ANTONIO Conte telah mampu mengatasi masalah kebotakan dengan transplantasi rambut. Tapi, pelatih Juventus itu kini juga butuh solusi untuk mengatasi masalah kehabisan suara ketika mendampingi timnya dalam pertandingan.
Sepanjang musim ini, Conte beberapa kali kerap kehilangan suaranya gara-gara terlalu bersemangat dalam memberikan instruksi kepada anak asuhnya. Conte pun sebenarnya sudah mencari solusi. “Saya disarankan mengonsumsi madu dan tablet hisap tenggorokan sebelum pertandingan,” ungkapnya sebelum menjamu AC Milan di ajang Serie A Oktober tahun lalu.
Tapi, madu dan tablet hisap tenggorokan pun terbukti tidak mempan. Kemarin, pelatih 42 tahun itu memilih absen dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan dengan alasan kembali kehabisan suara. Conte pun mendelegasikannya kepada asisten pelatih Angelo Alessio.
“Antonio selalu menjalani pertandingan dengan penuh semangat dan dia kembali kehilangan suaranya,” kata Alessio seperti dilansir Corriere dello Sport.
Semasa masih aktif merumput, Conte juga dikenal sebagai salah satu pemain yang paling ekspresif di atas lapangan. Apalagi ketika dia dipercaya sebagai kapten Juventus. “Antonio menitip pesan apabila dia sangat berterima kasih kepada anak-anak atas performa hebat yang ditunjukkan dan keinginan kuat lolos ke final. Ini sekaligus buah kerja keras selama delapan bulan terakhir,” kata Alessio lagi.
Alessio juga mengatakan, kendati tiket final Coppa Italia dalam genggaman, Juve tidak akan berpuas diri. “Kami masih harus menekan pedal gas sampai musim panas nanti karena kami belum memenangi apapun. Kami juga masih memiliki agenda berat dua pekan ke depan, masing-masing menjamu Inter Milan (25/3) dan Napoli (1/4). Serie A tetap menjadi ajang prestisius untuk dimenangi,” jelasnya. (dns/bas/jpnn)