(2)Juventus v AC Milan(2)
TURIN – Siapapun lawan di final Coppa Italia, Juventus sudah pasti menyandang favorit juara. Itu seiring keberhasilan Juve mengeliminasi AC Milan dalam perebutan tiket menuju partai puncak di Stadio Olimpico Roma pada 20 Mei mendatang. Milan memang menjadi rival utama Juve musim ini, termasuk di Serie A.
Tidak heran apabila Juve tetap harus bermain susah payah melawan Milan di Juventus Stadium kemarin. Kemenangan 2-1 dalam leg pertama di San Siro (8/3) seolah sia-sia setelah Milan membalasnya dengan skor sama setelah waktu normal habis.
Juve sebenarnya sempat di atas angin berkat gol Alessandro Del Piero pada menit ke-28. Tapi, publik tuan rumah dibuat bungkam oleh gol-gol Djamal Mesbah pada menit ke-51 dan Maxi Lopez di menit ke-81. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan babak tambahan waktu (extra time).
Tidak mau mengulang kesalahan, Juve bermain habis-habisa di extra time. Hasilnya, Mirko Vucinic berhasil membobol gawang Milan enam menit setelah dimulainya babak 2×15 menit tersebut dan tidak ada lagi gol setelah itu. Dengan skor 2-2, Nyonya Tua – sebutan Juve- lolos dengan agregat 4-3.
Lolos ke final Coppa pun mengakhiri penantian Juve selama delapan tahun. Kendati menjadi pengoleksi gelar terbanyak Coppa (9 gelar) bersama AS Roma, Juve kali terakhir meraihnya 17 tahun lalu. “Ini (lolos ke final Coppa) sangat berarti bagi kami,” kata Del Piero sebagaimana dilansir Sky Italia.
Kapten Juve itu makin girang karena menjaga produktivitasnya di ajang Coppa. Del Piero juga mencetak gol ketika Juve mengalahkan Roma 3-0 di perempat final. “Saya senang kembali dimainkan dan kembali mencetak gol. Anda bisa melihat sendiri semua kebahagiaan itu dari wajah saya,” jelas top scorer sepanjang masa Juve dengan 287 gol tersebut.
Tidak hanya gol, penampilan Del Piero selama 73 menit kemarin menahbiskan dirinya sebagai pemegang rekor minute play terlama dalam sejarah Juve. Dengan catatan 48.610 menit, striker 37 tahun itu mengungguli 48.559 menit milik Gaetano Scirea.
Vucinic juga tak kalah girang seusai mencetak gol krusial. Vucinic sempat dikritik karena performanya tidak sesuai dengan banderolnya sebagai pembelian termahal Juve musim ini. “Saya sudah sering bermain bagus sebelumnya, hanya tidak mencetak gol,” ungkapnya.
“Yang terpenting adalah klub kami lolos ke final Coppa Italia. Itu sesuai dengan keinginan klub kami maupun fans kami,” sambung pemain yang sebelumnya sudah pernah tiga kali tampil di final Coppa bersama AS Roma tersebut.
Dari kubu Milan, kegagalan di Coppa Italia tidak terlalu diratapi. Allenatore Massimiliano Allegri mengatakan apabila timnya sudah berjuang maksimal. “Milan memang tersingkir, tapi tetap dengan kepala tegak. Saya tetap bangga dengan penampilan para pemain,” tuturnya seperti dilansir Rai. (dns/bas/jpnn)