NAPLES- Nama striker Napoli, Edinson Cavani semakin laris manis di pasar transfer sepak bola Eropa. Harga tinggi plus gaji tinggi membuatnya makin disorot. Melawan Cagliari, dia harus membuktikan bandrol tingginya.
Ibu Cavani, Berta Gomez pun mengakui putranya sempat menginginkan hengkang, namundia coba meyakinkan untuk bertahan di San Paolo.
“Dia bilang kepada saya ingin pergi ke tempat lain dan meninggalkan Napoli, tapi juga mengatakan suatu hari nanti ingin kembali ke Napoli. Edi tidak tahu apa yang akan terjadinanti,” kataBertaGomezkepadastasiun radio Uruguay, Salto Entretiemp.
“Naples adalah kota yang hidup untuk sepakbola. Kasih sayang orang di sini luar biasa dan saya selalu mengatakan kepada putra saya: kamu bisa pergi ke mana pun, tapi tak ada yang akan mencintaimu seperti yang mereka lakukan di Napoli,” papar sang ibu.
Di saat begitu, masuk Manchester City yang siap menggaji Cavani dengan harga fantastis. Dikutip dari Dailymail, City bakal mengajukan penawaran sebesar1 3,3 juta poundsterling( sekitarRp196,8miliar) pertahun. Ituartinya Cavani bakal dapat gaji 256.000 poundsterling (3,78 miliar) setiap pekan.
Jumlah tersebut melebih bayaran yang diterima Carlos Tevez dan Wayne Rooney yang sama-sama digaji 250.000 poundsterling (Rp 3,70 miliar) per tujuh hari.
Untuk biaya memindahkan Cavani dari Stadion San Paolo ke Etihad Stadium, City harus membayar klausul buy out yang besarnya 52 juta poundsterling (Rp769,6 miliar). Disebutkan kalau City masih berupaya agar harga tersebut bisa diturunkan.
Well, laga kontra Cagliari jelas bukan laga sulit, jika Cavani dkk konsisten dalam peforma. Melihat statistik terakhir, Napoli lebih sering menang dari Cagliari. Apalagi jika laga digelar di kandang Napoli.
Tapi barisan bek Napoli harus waspadai pergerakan Mauricio Pinilla.
Nama ini pasti sangat dibenci kubu Inter Milan, sebab aksinya membuat Inter kalah karena diving dan akhirnya membuahkan penalti bagi Cagliari.
Kalau tak waspada, Pinilla pasti akan melakukan hal serupa dan itu akan merugikan Napoli.
Anehnya, Pinilla yang mengaku diving usai laga itu lolos dari sanksi.
“Saya mengontrol bola dan mengubah arah dalam kotak penalti, kemudian saya merasakan sentuhan jadi tentu saja saya ber-diving,” katanya kepada Sky Sport Italia.
“Kapan pun Anda disentuh dalam kotak, itu selalu penalti. Hanya saja striker harus pintar untuk mendapatkannya,” bilang Pinilla. (bbs/ful)