal adalah pada Copa America 1997. Setelah itu, mereka selalu tertahan di perempat final.

Prestasi tertinggi La Blanquirroja, julukan Peru, di Copa America adalah menjadi juara pada 1939 dan 1975. “Saya harap kami terus melaju. Kami telah memulainya dan kami harus mempertahankan performa ini,” jelas Juan Vargas.  (ham/jpnn)

CORDOBA – Langkah timnas Kolombia pada Copa America 2011 harus terhenti di perempat final. Setelah penampilan menawan selama fase grup, Kolombia harus takluk dari Peru 0-2 melalui perpanjangan waktu, kemarin dini hari.
Kekalahan yang menyakitkan bagi Kolombia. Sebab, seiring dengan performa gemilang di grup A, membuat mereka disebut-sebut sebagai salah satu favorit.

Secara umum, pada pertandingan kemarin Kolombia punya peluang lebih banyak. Yang paling bagus adalah ketika mereka mendapat hadiah penalti. Sayangnya, Falcao gagal memaksimalkannya menjadi gol.
“Falcao tidak pernah gagal menendang penalti, bahkan selama latihan,” bilang Hernan Dario Gomez, pelatih Kolombia, seperti dikutip AFP.

Namun, hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol yang tercipta. Di perpanjangan waktu, kembali Kolombia yang mengambil inisiatif serangan, tapi justru mereka yang akhirnya kebobolan melalui gol Carlos Lobaton pada menit ke-101 dan disusul gol Juan Vargas di menit ke-112.

“Kami melakukan segalanya untuk menang. Menurut catatan saya, kami mengkreasi 36 peluang gol selama empat laga. Kami juga bagus dalam berthanan dan memainkan sepak bola yang menawan. Tapi, inilah sepak bola,” kata Gomez.
Bagi Peru, keberhasilan menyingkirkan Kolombia membuat mereka mencapai semifinal pertama dalam 14 tahun terakhir. Kali terakhir mereka mencapai semifinal adalah pada Copa America 1997. Setelah itu, mereka selalu tertahan di perempat final.

Prestasi tertinggi La Blanquirroja, julukan Peru, di Copa America adalah menjadi juara pada 1939 dan 1975. “Saya harap kami terus melaju. Kami telah memulainya dan kami harus mempertahankan performa ini,” jelas Juan Vargas.  (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/