Inter v Rubin Kazan
INTER Milan melakoni musim demi musim dengan buruk usai merengkuh tiga trofi 2010 lalu. Sempat tertatih di bawah kendali Gasperini, kini Diego Milito dkk berusaha bangkit bersama pelatih belia, Andrea Stramaccioni.
Di Serie A musim ini, Inter melaluinya dengan cukup bagus. Blunder hanya sekali, tapi terjadi di kandang sendiri. Lawannya cukup berat saat itu, AS Roma. Tapi di partai tandang, Inter sukses membekap Pescara (0-3) dan Torino (0-2).
Performa di kandang sendiri tak cukup mengesankan dalam lima partai terakhir. Praktis sejak melakoni laga kualifikasi Europa League kontra Vaslui, Inter belum pernah menang di kandang. Menang saat away ke markas Vaslui (0-2), Inter justeru hanya imbang (2-2) saat menjamu Vaslui di Giuseppe Meazza.
Dengan demikian handicap Inter adalah laga kandang. Bisa jadi ini menjadi masalah bersama bagi dua tim yang sama-sama bermarkas di stadion itu. Inter memakainya dengan nama Giuseppe Meazza, sedangkan rival abadinya AC Milan menggunakan nama San Siro.
Padahal itu satu stadion. Dan mirisnya, Milan juga belum bisa meraih angka penuh di stadion itu. Terakhir milan hanya imbang 0-0 kontra Anderlect di Liga Champions.
Penegasan kebangkitan tentu saja akan lebih indah jika dimulai dari kandang sendiri. Tentu saja kubu Inter Milan tak ingin seperti AC Milan yang sampai dicaci maki pendukungnya sendiri karena gagal mendulang angka penuh di kandang.
Terlepas dari hal itu, sang striker gaek Inter Milan, Diego Milito saat ini sedang dalam kondisi terbaiknya. Meski sudah berusia 33 tahun, Milito masih bisa terus mencetak gol.
“Saya selalu berkata bahwa bahwa hal terpenting adalah meraih tiga angka.
Jika saya bisa mencetak gol, maka itu akan lebih baik lagi. Akan tetapi, yang pertama dan paling utama
adalah saya akan bahagia dengan kemenangan,” kata Milito di Football Italia.
Di sisi lain, eks punggawa Inter, Marco Materazzi mengkritik lini belakang Inter apalagi ketika Strama mendatangkan Matias Silvestre dari Palermo awal musim ini. Baginya, Inter tidak membutuhkan tenaga pemain berusia 27 tahun tersebut.
“Jika menilai sejauh mana klub mengetahui kemampuan Juan Jesus dan (Andrea) Ranocchia yang sudah kembali ke bentuk permainan terbaiknya, maka mereka seharusnya bisa menghindari pembelian Silvestre,” ujarnya kepada Corriere dello Sport.
Penilaian Materazzi didasarkan pada penampilan keduanya di laga terakhir Inter, Minggu lalu. Juan dan Ranocchia turun sebagai starter di bek tengah dan membawa Nerrazzuri mengalahkan Torino 2-0.
Sebagai mantan pemain belakang, Materazzi juga menyarankan pelatih Inter, Andrea Stramaccioni, untuk mencoba strategi dengan menggunakan tiga bek. Dia tahu siapa yang paling cocok untuk menemani Juan dan Ranocchia di jantung pertahanan Inter.
“Ada juga pilihan untuk bermain di pertahanan dengan tiga orang. Saya tidak akan pernah meninggalkan nama Walter Samuel di luar tim,” tuturnya.
Silvestre didatangkan Inter dari Palermo dengan status pinjaman dan memiliki opsi untuk memilikinya secara permanen di musim depan. Sejauh ini, dia sudah tampil di dua pertandingan Nerazzurri. Debutnya terjadi kala bertanding melawan Pescara, 27 Agustus lalu. (*)