Southampton v Everton
HINGGA pertandingan di kancah Premier League menyelesaikan matchday ke-22, tim yang musim lalu promosi, Southampton kini justru semakin terpuruk dan mulai mendekati zona merah.
Dari seluruh pertandingan yang telah dimainkan, The Saint (julukan Southampton) memperoleh hasil 5 kali menang, 7 kali imbang dan 10 kali kalah. Imbasnya, poin 22 yang mereka miliki hanya terpaut tiga angka dari Reading yang berada setingkat dari dasar klasemen.
Kondisi ini tak pelak membuat manajemen melakukan langkah-langkah strategis yang dianggap mampu meningkatkan performa tim. Salah satunya adalah mendepak pelatih Nigel Adkins dan menggantinya dengan Mauricio Pochettino.
Jelas, ini bukan tugas yang mudah bagi mantan pelatih Espanyol itu, apalagi pada dua pertandingan terakhirnya bersama The Saint, Nigel Adkins mampu meraih dua hasil positif, yakni ketika meraih kemenangan 1-0 di kandang Aston Villa dan menahan imbang Chelsea di Stamford Bridge dengan skor 2-2. Artinya, sungguh sebuah kesialan bagi Pochettino jika pada debutnya di Stadion St Marys dini hari nanti The Saint kalah saat menjamu Everton.
“Saya tahu banyak tentang Liga Premier, dan saya juga tahu jika tim ini adalah tim yang bagus. Namun begitu, saya akan berusaha untuk membuat tim ini semakin dihormati oleh tim-tim lain. Intinya, semua pemain harus memiliki rasa hormat, kejujuran dan dedikasi. Tanpa itu, jangan terlalu berharap tim ini akan meraih hasil bagus,” bilang Pochettino.
Terkait strategi yang akan diterapkannya saat menghadapi Everton nanti, pria berkebangsaan Argentina itu mengatakan bahwa dirinya menyukai sepak bola agresif dengan terus melakukan tekanan dari kedua sayap, sambil sesekali mengintip peluang dari garis tengah permainan.
“Selama ini mereka (pemain, Red) sudah terbiasa dengan pola seperti itu. Jadi, saya pikir takkan ada masalah dengan pola permainan tersebut. Satu hal lagi, saya pikir fans pun akan senang melihat timnya menguasai pertandingan,” bilang Pochettino.
Sayangnya, strategi yang bakal diterapkan Pochettino tadi belum tentu berjalan mulus, sebab dua pemain pilar seperti Adam Lallana dan Jose Fonte tak dapat dimainkan karena cedera.
Kondisi berbeda saat ini justru menyelimuti kubu Everton. Tim besutan David Moyes ini sangat bergairah, karena hasrat untuk tampil di ajang Liga Champions musim depan semakin terbuka lebar.
Itu karena The Toffes (julukan Everton) menempati peringkat ke-5 dengan poin 37 atau terpaut tiga angka dari tim peringkat keempat Tottenham (sebelum menghadapi Manchester United).
“Mereka (Tottenham, Red) menghadapi lawan yang berat (Manchester United). Saya berharap mereka tersungkur dan kami meraih kemenangan di St Marys. Ini akan membuat kedua tim memiliki poin yang sama,” harap pelatih Everton David Moyes.
Asa yang diapungkan Moyes ini bukan tanpa alasan, Kemenangan 3-1 atas The Saint saat kedua tim berlaga pada 29 September lalu menjadi rujukannya. “Ini Premier League. Ini kompetisi dengan level yang berbeda.
Mereka tim yan tanggug, tapi saya pikir itu saja tak cukup untuk menjadi tim yang kompetitif di Premier League. Butuh pemain dengan mental yang kuat di kompetisi ini. Saya pikir itu yang menjadi kendala mereka (Southampton, Red) selama ini,” tandas David Moyes.
Terkait keberadaan Mauricio Pochettino sebagai pelatih anyar The Saint, Moyes mengatakan bahwa pola permainan yang diusung The Toffes akan cocok menghadapi pola permainan agresif sebagaimana kebiasaan Pocchitino menukangi tim.
“Justru itu saya semakin optimis jika kami akan meraih hasil bagus di sana. Kami akan menfaatkan sekecil apa pun peluang yang didapat,” tuntas Moyes.
Pertanyaanya, mampukah Pochettino melewati ujian pertamanya bersama The Saint dengan meraih kemengan, atau justru David Moyes kembali membawa timnya memetik tiga angka seperti yang dilakukannya pada September lalu di Goodison Park. Sama-sama kita tunggu jawabannya, dini hari nanti. (*)