Tentu saja kalau ditanya, seluruh skuad Spanyol akan mengatakan bakal bersungguh-sungguh melawan Finlandia. Itu benar. Tapi yang berada di benak mereka saat ini adalah Prancis!
Padahal Spanyol baru akan menghadapi Prancis pada Selasa (26/3) mendatang. Tapi Vicente del Bosque yang bertanggung jawab di balik kemudi strategi ‘La Furia Roja’ sudah merisaukan kekuatan calon lawannya itu.
Melawan Prancis, pada pertemuan pertama Oktober tahun lalu, Spanyol hanya mampu bermain seri 1-1 di Vicente Calderon. Saat itu, gol telat Olivier Giroud di menit 94 menyamakan kedudukan dan memberi satu poin bagi Prancis.
Berdasarkan hasil tersebut, Del Bosque sudah memikirkan pertemuan kedua dengan Prancis nanti. Padahal masih ada sandungan bernama Finlandia. Apakah ada rasa remeh sebab secara matematis, Finlandia memang jauh kualitasnya di bawah pemain Prancis.
“(Pelatih Prancis) Didier Deschamps punya pemain-pemain yang sangat bagus. Para pemain ini sama baiknya dengan pemain kami, seperti yang mereka tunjukkan selama babak kedua di pertemuan pertama,” kata Del Bosque seperti dikutip Soccerway.
“Saya bahkan bisa berkata bahwa pada beberapa sisi mereka lebih baik daripada kami. Kami membuat kesalahan karena tidak punya waktu untuk mengontrol pertandingan. Dalam bertahan, kami tidak berhasil,” ulasnya.
Menyadari fakta bahwa mereka gagal menang dalam pertemuan pertama di kandang sendiri, membuat mantan pelatih Real Madrid itu juga menyatakan kekhawatirannya di pertemuan kedua. Apalagi nanti mereka bermain di Stade France, Paris, markas Prancis. “Kami adalah yang pertama dalam mempercayai pemain-pemain kami tapi kami tetap menaruh respek besar untuk timnas Prancis dan musuh-musuh kami,” papar eks arsitek Real Madrid itu.
“Saya merisaukan pertemuan ini. Saya punya respek besar untuk para pemain Prancis dan sekarang perbedaan di antara dua klub tidak lagi relevan. Ada banyak pemain besar di tim Prancis, sama bagusnya dengan kami, dan itu jelas bahwa tim Prancis akan punya motivasi untuk bermain melawan kami, dan akan berada di puncak pertandingan mereka,” beber pelatih yang membawa Spanyol meraih Piala Dunia 2010 dan Euro 2012 itu.
Bukannya tak respek, Prancis memang menjadi saingan utama untuk meraih tiket lolos langsung ke Brasil 2014. Masing-masing grup memang hanya dijatah satu tiket lolos langsung, sedangkan satu tiket lagi harus lewat babak play off. Sebagai juara bertahan, Spanyol tentu enggan memilih jalur itu.
Baik Spanyol maupun Prancis saat ini masing-masing sudah mengumpulkan tujuh angka dari tiga laga. Hal itu yang lantas menjadikan persaingan makin sengit. Walau begitu, perhatian terhadap laga kontra Finlandia dan bahkan negara lain di grup I ini harus diberi porsi sama.
“Itu akan sangat rumit dan kami menyadarinya. Tapi kami masih memiliki tiga pertandingan setelah ini. Saya tak melupakan kami masih punya rival tangguh seperti Belarusia, Finlandia, dan Georgia,” pungkas Del Bosque.
Tapi bagi Juan Mata, dua laga ini sama-sama penting. Sakingkan pentingnya, Mata menilai dua laga itu sebagai final.
“Kami semua sadar bahwa ada dua final untuk kami, melawan Finlandia dan melawan Prancis,” katanya kepada Movistar yang dikutip Football Espana.
“Karena pelatih telah mengatakan bahwa akan menjadi sebuah kesalahan kalau kami sudah berpikir tentang pertandingan di Prancis karena pertama kami harus menang di Gijon.”
“Ada enam poin penting di sini demi meraih tujuan kami dan semoga kami bisa melakukannya,” seru pemain 24 tahun itu.
Melawan Finlandia, Spanyol memang lebih sering unggul. Terakhir kali Finlandia menang lawan Spanyol adalah pada 29 Juni 1969 silam. Saat itu ‘Matador’ kalah 2-0. Sedangkan di pertemuan terakhir pada 18 Oktober 2007 lalu, kedua tim bermain imbang 0-0. (ful/bbs)