31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Kecewa, Maradona Serang Batista

BUENOS AIRES-Legenda hidup sepak bola Argentina yang sempat membesut timnas Argentina Diego Maradona benar-benar kecewa setelah Tim Tango tersingkir di hadapan publiknya sendiri pada gelaran Copa Amerika 2011.
Menurut pria yang sohor dengan julukan Si Tangan Tuhan itu, yang layak disalahkan atas tersingkirnya Argentina adalah Sergio Batista dan Julio Grondona.

Mimpi Argentina untuk menjuarai Copa America di hadapan publik sendiri musnah seketika tendangan Carlos Tevez ditahan kiper Uruguay, Fernando Muslera, di laga perempatfinal, Minggu (17/7) pagi WIB.
Usai kekalahan itu, kritik menghambur buat Batista sang pelatih. Walau begitu, Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) memutuskan untuk mempertahankan Batista sebagai arsitek tim. “Kalau saya cuma menang sekali di Copa America, saya pasti akan mundur,” sindir Maradona kepada Batista seperti dilansir YahooSports.

Sebagai catatan, dari empat laga, ‘Tango’ cuma sekali menang melawan Kosta Rika di laga terakhir fase grup.
Maradona mengaku tidak banyak menyaksikan Copa America. Dari sedikit yang ia tahu, mantan pelatih Argentina sebelum Batista itu mengklaim kalau para pemain lebih bahagia bermain buat dia ketimbang buat Batista.
“Saya tidak bisa bicara banyak karena saya jarang melihat pertandingan (Copa America). Saat pemain (Argentina) masuk ke lapangan, hati saya seperti ditusuk-tusuk pisau,” ungkap Maradona.

Selain menyerang Batista, Maradona juga menyerang Grondona yang merupakan Presiden AFA. Di mata pria 50 tahun itu, Grondona tidak bisa bekerja dengan benar.
“Di sini (AFA), Don Julio (Grondona) berbuat semaunya. Karena mereka tidak juga sadar kalau ia tidak bekerja dengan baik, apa yang bisa saya lakukan,” tuntas Maradona. (net/jpnn)

BUENOS AIRES-Legenda hidup sepak bola Argentina yang sempat membesut timnas Argentina Diego Maradona benar-benar kecewa setelah Tim Tango tersingkir di hadapan publiknya sendiri pada gelaran Copa Amerika 2011.
Menurut pria yang sohor dengan julukan Si Tangan Tuhan itu, yang layak disalahkan atas tersingkirnya Argentina adalah Sergio Batista dan Julio Grondona.

Mimpi Argentina untuk menjuarai Copa America di hadapan publik sendiri musnah seketika tendangan Carlos Tevez ditahan kiper Uruguay, Fernando Muslera, di laga perempatfinal, Minggu (17/7) pagi WIB.
Usai kekalahan itu, kritik menghambur buat Batista sang pelatih. Walau begitu, Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) memutuskan untuk mempertahankan Batista sebagai arsitek tim. “Kalau saya cuma menang sekali di Copa America, saya pasti akan mundur,” sindir Maradona kepada Batista seperti dilansir YahooSports.

Sebagai catatan, dari empat laga, ‘Tango’ cuma sekali menang melawan Kosta Rika di laga terakhir fase grup.
Maradona mengaku tidak banyak menyaksikan Copa America. Dari sedikit yang ia tahu, mantan pelatih Argentina sebelum Batista itu mengklaim kalau para pemain lebih bahagia bermain buat dia ketimbang buat Batista.
“Saya tidak bisa bicara banyak karena saya jarang melihat pertandingan (Copa America). Saat pemain (Argentina) masuk ke lapangan, hati saya seperti ditusuk-tusuk pisau,” ungkap Maradona.

Selain menyerang Batista, Maradona juga menyerang Grondona yang merupakan Presiden AFA. Di mata pria 50 tahun itu, Grondona tidak bisa bekerja dengan benar.
“Di sini (AFA), Don Julio (Grondona) berbuat semaunya. Karena mereka tidak juga sadar kalau ia tidak bekerja dengan baik, apa yang bisa saya lakukan,” tuntas Maradona. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/