25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Membalas di Olympico

Roma vs Genoa

ROMA- Statistik pertemuan kedua tim unik. Sample lima laga terakhir, Roma versus Genoa selalu berakhir dengan kemenangan salah satu tim alias nihil hasil imbang. Dan setiap kemenangan diraih di kandang masing-masing.

Mengacu data itu, maka pembalasan bagi Roma sedang dibukakan pintunya. Di pertemuan pertama awal musim lalu, Roma kalah 2-1 di Luigi Ferraris. Kini ketika laga akan digelar di Stadion Olympico, revans harusnya terjadi. Dua laga terakhir ke sana, Genoa takluk dengan skor masing 3-0 dan 2-1.
Apalagi di laga terakhir, Roma sukses curi angka penuh dari kandang Palermo yang sedang bagus performanya. Itu salah satu hal yang makin meningkatkan mental bertandingan Borini dkk.

“Kami bekerja keras untuk menang di setiap pertandingan. Tim bermain baik saat melawan Palermo. Borini juga main bagus. Kami memang layak meraih tiga angka,” kata Enrique di Soccerway.

Di saat kubu tuan rumah sedang membawa, rasanya ada trik jitu dari kubu tamu. Tujuannya seperti ‘mengelus’ agar tak bernafsu sekali untuk menang. Kebetulan Genoa sedang mencari pelatih permanen. Manajemen klub kabarnya ingin memburu Enrique.

“Dia merupakan pelatih bagus. Kami nyaris mendatangkanya awal musim lalu. Tapi dia memilih Roma. Kalau dia memikirkan tantangan lain, kami mau memberinya jabatan di sini,” kata Capozucca Forzaroma direktur Genoa seperti dilansir Goal.

Itu hanya pengalihan isu. Mari kita tilik strategi yang mungkin diaplikasikan kedua kubu. Tuan rumah jelas akan tetap main menyerang. Meski dikritik banyak pihak, Enrique ‘bandal’ dan ingin terus memainkan pola 4-3-3. Masalahnya, sebelum kehadiran Enrique, Roma belum pernah menerapka pola ini. Itu masalah besar, karena pada akhirnya skuad bingung. Meski menerapkan pola menyerang, toh Roma tak tercatat pernah menang besar musim ini.
Melawan Genoa, kalau 4-3-3 masih diterapkan, maka besar kemungkinan lini depan bakal dihuni Borini dan Osvaldo. Erik Lamela juga akan diplot jadi striker, tapi dengan peran lebih ke pengumpan.

Sebaliknya, kubu Genoa juga tak ingin mengendurkan serangan. Mereka berusaha menjegal Roma dengan main cepat kaki-kaki. Itu dibeberkan Kaka  Kaladze, bek Genoa. Mantan pemain Milan itu mengaku sangat kagum dengan permainan Barcelona. Lalu, kenapa tidak dicoba di Genoa? Begitulah pikirnya.

“Aku suka Barcelona. Ya, tak pernah membuang bola. Penguasaan bola mereka sangat bagus. Kami juga pemain berkualitas yang mampu melakukan itu,” katanya di Goal.

Apakah yakin mau pakai gaya main Barca di Olympico? “Wah kalau bagi kami sih yang penting selamat tanpa kalah di sana. Ya, ini sepak bola semua bisa terjadi. Target kami sebenarnya adalah selamat dari degradasi. Jadi kami juga harus menang dan menang,” sambungnya.  (*)

Roma vs Genoa

ROMA- Statistik pertemuan kedua tim unik. Sample lima laga terakhir, Roma versus Genoa selalu berakhir dengan kemenangan salah satu tim alias nihil hasil imbang. Dan setiap kemenangan diraih di kandang masing-masing.

Mengacu data itu, maka pembalasan bagi Roma sedang dibukakan pintunya. Di pertemuan pertama awal musim lalu, Roma kalah 2-1 di Luigi Ferraris. Kini ketika laga akan digelar di Stadion Olympico, revans harusnya terjadi. Dua laga terakhir ke sana, Genoa takluk dengan skor masing 3-0 dan 2-1.
Apalagi di laga terakhir, Roma sukses curi angka penuh dari kandang Palermo yang sedang bagus performanya. Itu salah satu hal yang makin meningkatkan mental bertandingan Borini dkk.

“Kami bekerja keras untuk menang di setiap pertandingan. Tim bermain baik saat melawan Palermo. Borini juga main bagus. Kami memang layak meraih tiga angka,” kata Enrique di Soccerway.

Di saat kubu tuan rumah sedang membawa, rasanya ada trik jitu dari kubu tamu. Tujuannya seperti ‘mengelus’ agar tak bernafsu sekali untuk menang. Kebetulan Genoa sedang mencari pelatih permanen. Manajemen klub kabarnya ingin memburu Enrique.

“Dia merupakan pelatih bagus. Kami nyaris mendatangkanya awal musim lalu. Tapi dia memilih Roma. Kalau dia memikirkan tantangan lain, kami mau memberinya jabatan di sini,” kata Capozucca Forzaroma direktur Genoa seperti dilansir Goal.

Itu hanya pengalihan isu. Mari kita tilik strategi yang mungkin diaplikasikan kedua kubu. Tuan rumah jelas akan tetap main menyerang. Meski dikritik banyak pihak, Enrique ‘bandal’ dan ingin terus memainkan pola 4-3-3. Masalahnya, sebelum kehadiran Enrique, Roma belum pernah menerapka pola ini. Itu masalah besar, karena pada akhirnya skuad bingung. Meski menerapkan pola menyerang, toh Roma tak tercatat pernah menang besar musim ini.
Melawan Genoa, kalau 4-3-3 masih diterapkan, maka besar kemungkinan lini depan bakal dihuni Borini dan Osvaldo. Erik Lamela juga akan diplot jadi striker, tapi dengan peran lebih ke pengumpan.

Sebaliknya, kubu Genoa juga tak ingin mengendurkan serangan. Mereka berusaha menjegal Roma dengan main cepat kaki-kaki. Itu dibeberkan Kaka  Kaladze, bek Genoa. Mantan pemain Milan itu mengaku sangat kagum dengan permainan Barcelona. Lalu, kenapa tidak dicoba di Genoa? Begitulah pikirnya.

“Aku suka Barcelona. Ya, tak pernah membuang bola. Penguasaan bola mereka sangat bagus. Kami juga pemain berkualitas yang mampu melakukan itu,” katanya di Goal.

Apakah yakin mau pakai gaya main Barca di Olympico? “Wah kalau bagi kami sih yang penting selamat tanpa kalah di sana. Ya, ini sepak bola semua bisa terjadi. Target kami sebenarnya adalah selamat dari degradasi. Jadi kami juga harus menang dan menang,” sambungnya.  (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/